Nyatakan Perang Untuk Peredaran Narkoba - Dunia-Spasi

Saturday 8 March 2014

Nyatakan Perang Untuk Peredaran Narkoba



Masih ingat perang candu yang terjadi di China pada Tahun 1839-1842 dan 1856-1860 ? Yang merupakan strategi Inggris untuk melemahkan masyarakat China agar memudahkan proses perlawanan dan menguasai negara tersebut. Akibatnya konflik militer terjadi dan Hongkong diserahkan ke Britania Raya (Inggris).

Belajar dari kejadian tersebut, yang terjadi di Indonesia, peredaran narkoba yang kian bertambah dari tahun ke tahun semakin masif, pelan, secara halus dan melalui berbagai modus operandi, seharusnya semua pihak sudah mulai jeli dan ikut peduli dalam mengawasi segala hal yang dirasa ganjil ketika melihat tanda serangan secara halus ini. Mengapa saya menyebut ini adalah serangan halus? Karena tentu saja menyerang banyak generasi muda dan usia produktif yang menjadi mangsa para predator narkoba yang bebas berkeliaran, bahkan tanpa disadari, mereka sangat dekat ada di sekeliling kita.

Generasi muda selayaknya dilindungi dari jeratan narkoba, karena nasib bangsa ada pada pundak mereka. Jika generasi muda banyak yang rusak karena narkoba, bagaimana nasib bangsa dimasa yang akan datang? Saya sangat miris melihat data yang tercatat di BNN oleh Irjen Pol.DR.Benny J.Mamoto, SH,M.Si. Deputi pemberantasan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia., bahwa tersangka narkoba berdasarkan kelompok usia pada Tahun 2011, tersangka narkoba pada usia dibawah 30 Tahun ada 18.986 orang. Tentu saja ini adalah usia yang sangat produktif. Mereka harus berurusan dengan berbagai peliknya narkoba.

Hal ini disebabkan negara kita masih banyak kecolongan dari berbagai selundupan barang haram ini dari luar negeri. Juga sikap oknum aparat yang terlibat. Beberapa faktor yang memudahkan masuknya narkoba secara mudah ke negara kita, salah satunya adalah kerawanan geografis, garis pantai yang panjang dan terbuka, hal ini menyebabkan semua yang masuk bisa dari segala arah dengan leluasa. 

Banyaknya pelabuhan tikus, tradisional dan ilegal, dengan kondisi pelabuhan semacam ini, tak ada aturan ketat serta prosedural yang mengikat. Sehingga para pelaku bisa saja melakukan penyelundupan dengan modusnya tanpa ketahuan. Dikarenakan kurangnya fasilitas pendeteksi narkoba, pengawasan yang masih konvensional dan petugas masih bisa disogok. Membuat para pengedar semakin tak merasa takut untuk keluar masuk dengan tentengan barang haramnya itu.

Modus operandi yang dilakukan para pengedar narkoba kian hari kian merajalela, mulai dari menyembunyikan shabu dalam paket batu nisan, kapsul heroin yang ditelan dalam lambung, heroin yang disisipkan dalam buku tebal, tubuh, hak sepatu dan lain sebagainya.  

Berbagai langkah harus segera ditempuh dalam upaya menyelamatkan generasi muda. Semua pihak wajib ikut berperan serta dalam memerangi bahaya narkoba ini. Misalnya, dengan pendekatan antara orangtua dan anak di rumah yang harus menjadi sahabat terbaik, selalu aware dengan segala kegiatan yang dilakukan anak, serta kerjasama antara orangtua, guru dan lingkungan setempat dalam mengawasi secara halus kepada segala tindak tanduk pergaulan anak. Jadi, disaat anak melakukan hal yang tidak beres, bisa saling mengingatkan dan memberitahukan. Baik dari guru ke orangtua, dari lingkungan ke orangtua atau dari manapun.

Sedangkan upaya yang harus dilakukan pemerintah, adalah dengan memperketat keluar masuknya imigran, pengawasan yang lebih sering dan diperbanyak personilnya untuk garis pantai, perbatasan darat antarnegara dan penegakan hukum yang tegas.

Penindakan efek jera pada para pelaku kejahatan narkoba, bisa dengan pemiskinan dengan melalui penyitaan asetnya.

Pemberantasan kejahatan narkoba pun perlu penegakan hukum yang tak pandang bulu, seperti yang kita ketahui, bahwa oknum aparat selama ini sering menjadi duri dalam daging. Keterlibatan aparat yang suka menerima jatah preman dari pengedar, membuat oknum termanjakan dengan uang sogokan yang diberikan, sehingga dilakukan pembiaran yang terus menerus. Maka para pengedar merasa punya pelindung dan jaminan keamanan transaksinya akibat ulah oknum aparat tersebut.

Ada juga oknum aparat yang menjadi pengaman sekaligus melindungi jaringan, ikut mengedarkan narkoba, ikut mengonsumsi dan membocorkan informasi operasi.

Maka dari itu, sebaiknya semua yang yang terlibat mengedarkan narkoba harus menerima efek jera agar tidak terulang terus. Jika para pelaku kejahatan narkoba ini hanya diberi hukuman ringan, saat dipenjara memperoleh grasi, mereka setelah keluar akan mengulangi perbuatannya lagi dan menganggap bahwa apa yang dilakukannya masih mendapat excuse.

Untuk menyatakan perang terhadap narkoba bisa dilakukan siapa saja,tak hanya aparat dan pemerintah, semua lapisan masyarakat berhak melakukannya. Bisa dengan menghadirkan  narasumber ahli untuk mengadakan penyuluhan dan edukasi tentang bahaya narkoba di setiap titik tempat tinggal masyarakat. Terutama yang lingkungannya sudah tercemar narkoba karena ulah beberapa pihak.

Upaya ini memang tidak mudah, ada yang mau menerima penyuluhan ini ada juga yang menolak.Yang menolak biasanya di lingkungan rumahnya sudah ada pengedar yang mengancam warga jika diadakan acara penyuluhan tersebut. Sehingga warga yang ingin melapor kejahatan narkoba ini dihambatnya. Jika dibiarkan, lambat laun semua anak yang ada di lingkungan sekitarnya akan terpengaruh dan terbawa-bawa.Walau orangtua sudah membimbingnya dengan baik, tetap saja peran lingkungan sekitarnya yang akan mendominasi pengaruh terhadap pergaulan anak.   

Apabila pelaku diketahui hanya terlibat mengonsumsi narkoba saja, sebaiknya dilakukan langkah rehabilitasi dan pembinaan. Karena yang hanya mengonsumsi adalah korban dari para predator narkoba. Hal ini dilakukan agar penyelamatan generasi muda masih ada harapan. Para pecandu pun berhak untuk diberi kesempatan hidupnya. Dengan rehabilitasi para pecandu, akan mendukung Tahun 2014 sebagai upaya penyelamatan para pecandu narkoba. Agar mereka tak mati sia-sia dan dapat berkarya kembali.

Dengan cara apapun,mari kita terus perangi bahaya narkoba yang mengintai di sekitar kita.

1 comment:

  1. Narkoba itu yang bahaya memang sisi candunya. Dan tidak banyak yang tidak tahu, kalau obat bius, dan tidur pun bisa menjadi cantu. Ya, pada akhirnya kimiawi yang berusaha untuk meningkatkan prima, jika berlebihan akan jatuh juga! Moga kita bisa hidup sehat... tanpa obat... karena makanan adalah penyembuh terbaik....

    ReplyDelete

@templatesyard