Rokok Pintu Masuk Narkoba! - Dunia-Spasi

Thursday 13 March 2014

Rokok Pintu Masuk Narkoba!



Tak jauh dari tikungan Pasar Ciputat, ada tiga orang yang masih terlihat anak-anak usia SD kelas lima dan enam. Mereka sibuk menjadi tukang parkir liar. Salah satu diantaranya jongkok di tepi trotoar jalan sambil menghisap rokok tanpa beban. Beda lagi dengan yang saya lihat di warung tepi jalan 200 meter dari pasar tadi. Dua orang anak yang juga masih terlihat anak-anak membeli rokok eceran beberapa batang. Saya saat itu langsung bertanya ke salah satunya, karena saya tak bisa menahan diri melihat pemandangan tersebut. “Dik, beli rokok buat siapa?” Tanya saya. Anak yang memegang rokok menjawab “Buat aku.” Katanya datar. “Kamu masih kecil udah merokok?” Tanya saya lagi. “Iya Kak, kan aku udah kerja dan bisa cari duit sendiri dari ngamen. Jadi aku bisa beli rokok karena pakai duitku sendiri.” Anak tersebut menjawab lagi dengan kepolosan dan keluguannya.

Melihat kejadian diatas, saya sangat nelangsa. Bagaimana bisa mereka yang masih usia dibawah 10 tahun merokok? Hati saya berdialog gusar. Seolah mereka adalah adik saya sendiri. Saya tak ingin mereka lambat laun mengalami kerusakan paru-paru atau penyakit lainnya dari akibat merokok. Karena bagi orang dewasa yang merokok pun saya kurang setuju. Walau berbagai alasan mereka kemukakan bahwa merokok melepas penat, mengusir rasa grogi dan lain sebagainya. Tetapi merokok tetaplah berbahaya untuk siapapun dan usia berapapun.

Lebih jauh dari itu, rokok adalah pintu masuk narkoba bagi para perokok yang mudah dipengaruhi orang lain untuk mencoba barang haram ini. Banyak pemakai narkoba yang awalnya adalah pecandu rokok. Ada pula yang bisa mengenal narkoba karena awalnya merokok sejak muda. Gejolak muda akan selalu penasaran dengan sesuatu yang lebih dalam lagi. Setelah anak muda merasa keren dan gaul dengan rokoknya, mereka yang labil akan mencoba sesuatu yang lebih jauh lagi. Yakni, narkoba berupa ganja, shabu-shabu bahkann heroin yang mematikan.

Sebagai dukungan terhadap kampanye anti narkoba yang diserukan Badan Narkotika Nasional. Dalam gerakan yang telah dicanangkan pemerintah bahwa Tahun 2014 adalah tahun penyelamatan bagi pengguna narkoba. Maka kita harus ikut berpartisipasi dalam hal ini. Sosialisasikan segala hal terkait narkoba, mulai dari asal muasalnya mengenal narkoba sampai upaya pemberantasannya. Semua pihak harus turun langsung demi menyelamatkan anak bangsa.

Rokok, pintu masuk narkoba, bisa disebut demikian mengingat dari coba-coba dan terus penasaran dengan yang lebih dalamnya lagi yang menjurus hal lebih berbahaya. Selain rokok dapat merugikan karena sama saja dengan membakar uang, rokok pun dapat merugikan kesehatan. Mulai dari kanker paru-paru, bronkhitis, kerusakan otak, melepuhnya kulit, gigi kuning dan lain-lain. Saya sangat setuju dengan slogan pada kemasan dan iklan rokok sekarang yang berbunyi “Rokok Dapat Membunuhmu” memang ini benar adanya.


Selain rokok biasa, marak juga hadir rokok elektrik, rokok modern yang dikembangkan pada Tahun 2003 oleg SBT.Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing ini diclain sebagai rokok yang aman dan ramah lingkungan karena tak berasap tetapi membakar cairan dari baterainya. Sehingga uapnya langsung masuk ke paru-paru pengguna. Tentu saja tetap membahayakan. Jadi tak ada rokok yang aman sebenarnya. Karena menurut penelitian dari Vardavas dari Center for Global Tobacco Control di Harvard School Public Health dikutip dari Reuters dan dilansir dari detikhelath, bahwa pengguna rokok elektrik sudah mendapatkan efek jangka pendek secara langsung, Yakni efek fisiologis secara cepat dengan mengalami penyempitan saluran pernapasan. 

Sebagai upaya penyelamatan anti narkoba, maka kampanye anti rokok pun harus dilakukan. Dengan sosialisasi untuk mencegah bahaya merokok bisa bertahap mulai kampanye untuk anak-anak dan remaja.
Menurut sumber dari Buletin P4GN yang dirilis Badan Narkotika Nasional edisi ke 11 Tahun 2012, sebagai bentuk wujud nyata Indonesia Bergegas dalam menghadapi tantangan penyelamatan pengguna narkoba. Salah satunya dengan mencegah anak-anak dan remaja merokok. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memahami apa penyebab yang membuat anak dan remaja merokok? Jika mereka merokok karena lari dari suatu permasalahan, bisa dilakukan upaya pendekatan dengan dialog dan mencarikan jalan keluar untuk masalahnya sehingga dapat dihindari kecenderungan merokok lebih jauh lagi.

2. Selalu mengingatkan anak dan remaja untuk tidak merokok, jangan bosan untuk bawel atauu cerewed kepada mereka untuk menjelaskan bahaya merokok yang akan membawa keburukan lebih luas.
Beri contoh yang nyata dari para orangtua di rumah, jika anaknya tak ingin menjadi pecandu rokok, jangan merokok di rumah dan jangan menyuruh anak untukmembeli rokok.

Sedangkan sosialisasi di luar rumah oleh berbagai institusi, sekolah dan masyarakat luas, bisa dengan memberikan informasi bahaya merokok melalui talkshow, seminar atau acara lainnya.
Peran guru, teman dan keluarganya sangat  penting dalam mendukung perttumbuhan biologis dan mental remaja agar seimbang dan mencapai kedewasaan berpikir untuk lebih siap menerima bahwa bahaya merokok sangat membawa dampak buruk bagi dirinya. Tekankan juga bahwa rokok bisa menjadi pintu masuk narkoba yang akan merenggut masa depannya.

Berikan mereka contoh nyata akibat dari merokok, dengan memberikan informasi kesehatan yang buruk beserta detail gambar dan sebab akibatnya agar mereka lebih memahami lebih dalam. Bahwa merokok itu bukan lambang kedewasaan atau simbol gaulnya anak muda. Ditekankan pula bahwa rokok dapat mengakibatkan susahnya diri sendiri saat kecanduan dan akan menyusahkan keluarga serta orang disekitarnya juga. Termasuk ketika mencoba lebih jauh lagi, narkotika dan obat terlarang lainnya.
 
Sosialisasi bahaya merokok tak hanya diperuntukan bagi anak-anak dan remaja, bagi para perempuan pun wajib dilakukan. Karena perempuan mempunyai siklus hidup hamil dan menyusui. Jika perempuan merokok, maka jika ia hamil, anaknya akan rentan mengidap penyakit meningitis yang dapat merusak sebagian organ tubuh dan otaknya.

5 comments:

  1. Berkunjung, Memang menyedihkan melihat anak2 yang masih dibawah umur sudah merokok mbak, Salam Kenal ya

    ReplyDelete
  2. Perokok pasif dari kelompok wanita adalahkorban paling nelangsa. Sudah jelas terpapar, nasib anak dalam kandungan belum lagi ga enaknya itu buat complain.

    ReplyDelete
  3. Tembakau pada asalnya ada manfaatnya juga, tetapi seringkali semua ini dampak dari masalah pikiran, ingin tenang dan menghilangkan stres, jadi lari ke rokok. atau obat-obatan... padahal itu bisa diubah dengan mengubah pikiran. sedih memang melihat yang masih muda belia merokok, itu bukan karena mereka punya beban psikologis, tetapi pendidikan dari apa yang dilihat di sekitar mereka... karena hidup bukan hanya di dalam sekolah namun juga di luar sekolah... perlu peran semua pihak... khususnya orang tua juga... langkahnya tentu tidak dengan kekerasan, tetapi edukasi...

    ReplyDelete
  4. susah banget gan ingin berhenti itu , godaan nyta selalu ada terus duh berat banget buat ninggalin rokok itu

    ReplyDelete

@templatesyard