Masih
ingat perang candu yang terjadi di China pada Tahun 1839-1842 dan 1856-1860 ?
Yang merupakan strategi Inggris untuk melemahkan masyarakat China agar
memudahkan proses perlawanan dan menguasai negara tersebut. Akibatnya konflik
militer terjadi dan Hongkong diserahkan ke Britania Raya (Inggris).
Belajar
dari kejadian tersebut, yang terjadi di Indonesia, peredaran narkoba yang kian
bertambah dari tahun ke tahun semakin masif, pelan, secara halus dan melalui
berbagai modus operandi, seharusnya semua pihak sudah mulai jeli dan ikut
peduli dalam mengawasi segala hal yang dirasa ganjil ketika melihat tanda serangan
secara halus ini. Mengapa saya menyebut ini adalah serangan halus? Karena tentu
saja menyerang banyak generasi muda dan usia produktif yang menjadi mangsa para
predator narkoba yang bebas berkeliaran, bahkan tanpa disadari, mereka sangat
dekat ada di sekeliling kita.
Generasi
muda selayaknya dilindungi dari jeratan narkoba, karena nasib bangsa ada pada
pundak mereka. Jika generasi muda banyak yang rusak karena narkoba,
bagaimana nasib bangsa dimasa yang akan datang? Saya sangat miris melihat data
yang tercatat di BNN oleh Irjen Pol.DR.Benny J.Mamoto, SH,M.Si. Deputi pemberantasan
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia., bahwa tersangka narkoba berdasarkan
kelompok usia pada Tahun 2011, tersangka narkoba pada usia dibawah 30 Tahun ada
18.986 orang. Tentu saja ini adalah usia yang sangat produktif. Mereka harus
berurusan dengan berbagai peliknya narkoba.
Hal
ini disebabkan negara kita masih banyak kecolongan dari berbagai selundupan
barang haram ini dari luar negeri. Juga sikap oknum aparat yang terlibat.
Beberapa faktor yang memudahkan masuknya narkoba secara mudah ke negara kita,
salah satunya adalah kerawanan geografis, garis pantai yang panjang dan
terbuka, hal ini menyebabkan semua yang masuk bisa dari segala arah dengan
leluasa.
Banyaknya
pelabuhan tikus, tradisional dan ilegal, dengan kondisi pelabuhan semacam ini, tak
ada aturan ketat serta prosedural yang mengikat. Sehingga para pelaku bisa saja
melakukan penyelundupan dengan modusnya tanpa ketahuan. Dikarenakan kurangnya
fasilitas pendeteksi narkoba, pengawasan yang masih konvensional dan petugas
masih bisa disogok. Membuat para pengedar semakin tak merasa takut untuk keluar masuk dengan tentengan barang haramnya itu.
Modus
operandi yang dilakukan para pengedar narkoba kian hari kian merajalela, mulai
dari menyembunyikan shabu dalam paket batu nisan, kapsul heroin yang ditelan
dalam lambung, heroin yang disisipkan dalam buku tebal, tubuh, hak sepatu
dan lain sebagainya.
Berbagai
langkah harus segera ditempuh dalam upaya menyelamatkan generasi muda. Semua
pihak wajib ikut berperan serta dalam memerangi bahaya narkoba ini. Misalnya,
dengan pendekatan antara orangtua dan anak di rumah yang harus menjadi sahabat terbaik,
selalu aware dengan segala kegiatan yang dilakukan anak, serta kerjasama antara
orangtua, guru dan lingkungan setempat dalam mengawasi secara halus kepada
segala tindak tanduk pergaulan anak. Jadi, disaat anak melakukan hal yang tidak
beres, bisa saling mengingatkan dan memberitahukan. Baik dari guru ke orangtua,
dari lingkungan ke orangtua atau dari manapun.
Sedangkan
upaya yang harus dilakukan pemerintah, adalah dengan memperketat keluar
masuknya imigran, pengawasan yang lebih sering dan diperbanyak personilnya untuk
garis pantai, perbatasan darat antarnegara dan penegakan hukum yang tegas.
Penindakan
efek jera pada para pelaku kejahatan narkoba, bisa dengan pemiskinan dengan
melalui penyitaan asetnya.
Pemberantasan
kejahatan narkoba pun perlu penegakan hukum yang tak pandang bulu, seperti yang
kita ketahui, bahwa oknum aparat selama ini sering menjadi duri dalam daging. Keterlibatan
aparat yang suka menerima jatah preman dari pengedar, membuat oknum termanjakan
dengan uang sogokan yang diberikan, sehingga dilakukan pembiaran yang terus
menerus. Maka para pengedar merasa punya pelindung dan jaminan keamanan
transaksinya akibat ulah oknum aparat tersebut.
Ada
juga oknum aparat yang menjadi pengaman sekaligus melindungi jaringan, ikut
mengedarkan narkoba, ikut mengonsumsi dan membocorkan informasi operasi.
Maka
dari itu, sebaiknya semua yang yang terlibat mengedarkan narkoba harus menerima
efek jera agar tidak terulang terus. Jika para pelaku kejahatan narkoba ini
hanya diberi hukuman ringan, saat dipenjara memperoleh grasi, mereka setelah keluar
akan mengulangi perbuatannya lagi dan menganggap bahwa apa yang dilakukannya
masih mendapat excuse.
Untuk
menyatakan perang terhadap narkoba bisa dilakukan siapa saja,tak hanya aparat
dan pemerintah, semua lapisan masyarakat berhak melakukannya. Bisa dengan menghadirkan
narasumber ahli untuk mengadakan
penyuluhan dan edukasi tentang bahaya narkoba di setiap titik tempat tinggal
masyarakat. Terutama yang lingkungannya sudah tercemar narkoba karena ulah
beberapa pihak.
Upaya
ini memang tidak mudah, ada yang mau menerima penyuluhan ini ada juga yang
menolak.Yang menolak biasanya di lingkungan rumahnya sudah ada pengedar yang
mengancam warga jika diadakan acara penyuluhan tersebut. Sehingga warga yang
ingin melapor kejahatan narkoba ini dihambatnya. Jika dibiarkan, lambat laun
semua anak yang ada di lingkungan sekitarnya akan terpengaruh dan
terbawa-bawa.Walau orangtua sudah membimbingnya dengan baik, tetap saja peran
lingkungan sekitarnya yang akan mendominasi pengaruh terhadap pergaulan anak.
Apabila
pelaku diketahui hanya terlibat mengonsumsi narkoba saja, sebaiknya dilakukan
langkah rehabilitasi dan pembinaan. Karena yang hanya mengonsumsi adalah korban
dari para predator narkoba. Hal ini dilakukan agar penyelamatan generasi muda
masih ada harapan. Para pecandu pun berhak untuk diberi kesempatan hidupnya.
Dengan rehabilitasi para pecandu, akan mendukung Tahun 2014 sebagai upaya
penyelamatan para pecandu narkoba. Agar mereka tak mati sia-sia dan dapat
berkarya kembali.
Dengan cara apapun,mari kita terus perangi bahaya narkoba yang mengintai di sekitar kita.
Narkoba itu yang bahaya memang sisi candunya. Dan tidak banyak yang tidak tahu, kalau obat bius, dan tidur pun bisa menjadi cantu. Ya, pada akhirnya kimiawi yang berusaha untuk meningkatkan prima, jika berlebihan akan jatuh juga! Moga kita bisa hidup sehat... tanpa obat... karena makanan adalah penyembuh terbaik....
ReplyDelete