#Blogger2Hospital Jilid
3 atau Blogger to Hospital ke 3
berlangsung pada Hari Sabtu, 31 Mei 2014 di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.
Salah satu rumah sakit pemerintah yang melayani umum namun mempunyai layanan unggulan
untuk pelayanan respirasi secara nasional.
Hawa sejuk dari
rindangnya pepohonan dan luasnya taman di sekitar rumah sakit yang ada di Jalan
Persahabatan Raya No.1 Jakarta 13230 ini, memberikan kesan pertama yang sangat
nyaman untuk saya saat tiba di sana. Seorang security di lobi utama menyambut dengan ramah, mengantarkan kami ke
lokasi tempat meeting di Griya Puspa lantai 3, tempat kami berkumpul sebelum
melakukan touring area rumah sakit
tersebut.
Tak lama, hadir dokter
Annisa Dian, Ibu Lena dan rekan-rekan menyambut kami. Juga Mas Anjari,
penggagas Blogger To Hospital yang sekaligus membuka acara.
Pembukaan acara oleh Mas Anjari |
Pada sessi ke 3 Blogger to Hospital ini, saya
mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat tentang kesehatan paru. Karena selain touring rumah sakit, di sini dokter
Annisa Dian memberikan ulasan tentang bahaya merokok dan solusi untuk berhenti
merokok. Sedangkan Ibu Lena, perawat senior RS Persahabatan, memberikan wawasan
tentang penyakit Tuberkolosis (TB) dab Flu Burung.
dr,Annisa Dian, salah satu anggota Tim Klinik Berhenti Merokok |
Sebelum mengulas tentang
RS Persahabatan, kita simak dulu penjelasan dokter Annisa Dian, beliau adalah
salah satu anggota Tim dari Klinik Berhenti Merokok. Dokter Annisa menjelaskan
bahwa tujuan dari tugas Tim Klinik berhenti merokok ini, bukan hanya
menyelenggarakan program berhenti merokok bagi pasien saja, tetapi lebih luas
cakupannya, yakni meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat akan bahaya
merokok, memberikan edukasi dengan menjadi narasumber, fasilitator dalam
workshop penanggulangan rorok dari kegiatan perorangan atau tim. Untuk
meningkatkan kualitas dan evaluasi, maka dilakukan pengembangan yang
komprehensif terhadap Klinik berhenti merokok dalam lingkungan RS Persahabatan
pun dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif oleh tim ini.
Siklus Adiksi Nikotin penyebab kecanduan |
Bentuk layanan Klinik
berhenti merokok terdiri dari : Konseling, Terapi
Farmakologi, Terapi Non Farmakologi, Hipnoterapi, Pemeriksaan
kadar CO udara Pernapasan, Penelitian kesehatan yang
berhubungan dengan rokok, Rehabilitasi Medik (direncanakan).
Adapun alur penerimaan
pasien di Klinik berhenti merokok di RS Persahabatan adalah sebagai berikut :
Evaluasi awal
-
Tujuan datang
-
Anamnesis umum
-
Penjelasan konsep berhenti merokok,
cara2
berhenti merokok, withdrawal effect
berhenti merokok serta faktor2 penyebab kegagalan
-
Isi rekam medis umum
-
Isi
rekam medis khusus (termasuk
penentuan tingkat adiksi, gangguan psikososial dll)
-
Pemeriksaan fisis (jika diperlukan)
-
Menentukan cara berhenti merokok yang
dipilih
-
Jika pasien memilih obat untuk berhenti
merokok, berhak meresepkan: varenicline
-
Menentukan waktu kunjungan selanjutnya
-
Memberikan kartu peserta berhenti
merokok (tercantum call cener klinik berhenti merokok yg dapat dihubungi bila
ada masalah)
Manfaat berhenti merokok |
Alatnya lebih kurang seperti yang dipakai oleh Arie Ardiansyah teman saya :
Arie Ardiansyah sedang menggunakan Carbon Monoxide (CO) Analyzer |
Ibu Zr. Marsaulina S.Kp, perawat
senior RS Persahabatan, memberikan materi tentang penyakit Tuberkolosis paru
yang harus disiplin dalam meminum semua obat yang diberikan. Jika tidak
disiplin akan menimbulkan kegagalan proses pengobatannya karena kuman sudah
kebal dan proses pengobatan harus dimulai dari nol lagi dengan dosis obat yang
lebih tinggi.
Berangkat dari
kurangnya kesadaran pasien TB dalam disiplin meminum obat ini, RS Persahabatan
mempunyai layanan prima terhadap pasien TB, mulai dari konseling, pendampingan
ketika meminum obat pada pasien, menurut Ibu Marsaulina, masuknya obat harus
benar-benar diawasi sebab banyak pasien yang suka memuntahkan kembali obatnya. “Hal
ini dilakukan untuk kebaikan pasien itu sendiri agar tidak lebih berat lagi
dalam proses pengobatan selanjutnya yang akan memerlukan lebih banyak lagi jenis obat yang harus dikonsumsi dalam satu kali minum.” Ibu Marsaulina menjelaskan.
Support terhadap pasien
pun dilakukan secara kekeluargaan. Selain pengobatan, sering ada seminar dari
dokter untuk para pasien sebagai asupan agar pasien tidak salah paham dengan
tujuan pengobatan yang sedang dijalaninya. Sesekali ada gathering pasien di
ruang terbuka dengan berbagai kegiatan menarik. Untuk mengapresiasi
kedisiplinan pasien dalam berobat, pihak RS Persahabatan pun memberikan Awarding berupa piagam penghargaan kepada
pasien yang telah sembuh total dari TB.
Selesai mendapatkan
materi bermanfaat tentang kegiatan di klinik berhenti merokok dari dokter Annisa Dian serta paparan
tentang TB dari Ibu Marsaulina, kami melakukan touring didampingi oleh Ibu Magdalena Puji Indratni,SE.M.Si, selaku kepala Instalasi Pelayanan Humas
dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Pertama kami berkeliling di lantai 1 mulai dari recepcionist, kantin yang sangat cozy dan menyusuri taman luas di luar gedung rumah sakit. Di sana
terdapat jenis pohon rindang yang meneduhkan dan menyejukkan area rumah sakit.
Beberapa tanaman herbal dan pohon buah-buahan tersebar di taman ini. Terlihat
jogging track, tempat duduk serta jalanan yang dibuat sebagai tempat refleksi
kaki, dengan bebatuan kali kecil yang teraplikasi rapi di tengah taman.
Terlihat juga ratusan lobang biopori sebagai penyerapan air hujan agar tersebar
merata. Konsep ini sangat cocok untuk pengobatan paru. Pasien dapat menghirup
udara segar dengan leluasa kapan saja. Bukaan hijau ini sangat bermanfaat dan
dapat berfungsi sebagai sanatorium.
Beberapa titik taman di area RS Persahabatan |
Rumah sakit
Persahabatan mempunyai konsep standar Green Hospital yang berupaya untuk hemat
air, hemat listrik, hemat bahan bakar, menjaga kebersihan, membuang sampah
ditempatnya, melakukan penghijauan, menerapkan daur ulang limbah, biopori dan
lain sebagainya.
Ruang Isolasi Flu Burung RS Persahabatan |
Kami pun berkesempatan
mengunjungi Ruang Isolasi pasien Flu Burung. RS Persahabatan merupakan rujukan
nasional. Menurut pihak Rumah Sakit, wartawan pun tak punya kesempatan untuk
masuk ke dalam, hanya mengintip dari luar saja. Tentu saja kami bangga, bahwa
Blogger diberikan kesempatan langka ini. Kebetulan di sana sedang tidak ada pasien
jadi kami diperkenankan masuk. Biasanya jika pasien flu burung masuk ke ruang
isolasi, keluarga yang mengantar hanya boleh mengantarkan sampai ambang pintu
ruangan isolasi. Petugas yang menangani pun sangat steril, memakai masker
khusus, sepatu boot dan sarung tangan. Untuk perlengkapan medis di setiap
ruangan tidak boleh dipindah-pindah. Semuanya harus tertata rapi dan eksklusif.
Di dalam ruangan ICU dan ruang isolasi sudah ada sensor yang terhubung ke
ruangan nurstation, yakni ruangan para perawat untuk memantau pasien secara
tidak langsung. Dipantau melaui monitor dan dinding ruangan sengaja berupa kaca
agar pasien selalu terkontrol dengan baik.
Dalam ruangan isolasi
ini terdapat sauna bertekanan tinggi untuk perawat atau dokter yang telah
menangani pasien. Baju dan badannya harus dibersihkan di ruangan ini secara
seksama untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari efek flu burung ini.
Ambulance selalu standby di luar ruangan isolasi sebagai upaya tindakan cepat
ketika dibutuhkan.
Selesai menjelajah luar
gedung dan lantai 1 RS Persahabatan, kami menuju lantai 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Yang terdapat berbagai ruangan rawat inap berbagai kelas, poliklinik dan
laboratorium. Saya melihat sebuah alat untuk pengecekan darah, yang tak
mengharuskan pasien ke laboratorium, darah cukup diambil dokter dalam tabung
yang disediakan lalu ditransfer oleh mesin yang menyambungkan alur ke
laboratorium, cukup memberi identitas pada tabung yang disediakan saja lalu pencet
tombol ke laboratorium yang dituju. Nama alat ini adalah Pneumatic. Sangat efektif sekali tentu saja.
Cek darah tak harus ke Laboratorium, cukup menyalurkan melalui alat ini |
Di RS Persahabatan juga
terdapat pelayanan Deteksi Segera
Gangguan Tidur yang dilakukan secara terpisah dengan ruang rawat inap
lainnya. Satu ruangan dilengkapi monitor dan peralatan merekam otak dan anggota
tubuh lainnya untuk mendeteksi gangguan tidur. Jika sudah terdeteksi, akan ada
konsultasi dan terapi lebih lanjut.
Melihat semua fasilitas
dan tatanan gedung serta taman di Rumah Sakit Persahabatan, sangat terlihat
profesional, ketika sessi feedback
pada acara ini, nyaris saya tak menemukan kelemahan pada rumah sakit ini. Sebaliknya, selain puas berkeliling rumah sakit dengan kesejukannya, kelengkapan fasilitasnya serta profesionalisme para dokter, perawat dan staff-nya, saya dan teman-teman juga memperoleh wawasan baru yang lebih dalam tentang respirasi dari paparan dokter Annisa Dian dan Perawat Senior Ibu Marsaulina.
Kami juga beruntung bisa memasuki ruangan isolasi Flu Burung yang tak semua orang dapat memperoleh kesempatan ini. Rezeki kami saat itu, kebetulan pasien sedang tidak ada, jadi aman bisa masuk ke setiap sudut ruangan isolasi. Untuk penggunaan Carbon Monoxide Analyzer juga adalah suatu kesempatan langka bagi saya jadi dapat paket komplit di #Blogger2Hospital 3 ini.
Acara ditutup dengan foto bersama |
Bagi teman-teman yang ingin mengikuti #Blogger2Hospital Jilid 4, siap-siap daftar untuk Bulan Juni 2014, pantengin ajakan Mas Anjari di Twitternya @Anjarisme silakan follow.
Untuk mengetahui lebih detail RS Persahabatan yang punya Motto : "Melayani Dengan Bersahabat" ini bisa dilihat melalui website-nya.
Makin seru ya Teh pengalaman kita ikut acara Blogger to Hospital ini.... byk ilmu baru.... :)
ReplyDeletedan masuk ruang isolasi flu burung itu sedikit pengalaman yg seru jg ya Teh, krn tdk semua orang bs kst, untung kmrn kita boleh masuk :)
Bener banget Awan :D
Deletebagus tuhh saya sangat setuju banget
ReplyDelete