Petikan Inspirasi di Peringatan Kinerja Satu Tahun Kementerian Pertanian. - Dunia-Spasi

Saturday 24 October 2015

Petikan Inspirasi di Peringatan Kinerja Satu Tahun Kementerian Pertanian.

Subang, Jawa Barat – 20 Oktober 2015 lalu, saya tak pernah terpikir akan diundang oleh pihak Kementerian Pertanian untuk terlibat dalam aktivitasnya. Karena saya tak ada background pendidikan yang ada hubungannya dengan pangan atau pertanian. Bahkan pekerjaan saya pun jauh dari ranah bidang tersebut. Tapi takdir bercerita lain, ya? Rezeki Allah yang menentukan. Saya punya kesempatan emas bisa ikut terlibat dalam aktivitas Kementerian Pertanian, dalam rangka memperingati Kinerja satu tahun Kementerian Pertanian. Bahkan bisa langsung bersua secara personal dengan Bapak Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang bernama lengkap Andi Amran Sulaiman, menjabat Menteri Pertanian untuk periode 2014-2019.

Selama ini, tak pernah berpikir, dari mana dan atas usaha bagaimana kita bisa menikmati makanan pokok yang menjadi sumber energi? Ketika berbincang langsung bersama Pak Amran dan para Blogger yang diundang di sebuah hotel sambil sarapan pagi, beliau bersemangat sekali memaparkan bahwa kehidupan para petani harus sejahtera dan tak boleh ada mafia-mafia yang menggerogoti hasil kerja keras para petani tersebut. Kebanyakan para petani mendapat hasil minim karena hasilnya banyak terpotong oleh para mafia yang menjadi perantara pemasaran hasilnya. Kesenjangan sosial terjadi dan ini harus dicari solusinya. Berkat kerja keras petani lah kita bisa mudah mendapatkan makanan pokok yang dibutuhkan.

Mengapa kesejahteraan para petani harus dijaga dan ditingkatkan? Karena ini berpengaruh terhadap produktivitas dan semangatnya. Pak Amran begitu detailnya memerhatikan sampai hal kecil. Yang merupakan akar permasalahan yang perlu diberikan solusi. “Jika produktivitas baik dan prosedur bersih, pasti sistem pertanian akan semakin membaik.” Ujarnya.

Tekad kuatnya dalam memerangi sistem yang sudah mendarah daging dalam sistem pertanian Indonesia yang kurang baik, tercermin keikhlasan dan tanggung jawab penuh dalam bekerja untuk kebaikan rakyat. Lelaki yang punya garis keturunan Raja Bone dari pihak ayahnya ini, tak peduli dengan gunjingan-gunjingan terhadap dirinya saat melakukan tugas. “Selagi benar dan apa yang saya lakukan tak menyimpang, saya tidak takut. Walau ada yang kontra, saya harus berusaha untuk meyakinkan dan membuktikan bahwa upaya yang saya lakukan dapat berhasil dan memberikan efek positif bagi semua pihak.” Kata Pak Amran.

Kesungguhannya berbuah manis dan menghasilkan apa yang diharapkan bangsa Indonesia selama ini. Kerinduan kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan pangan dan punya predikat negara agraris dan sempat jaya puluhan tahun lalu, membuat saya merinding dan serasa tersiram air di kala kekeringan. Membuat saya merasa terangkat di kala kondisi bangsa ini banyak masalah. Karena predikat negara agraris, akan menjadi milik kita kembali. Dengan melihat berbagai pencapaian dari kinerja satu tahun Kementerian Pertanian ini, ada secercah harapan untuk kemajuan ekonomi bangsa. Saya yang tadinya tak peduli dengan hal ini, jadi semangat ingin menjadi bagian yang ikut menyukseskan kemajuan pertanian dengan kapasitas saya sebagai blogger.
Apa saja pencapaian dari kinerja satu tahun Kementerian Pertanian ini?

1.       Tingginya peningkatan produksi pangan strategis, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging sapi dan gula. Capaian ini hasil dari terobosan dari regulasi yang ditempuh. Misalnya, 1. Merevisi prosedur lelang menjadi penunjukan langsung untuk pengadaan benih dan pupuk (Perpres 172/2014).  2. Memfokuskan kembali anggaran Rp.4,1 triliun dari perjalanan dinas/rapat, seminar menjadi perbaikan irigasi dan penyediaan alat dan mesin pertanian. 3. Bantuan benih tidak di lokasi existing 4. Kebijakan dialokasikan sesuai tahun anggaran 5. Bekerja sinergis 6. Melakukan pengawalan dan pendampingan UPSUS melibatkan TNI, Mahasiswa, Penyuluh PNS dan lain-lain 7. Evaluasi berkala 8. Antisipasi perubahan iklim.

2.       Tidak ada impor beras dan penghematan devisa 52 triliun melalui kebijakan pengendalian rekomendasi impor dan mendorong ekspor. Sejak Januari 2015 tidak ada impor beras medium, ini adalah kabar sangat baik. Sehingga dapat menghemat devisa sebesar US$ 374 Juta. Produksi jagung naik 8,72% di Tahun 2015. Pengendalian impor jagung menghemat devisa sebesar US$ 483 Juta. Secara keseluruhan berdampak terhadap perekonomian nasional Rp. 215 triliun yang dinikmati petani dan pelaku usaha lainnya.

3.       Mulai modernisasi pertanian. Sebelumnya, penyediaan alat dan mesin pertanian modern terbatas sekali dan menitikberatkan pada sistem manual. Kerja jadi kurang efisien dan menghambat produktivitas. Mulai Tahun 2015 dilakukan mekanisme besar-besaran sebanyak 62.221 unit dan pada 2016 akan disediakan lebih banyak lagi, meliputi : Rice Transplanter, Combine Harvester, Dryer, Power Thresher, Chorn Seller, Rice Milling Unit (RMU), Traktor dan Pompa air. Dengan solusi ini, produksi pertanian yang menyusut jika dengan sistem manual akan terhindar dan bisa menghemat biaya produksi juga. Jika menggunakan sistem manual, bisa memerlukan 20 orang untuk hari kerjanya tapi dengan alat modern, semua biaya dapat ditekan dengan baik.

4.       Mulai bangkitnya investasi di sektor pertanian. Bermunculannya para investor yang siap mengelola lahan pertanian jagung, gula dan sapi. Selain itu, terdapat kesiapan 15 pabrik gula (PG) existing untuk memperluas kebun tebu 200 ribu ha dan 19 PG baru akan mengembangkan lahan 500 ribu ha yang mampu membuka lapangan kerja baru bagi 3,87 juta jiwa.

Kemajuan sektor pertanian jika dibandingkan pada kondisi El-nino (musim kekeringan) yang ekstrim di Tahun 1998 terdapat impor beras sebesar  7,1 Juta dengan penduduk 205 Juta penduduk. Jika dibandingkan dengan  tahun Tahun 2015 seharusnya ada impor beras 8.8 Juta untuk 250 Juta penduduk sekarang ini. Tapi di tahun ini, sama sekali tak ada impor beras. Ini bukti kemajuannya. “Kesalahan regulasi lebih berbahaya dari pada masalah lainnya, maka perubahan regulasi menjadi lebih baik adalah lebih penting.” Kata Pak Amran.

Bukti keberhasilan satu tahun kinerja Kementerian Pertanian, tergambar saat saya dan para Blogger diajak menghadiri perayaan ini di Desa Gardu Mukti, TampakDahan, Pamanukan, Subang Jawa Barat. Gairah peserta yang hadir, seperti para petani, Mahasiswa Sahabat petani, Organisasi pertanian dan sejumlah pejabat yang hadir tercipta sinergi yang kuat dalam mendukung kemajuan sistem pertanian. Beberapa alat  dan mesin pertanian moern bertengger dan berjajar, dengan berbagai macam jenis dan fungsinya.

Pak Amran Sulaiman yang mempunyai prinsip bekerja Beriman dan Bermanfaat apapun caranya beliau akan terus melakukan terobosan dalam mencapai berbagai perubahan menuju lebih baik. Bersyukur saya bisa mengetahui kabar ini dari sumbernya langsung disertai bukti dan data yang akurat dari berbagai pihak. Berita bagus ini harus disampaikan kepada masyarakat luas supaya dapat memacu kemajuan demi kemajuan lagi.

Dari sosok Pak Amran terlihat sikap pemimpin yang sebenarnya, karena tak ada ambisi memperkaya diri atau ambisi mempertahankan jabatannya dengan cara melakukan pekerjaan “Asal Bapak Senang” Beliau bekerja sesuai hati nurani, sekalipun menempuh risiko misalnya resuffle beliau tidak takut dan rela akan melepaskan jabatannya jika diintimidasi oleh sistem yang bertentangan dengan nuraninya yang lebih memihak rakyat.

Kebijakannya sangat realistis, contohnya ketika memfokuskan anggaran yang besar pada alokasi untuk seminar, kunjungan dan lain-lain ke perbaikan irigasi dan pengadaan alat dan mesin pertanian modern, saya sangat setuju dan ini cerminan kebijakan yang tepat.  Mudah-mudahan dapat berkelanjutan dan ada pengembangan penyuluhan yang lebih masif untuk para petani dalam menguasai peralatan modern tersebut. Sehingga ada komunikasi dua arah dan ada dialog langsung dengan para petani sebagai pelaku usaha.

Mengenai ketahanan pangan Indonesia, saya punya harapan agar perhatian mencakup semua sektor, tak hanya di sektor produksi pangan strategis. Sebab banyak wilayah Indonesia yang letak geografisnya berlainan, dari barat sampai ke timur, punya ciri khas pangan yang tak selalu sama dengan bahan pangan strattegis. Misalnya, untuk beberapa wilayah ada hasil unggulan berupa ketela pohon dan ubi jalar, lalu sagu dan lain-lain. Jadi, paradigma kesejahteraan pangan tak hanya terpatok dengan padi, jagung dan bahan pangan strategis lainnya.

Terlepas dari harapan saya tersebut, melihat kinerja satu tahun Kementerian Pertanian membuat saya kembali percaya diri ada di Indonesia yang memang kaya jika diolah dan di-manage dengan baik. Semoga dalam tahun-tahun berikutnya menghasilkan banyak terobosan lagi dan membuat kemajuan yang lebih pesat lagi.

Bersama Meneteri Pertanian, Amran Sulaiman dan Bloggers. Foto By Harris Maulana
Senang sekali mendapat banyak insight dari Bapak menteri Amran Sulaiman, selain dapat ilmu masalah pertanian serta mengetahui persoalan-persoalannya, saya pun dapat memetik banyak inspirasi dari sisi-sisi kehidupan Pak Menteri yang down to earth dan punya sisi kemanusiaan yang tinggi. Padahal beliau itu orang luar biasa dan pengusaha besar selain menjadi menteri. Sikap kerja keras, Ingat Sang Pencipta dan semangat mengabdinya ingin saya teladani.

3 comments:

  1. Semoga pertanian Indonesia semakin keren dan perekonomian semakin baik, aamiin :)

    ReplyDelete
  2. menurut saya pribadi mah, pertanian kita sudah lebih baik dibanding sebelumnya
    memang sih belum swasembada pangan seperti era 1980-1995an
    setidaknya, sudah positif :)

    ReplyDelete
  3. kita perlu lebih banyak sosok inspiratif seperti ini yang bisa merealisasikan visi menjadi aksi nyata. You are lucky mba, bisa mendapat insight langsung dari beliau..

    ReplyDelete

@templatesyard