Bintaro, 29 Maret 2014 –
Saya tak menyia-nyiakan ikut Touring ke Rumah Sakit Premier Bintaro. Yang
merupakan salah satu Rumah Sakit yang sudah memperoleh sertifiikat standar
Internasional. Terletak di pemukiman Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang.
Program ini adalah
program pertama dengan nnama Blogger2Hospital
yang digagas oleh Mas Anjari Umarjianto yang lebih dikenal dengan panggilan
“Eyang” di kalangan Blogger, walau masih muda. Beliau menggagas program ini karena ada relevansi
dengan pekerjaannya dalam bidang kesehatan. Tujuan Eyang mengajak Blogger untuk
Touring ke rumah sakit ini, untuk lebih memberikan informasi bagaimana
sebenarnya pihak rumah sakit menerima dan melayani pasien dari mulai kedatangan
pertama sampai ditanganinya. Sebab selama ini, banyak sekali media yang salah
kaprah menginformasikan sesuatu terkait pelayanan rumah sakit dengan hanya satu
sisi saja. Dan sisi tersebut hanya mengungkapkan negatifnya tanpa data akurat
dan verifikasi terhadap rumah sakit terkait.
Generalisir informasi
negatif sejumlah pihak terhadap hal ini, patut diluruskan dengan verifikasi dan
menggali wawasan lebih dalam lagi tentang segala hal tentang rumah sakit. Dengan
banyak membaca, mencari informasi dari berbagai sumber yang lebih independen
tanpa suatu kepentingan tertentu dan mengunjungi langsung ke rumah sakit yang
bersedia untuk diketahui “dapur”nya walau dalam batasan tertentu.
Kali ini, saya dan
beberapa Blogger mendapatkan kesempatan istimewa ini untuk menggali wawasan dan
informasi di Rumah Sakit Premier yang dijembatani oleh Eyang Anjari.
Sabtu itu, begitu saya
sampai di Rumah Sakit, seperti memasuki sebuah Mall terkemuka di Ibu Kota.
Bentuk gedung yang luas, tinggi, bersih, peralatan modern di mana-mana, tidak
tercium bau obat-obatan seperti khas bau rumah sakit pada umumnya. Di meja resepsionis
dua orang perempuan cantik berseragam menyambut dengan ramah setiap tamu yang
datang menghampiri. Konsep bangunan yang memberikan bukaan lebar untuk beberapa
sudut, membuata rumah sakit terasa teranng tanpa pencahayaan lampu berlebihan. Di belakang lobi rumah sakit, terdapat kolam hias dan berbagai
tumbuhan hijau penghias tanaman yang menyejukkan beberapa area rumah sakit. Konsep Go Green dan ramah lingkungan pun diusung
dalam bangunan rumah sakit skala internasional ini.
Suasana Touring di RS Premier Bintaro |
Setelah semua peserta
Touring berkumpul di lobi, kami berganti kaos putih bertuliskan “Blogger2Hospital” untuk dipakai selama
kegiatan berlangsung. Kami diterima oleh Marketing Manager RS Premier Bintaro, drg.
Nailufar, MARS dan dr.Angela. Ngobrol santai dan membicarakan teknis Touring sambil menikmati snack yang
disediakan di Ruang Medik Komite. Belum apa-apa,kami sudah merasakan apresiasi
dari pihak RS ini, karena semuanya begitu responsif menerima kehadiran para
Blogger. Senangnya Blogger mendapat tempat yang istimewa.
Tahap awal, kami menuju
Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) di sana ada beberapa petugas yang ikut
melengkapi paparan penjelasan dr. Nailufar, dijelaskan bahwa prosedur wajib bagi pasien
yang datang, harus melalui assesment awal dengan menemui dokter selama lima
menit, agar dapat diketahui tingkat emergency post pasien, apakah parah, semi
parah atau tidak parah. Jadi dapat diketahui bagaimana penanganan yang tepat
untuk pasien tersebut. Sri, salah satu petuugas IGD mengatakan bahwa IGD juga
harus menerapkan First Life Safety untuk
semua pasien. Di RS Premier, setelah prosedur lima menit menemui dokter, pasien
akan ketahuan tingkat emergency post-nya. Jika tak memerlukan tindakan medis
segera atau tidak parah, pasien akan distabilkan dulu dan dirujuk ke rumah
sakit lain yang sesuai dengan tingkat kemampuan pasien.
“Walau di sini
mempunyai kebijakan untuk membantu pasien disaat kondisi darurat, tetapi kami
juga mempunyai market yang harus dipenuhi. Maka jika pasien yang tidak parah datang ke rumah sakit kami, diketahui kondisinya yang kurang mampu, kami akan tetap melayaninya
dan merujuk ke rumah sakit atau poliklinik lain yang sesuai dengan
kemampuannya. Tujuannya agar tak memberatkan beban pasien.” dr.Nailufar
menjelaskan.
Penjelasan dr.Nailufar
tersebut sangat logis dan memang benar, jika kemampuan pasien untuk membayar
rumah sakit terbatas, bahkan kurang mampu, buat apa berobat ke rumah sakit yang
mahal. Rumah sakit pun punya kebijaksanaan agar pasien tak bertambah bebannya
disaat sedang menanggung sakit harus memikirkan biaya besar pula. Tetapi, jika
pasien sangat parah dan memerlukan tindakan medis segera, RS Premier Bintaro tetap
akan melayaninya pada saat itu juga.
Ketentuan IGD di RS
Premier Bintaro, semua yang bertugas dibagian ini wajib mempunyai sertifikat
kegawatdaruratan dan untuk kepala IGD harus dokter Anestesi.
Ruang IGD jalur kuning, salah satu lorong ruang rawat inap, Garis jalur IGD dan ruangan breakfast MCU |
Saya melihat sesuatu
hal yang kelihatannya sepele tetapi sangat penting sebagai kemudahan jalur penanganan pasien di
IGD. Di ruang IGD RS Premier Bintaro ada tiga jalur warna di lantai yang
berfungsi sebagai petunjuk kemana pasien harus ditangani. Tiga warna tersebut
adalah Merah, Kuning dan Hijau. Warna Merah menandakan jalur untuk pasien yang
kegawatdaruratannya tinggi, Warna Kuning, tinggi namun tidak terlalu parah dan
Warna Hijau untuk pasien yang tidak parah dan tidak memerlukan tindakan medis segera.
Ruangan untuk jalur
Hijau, peralatan medis yang tersedia adalah peralatan basic yang terdiri dari
Oksigen, Infus, Sabun untuk cuci tangan dan stop kontak. Sedangkan jalur Kuning
dan Merah, selain peralatan medis basic,
ada tambahan peralatan berupa tensi dan monitor continuous. Wah,ini sangat benar-benar pengetahuan baru buat saya
tentang proses dan prosedur rumah sakit yang sebenarnya sangat memudahkan
pasien ketika berobat ke rumah sakit. Tinggal mengedukasi masyarakat agar
mereka dapat memahami mengapa ada beberapa prosedur yang harus dijalani.
Ternyata jika dipahami sebenarnya prosedur ini sangat menolong.
Dari ruangan IGD, kami
menuju ruangan Radiologi, petugas Radilogi menjelaskan bahwa Radiologi, Laboratorium
dan Farmasi dapat berfungsi sebagai penunjang diagnostik bagi pasien, Rincian
penjelasannya dibagi menjadi :
- Ruang Diagnostik
terbagi menjadi tiga, yakni pemeriksaan konvensional, Mamo dan CT Scan.
- Ruang Imaging mencakup
Gelombang Elektromagnetik dan Magnet Tinggi.
- Sedangkan
Intervensional berhubungan dengan aneograsi atau pembuluh darah.
Di RS Premier
Bintaro,ketika pasien melakukan X Ray, selalu harus memakai rompi berlapis PB
(Tiimbal) yang telah disediakan, agar keamanan pasien dari efek radiasi X Ray
dapat dicegah. X Ray dapat dilakukan setiap satu tahun sekali pada saat Medical Check Up. Ketika dalam kondisi
tertentu, misalnya penyakit kronis TB, baru dilakukan per tiga bulan sampai
kondisi membaik.
Dari Ruang Radiologi,
menuju Ruang Medical Check Up (MCU), kami
mendapat pengetahuan bahwa MCU dibagi dua, ada yang Basic, yang meliputi pemeriksaan Laboratorium, Torax dan EKG.
Sedangkan bagian General MCU, selain mendapatkan pemeriksaan basic, ditambah juga USG dan Mamografi.
“Idealnya seseorang
melakukan Medical Check Up satu tahun sekali jika mampu, agar kondisi tubuh
dapat terkontrol.” Kata dr.Nailufar ketika menjelaskan manfaat dari MCU ini.
Dari ruangan MCU, kami menuju lorong-lorong ruang poli. Yang selalu penuh
adalah bagian poli anak dan penyakit dalam. Untuk ruangan rawat inap, pasien
VIP bebas untuk jam penjengukannya sedangkan untuk kelas lainnya dibatasi waktu
besuknya antara jam 11 sampai jam 14 Siang dan Jam 7 sampai 8 Malam.
Lalu kami menuju ruang Documentation Based Care (DBC) yang merupakan
program pemulihan untuk memperbaiki sistem otot pada pinggang, leher dan
punggung agar normal kembali dilakukan upaya terapi gerakan menggunakan alat-alat
yang tersedia di sana. Klinik DBC di RS Premier Bintaro ini didirikan pada
Tahun 2006 dan merupakan klinik pertama di Indonesia.
Salah satu sudut di ruangan Terapi Klinik DBC |
Di ruangan terapi ini, kami
sempat mencoba alat-alat yang terdapat di sana. Selesai dari ruang terapi DBC,
kami mengunjungi salah satu pasien di sana, sambil ngobrol ringan. Pasien
tersebut merasa nyaman berobat dan melakukan rawat inap di RS Premier Bintaro,
karena sudah kenal dengan dokter yang menanganinya dan lokasi rumah sakit tak
jauh dari tempat tinggalnya. Suasana rumah sakit yang nyaman juga jadi
pertimbangannya.
RS Premier Bintaro
mempunyai layanan internasional bagi pasien dari luar negeri yang sengaja
berobat ke sana atau bagi para ekspatriat yang sedang bertugas di Indonesia
yang sakit dan dirujuk ke RS ini. Staff Call Center untuk bagian ini mempunyai
kemampuan Bahasa Inggris yang bagus dan komunikatif sehingga pasien luar negeri
dapat berobat dengan nyaman menyampaikan keluhan-keluhannya.
Touring diakhiri dengan
makan siang dan foto bersama. Disela makan siang, kami melanjutkan kembali
diskusi hasil touring tadi. Kami mendapatkan banyak wawasan baru yang membuat
kami menjadi punya anggapan menjadi konservatif terhadap prosedur rumah sakit.
Prosedur yang
diterapkan oleh RS Premier Bintaro yang sudah dijelaskan diatas, menurut
dr.Nailufar tidak dapat menjadi acuan untuk mewakili prosedur yang harus
diterapkan oleh RS Swasta di seluruh Indonesia. Tetapi prosedur dan sikap
pendekatan humanis RS Premier Bintaro yang mempunyai Tagline “People Caring For
People” ini diharapkan dapat menginspirasi dan menjadikan semua rumah
sakit ada pendekatan kekeluargaan agar tujuan "rumah sakit sahabat pasien" bisa
terwujud. Masyarakat tertolong, rumah sakit pun menjadi tempat nyaman dan tidak
memberatkan.
Mudah-mudahan, dengan
sosialisasi yang masif dari semua pihak, bukan dari Blogger saja, dapat
dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dalam menyampaikan edukasi tentang
rumah sakit dan tata cara memahami prosedur yang diterapkan setiap rumah sakit,
akan semakin memudahkan masyarakat untuk berobat. Jadi, berobat ke rumah sakit
sudah bukan hal menakutkan lagi apalagi membebani.
Adapun disampaikan
dr.Nailufar, dr.Angela dan Eyang Anjari, bahwa Rumah Sakit standar
internasional tak terpatok pada bangunan fisik rumah sakit semata, namun kualitas
komunikasi, pelayanan dan First life Safety
pada pasien adalah hal utama yang harus menjadi poin penting bagi rumah sakit
itu sendiri.
Terima kasih saya
haturkan untuk Eyang Anjari, dr.Nailufar, dr.Angela dan RS Premier Bintaro atas
kesempatannya, saya mendapatkan banyak ilmu dan wawasan serta informasi yang tak
terbeli dari Touring Blogger2Hospital ini, harapan saya agar program ini dapat
berkelanjutan.
kereen....
ReplyDeletetiap hari kesini, tapi buat nganter obat bukan touring. hehe
Wow hebat bgt yaaaa , kereeeeen daah
ReplyDeleteWow... Surprise. Mba ani menuliskannya dg runut..
ReplyDeleteKami jg makasih mba ani mau ikut #blogger2hospital mhn dukungannya acara ini terus berlanjut...
Bagus yaaaah keren
ReplyDeletekeren bgt..:)
ReplyDeleteahhh mak Ani aku kok gak diajak yahh... hihi
ReplyDeleteSayang aku tidak ikut nih acaranya
ReplyDeleteSalam
Iya bagus kesigapan dokter saat menangani anak saya malam2 pun alhamdulillah bagus n memuaskan ...
ReplyDeleteIya bagus kesigapan dokter saat menangani anak saya malam2 pun alhamdulillah bagus n memuaskan ...
ReplyDelete