![]() |
Narasumber |
Pertumbuhan e-commerce
di Indonesia sangat pesat. Namun produk-produk UKM lokal yang masuk di dalamnya
masih sangat kecil. Kita bisa melihat produk-produk yang ada di e-commerce
mayoritas buatan luar negeri. Kalaupun ada buatan lokal, bisa dihitung jari.
Padahal, begitu banyak produk UKM lokal di Indonesia, hanya belum tereksplorasi
dengan baik.
Kendalanya bisa saja para
pelaku UKM tersebut tidak tahu prosedur untuk memasukkan barangnya ke e-commerce
atau kurangnya informasi tentang fungsi e-commerce bagi pelaku UKM khususnya
dan masyarakat luas umumnya.
Tantangan lainnya
adalah soal daya saing menyangkut harga, mengingat bahan baku yang digunakan
mayoritas hasil impor. Maka, mental terkait hal ini pun wajib menjadi perhatian
agar tidak terjadi ketergantungan menggunakan bahan baku impor.
Maka, ASPERNDO
(Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia)
bersama PT.Mediatama Binakreasi akan menyelanggaraan ShOP! (Showcase of Online
People) pada 23-25 Agustus 2018 di Hall 3A – ICE (Indonesia Convention
Exhibition), BSD mengusung tema “Off to Global Online Market” akan
menghadirkan 200 booth pameran dari e-commerce Indonesia. Diumumkan pada 29 Maret 2018 di Jakarta Convention Center.
Menurut M. Feriadi,
Ketua Umum ASPERINDO, acara ShOP! bertujuan untuk mempertemukan seluruh
stakeholder agar bisa saling sinergi dalam membangun usahanya. Hingga saat ini,
500 anggota ASPERINDO akan hadir dalam pameran besar ShOP! yang nantinya bukan
sekadar pameran tapi sekaligus mengedukasi agar pelaku UKM dapat menjalankan
fungsi fasilitas digital untuk kemajuan usahanya.
E-commerce tanpa jasa
kurir juga tak akan berjalan. Mengingat produk e-commerce biasanya ada pada
produsen yang berlainan tempat dan produknya dijual secara online. Maka untuk bisa
sampai ke konsumen, harus ada peran jasa pengiriman kurir. Maka, peran
ASPERINDO dalam merangkul pelaku UKM adalah tepat adanya.
Ada tiga pilar yang
patut disinergikan dalam upaya perkembangan ekonomi digital untuk kolaborasi
bisnis usaha kecil menengah, diantaranya Online
Store, Merketplace dan Pembayaran
Non Tunai (e-payment) serta jasa
pengiriman.
Hal ini, sebagai bentuk
sinergi antara pelaku UKM, e-commerce dan jasa kurir pengiriman barang.
Sehingga pertumbuhan ekonomi akan berjalan lancar serta merata. Tatanan ekonomi
digital ini wajib dikembangkan mengingat e-commerce berpotensi menghasilkan
pengusaha-pengusaha baru yang bervariasi.
Jika barang yang
dipesan konsumen cepat sampai, tentunya akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat, memuaskan pelanggan dan kelancaran usaha yang berhubungan dengan
operasional.
Selain UKM, untuk IKM
(Industri Kecil Menengah) pun harus dikembangkan karena area pemasaran yang
luas seharusnya diimbangi juga dengan produksi yang melimpah. Karena IKM adalah
produsen sedangkan UKM hanyalah berfungsi untuk memasarkan saja.
Berhubungan dengan UMKM
yang merupakan jantungnya ekonomi Indonesia, pemerintah semestinya mempermudah
perizinan bagi para pelaku UKM agar dapat menyeleggarakan usahanya dengan
lancar tanpa terhambat proses perizinan yang berbelit apalagi sampai harus
membayar mahal.
Perlindungan dalam
naungan Undang Undang pun semestinya diperkuat untuk pelaku UKM agar senantiasa
terlindungi dan leluasa dalam menjalankan usahanya.
Gati Wibawaningsih dari
Kementerian Perindustrian pun mengumumkan adanya program e-Smart IKM yang
bertujuan untuk mengevaluasi IKM yang kalah pasar di marketplace. Program ini
dilakukan berdasarkan data untuk menciptakan kebijakan yang tepat bagi masyarakat.
Selain pihak
pemerintah, lembaga lainnya pun patut berkontribusi atas dukungannya pada
perkembangan ekonomi yang diselenggarakan oleh pelaku UKM. Sebagai dukungan
lain, BNI membantu memberikan kredit bunga rendah bagi para pelaku UKM yang
hampir berjumlah 60 Juta.
Sunana Eka Nugraha dari
BNI menjelaskan bahwa persyaratan untuk mengajukan kredit bunga rendah untuk
UKM, cukup menyertakan surat keterangan usaha dan identitas diri, peraturan
lainnya yang dirasa kurang perlu langsung dipangkas. Semata untuk memudahkan
para pelaku UKM dalam menjalani birokrasinya.
Dalam pameran ShOP!
nanti, ada program menarik yang bisa diikuti. Diantaranya talkshow, coaching
clinic dan lain sebagainya. Pameran yang edukatif dan penuh sinergi ini patut
dihadiri. Tunggu di Agustus 2018!
.
wah, harus dateng nih kalau ada acara bagus kayak gini, makasih infonya bu
ReplyDelete