Little Big Master dari Celestial Movies Karya Film Yang Mampu Mengubah Keputusan - Dunia-Spasi

Sunday 25 October 2015

Little Big Master dari Celestial Movies Karya Film Yang Mampu Mengubah Keputusan

Photo taken from ; www.newsquirt.com


Adalah seorang Kepala Sekolah bernama Lui Wai-Hung (Miriam Yeung) yang bekerja di sebuah sekolahan ternama. Lingkungan yang mayoritas orang tua muridnya kalangan berada, tak sedikit yang memanfaatkan kekayaannya untuk membeli prestasi anak-anaknya tanpa usaha keras untuk belajar. Keadaan ini sangat bertentangan dengan hati nurani Hung. Ia tak bisa berkutik karena pihak sekolah merasa terbantu dengan subsidi dari orang tua murid untuk pembangunan sekolahan tersebut. Hung capek menghadapinya, ditambah dengan kondisi kesehatannya yang menurun akibat kanker di tenggorokannya. Ia memutuskan mengundurkan diri dan berencana istrirahat dan refreshing keliling dunia, bersama suaminya Dong (Louis Koo).

Suaminya Dong yang bekerja sebagai perancang museum, sangat mendukung keputusan istrinya, selain istrinya bisa istirahat juga bisa melakukan kebersamaan berkualitas bersamanya. Dan mewujudkan keliling dunia berdua. Semua direncanakan dengan matang.

Ketika Hung sedang fitness dan tak sengaja melihat berita, sebuah TK yang hampir bangkrut dan tutup. Jika sekolah tersebut tak mendapatkan kepala sekolah sekaligus pengawas, maka akan segera ditutup. Padahal masih ada lima orang murid yang harus ditolong. Lima orang murid tersebut dari kalangan orang tua tak mampu. Hung merasa bangkit kembali naluri mengajarnya. Sikap kemanusiaan yang tak pernah padam dalam dirinya menggelitik untuk berbuat sesuatu.

Tanpa pikir panjang Hung besoknya langsung mencari informasi dan mendatangi TK tersebut. Walau aura sekitarnya pesimis, Ia tetap optimis dan merasa yakin sekolah tersebut tak akan sampai tutup. Ia melamar menjadi kepala sekolah sekaligus pengawas dan pengajar di sana. Diterima dan semua pekerjaan dilakukan dengan baik, sampai bersih-bersih sekolahan pun dilakukannya. Karena sesuai perjanjian demikian adanya.

Hung bersemangat setiap pagi menjemput lima anak didiknya di gerbang sekolahan, upayanya berkontribusi di sekolahan tersebut, tak berjalan mulus karena banyak hambatan baik dari murid-muridnya yang sedang beradaptasi, orang tua murid yang skeptis dan lingkungan masyarakat sekitarnya yang memandang sebelah mata sambil mencemooh. Tak sedikit pihak yang menganggap aksi Hung ini hanya untuk cari perhatian saja agar terkenal.

Tapi semua itu dihadapinya dengan lapang dan pendekatan-pendekatan yang membumi. Hung kerap mengunjungi keluarga murid-muridnya sehingga mengetahui kondisinya secara langsung. Tujuannya agar tahu bagaimana harus bersikap. Sehingga mudah memecahkan permasalahannya.

Lima murid tersebut dengan berbagai karakternya, adalah :

Ho Siu Suet (Ho Yun-ying Winnie) yang dewasa sebelum waktunya karena hanya tinggal bersama ayahnya yang sakit-sakitan dan sudah tua. Ibunya belum bisa masuk ke Hongkong karena masih menunggu visa di Cina daratan.

Tam Mei Chu Chu (Keira Wang) yang takut pada petir karena punya trauma masa lalu atas kejadian yang menimpa orang tuanya yang meninggal karena kecelakaan di tengah badai. Chu Chu akhirnya diadopsi oleh saudara jauhnya, Bibi Han. Dengan segala keterbatasannya.

Lo Ka Ka (Fu Shun-ying) Anak yang sangat penyayang, apalagi kepada kedua orang tuanya. Ia rela tak pergi sekolah demi menjadi penengah jika kedua orang tuanya bertengkar.

Kitty Fathima dan Jennie Fathima (Zahra Fathima & Khan Nayab) Kakak beradik dengan darah Asia Selatan ini cukup semangat sekolah namun ayahnya kurang mendukung dalam memberi pendidikan layak bagi kedua anaknya.

Setelah berbagai pendekatan yang dilakukan oleh Hung, lambat laun ada perubahan positif, murid dan orang tuanya menjadi kompak mendukung upaya Hung agar sekolahan TK tetap survive. Optimisme Hung bangkit, Ia bekerjasama denga para orang tua murid untuk merekrut murid baru, mempromosikan dan membuat pertunjukan menarik.

Hung juga mengajukan proposal ke beberapa pihak untuk lima muridnya agar mendapat fasilitas sekolahan yang layak. Dalam upayanya ini, Hung banyak ujian, mulai dari tawaran mengajar yang gajinya besar tapi tak manusiawi, ini jelas ditolaknya demi lima muridnya. Dan perekrutan murid tak menuai hasil. Hal ini membuat Hung drop dan harus dirawat di rumah sakit. Kanker di tenggorokannya kambuh. Dong suaminya sangat khawatir. Sempat marah dengan aksi Hung yang tak memerhatikan kesehatan tetapi ia tetap mendukung upaya dan kegiatan Hung. Sementara Hung dirawat di rumah sakit, Dong menggantikan mengajar lima murid tersebut.

Saat Hung sembuh, ia menghadiri upacara penutupan sekolah TK tersebut. Dihadiri seluruh orang tua murid dengan penuh keharuan. Rasa rindu memuncak dan tangis pun meledak. Lima muridnya mempersembahkan pertunjukan terbaiknya untuk kepala sekolahnya. Semua larut dalam keharuan yang dalam. Pertunjukan lima murid tersebut berhasil memancing penduduk untuk menonton dan menuai banyak simpati positif.

Hung merasa terobati dengan pertunjukan terbaik yang disuguhkan. Kebahagiaannya melebihi apapun yang ia alami.

Apakah TK ini jadi ditutup? Apakah Hung tetap menjadi kepala sekolah di sana? Tonton saja film ini malam ini, Tanggal 25 Oktober di beberapa TV berbayar jam 20.00. Pastikan sedia tissue ya. Karena akan menguras air mata. I Love Hk Movies.

Review

Saya sangat terhanyut menonton film ini. Karena nyawa film ini sampai dengan sempurna ke seluruh penonton. Emosi tercabik-cabik bahkan sampai tak bisa membendung air mata. Semua yang disuguhkan dalam film yang disutradarai Adrian Kwan ini tak jauh dari apa yang kita temui di kehidupan sehari-hari. Natural dan mengalir. Walau tata artistik kurang maksimal tetapi konten cerita dan akting para pemain mampu menyempurnakan film Little Big Master.

Miriam Yeung mampu menyatukan emosi, akting dan jiwanya menjadi Lui Wai-Hung yang mudah tersentuh, dilengkapi akting Louis Koo yang sangat lelaki. Ditambah para pemain yang berperan sebagai orang tua murid yang maksimal memainkan masing-masing peran dengan kondisi yang dialaminya.

Alur cerita yang tak dibuat-buat karena memang sesuai kisah nyata ini berisi banyak pesan moral. Seperti sikap Hung yang merasa lebih baik mundur menjadi kepala sekolah di sekolahan ternama dengan gaji besar karena alasan dirinya harus bekerja sesuai hati nurani dan menjunjung rasa kemanusiaan. Padahal di zaman sekarang sikap ini sudah bagaikan jarum di padang rumput. Sangat jarang sekali.

Terus kisah anak-anak yang semangat belajar tetapi keadaan tak mendukung, kondisi ini mengingatkan kita akan kondisi sekarang, banyak anak yang dimanjakan orang tuanya tanpa didorong untuk mandiri dan berusaha. Dengan alasan orang tua masih mampu. Padahal ke depannya anak harus mandiri dan tak akan selalu dengan orang tua. Film ini mengingatkan esensi kemandirian dan mengajarkan proses hidup pada anak.

Terus soal idealisme seorang guru, sebaiknya tak silau dengan pencitraan. Kisah Hung yang dilamar sebuah perusahaan besar dengan jaminan yang pasti mulai dari kesejahteraan dan popularitas, ditolak Hung karena hal itu tak memberikan manfaat terhadap banyak orang. Hal ini mengingatkan kita pada sikap tulus ikhlas dalam berbagi terhadap sesama dengan menyingkirkan ego.

Terakhir, inspirasi komunikasi dengan keluarga, baik lima muridnya ataupun Hung dengan suaminya sangat terjalin dengan baik. Maka, dalam kondisi apapun mereka tetap merasa kaya. Karena kaya hati melebihi segala kekayaan materi.

Komposisi sutradara yang punya jam terbang tinggi, pemain profesional dan populer serta isi cerita inspiratif memadu dalam satu film yang digarap penuh nuansa kemanusiaan. Membuat saya tak akan bosan untuk menontonnya. Karena berbagai inspirasi yang terkandung di dalamnya menjadi peringatan yang mampu mengubah keputusan seseorang untuk meneladani kebaikan.

Contohnya, karena melihat film ini, saya jadi tergerak ingin kembali mengajar setiap Senin pagi di SMP Terbuka di kawasan Ciputat Tangerang Selatan. Terima kasih Celestial Movies, sudah memberi tontonan yang mampu menggerakan naluri kemanusiaan.

Jangan lupa dan jangan sia-siakan untuk menonton film LITTLE BIG MASTER malam ini di beberapa Stasiun TV berbayar yang ada Program CELESTIAL MOVIES nya mulai jam 20.00. Pokoknya saya I Love HK Movies.


Photo by : Ani Berta

Saat emosi teraduk-aduk kunyah aja popcorn hahaha

Pembukaan acara oleh Kartika Putri Mentari dari Agrakom PR

Terima kasih juga buat Agrakom yang memberikan kesempatan kepada saya dan teman-teman Blogger untuk menonton bareng film ini di Cinemaxx Plaza Semanggi pada 17 Oktober lalu, seru sekali dan sangat berkesan.



12 comments:

  1. Sepertinya bagus nih filmnya, pingin nonton. Sedia tissue dan popcorn dulu :)

    ReplyDelete
  2. Sepertinya bagus nih filmnya, pingin nonton. Sedia tissue dan popcorn dulu :)

    ReplyDelete
  3. Gak nyesel, mbak nontonnya. Hehehe. Akhirnya juga bisa kenalan sama Mbak Ani di lokasi acara :)

    ReplyDelete
  4. Kayaknya bagus ya filmnya..tipe film from zero to hero :) Kalo nonton ini pasti bakal mengharu biru...

    ReplyDelete
  5. Maksdnya mlm ini 25 okt filmnya tayang, Ani dear?Tq

    ReplyDelete
  6. Film ini memang sukses mengaduk-ngaduk perasaan, sampe iingsrekan ya teh.
    Keren banget dan sangat inspiratif.

    ReplyDelete
  7. Ini film bagus dan menyentuh.. :)
    Kebetulan saya sudah nonton, dari situ sadar kalau perjuangan saya masih sedikit, belum banyak.. :)

    ReplyDelete
  8. belum pernah nonton tapi kalau liat dari sinopsisnya baguuus ya...selalu suka dengan film yang sarat pesan baik :)

    ReplyDelete
  9. Saya gak suka nonton film Hongkong, Korea dan setipenya. Tp krn review ini jd pgn nonton.

    ReplyDelete
  10. Filmnya sangat menginspirasi ya mbak, bagus nih buat tontonan sekaligus tuntunan. Eh tapi harus sedia tisu ya, duuhhhh

    ReplyDelete
  11. kapan hari juga baca reviewnya,baca ini lagi jadi bener2 penasaran..pingin nontonnn mbak^^

    ReplyDelete
  12. Asalamualaikum,tehh ani. Salam buat semua blogger juga...
    Mantap ya yg udah pada nonton.
    :). Dan goodjob. Buat keputusannya tehh ani. Langkah nyata buat perubahan besar. Hehee cemungut kakak :D

    Wasalamualaikum wr wb

    ReplyDelete

@templatesyard