Foto By : Bengkulu Express |
Peter F Gontha, nama yang familiar di kalangan pengusaha. Berangkat dari keluarga yang bersahaja, sehingga masa muda nya dihabiskan untuk bekerja keras danbekerja tanpa pandang bulu. Profesi apapun pernah dijalaninya, mulai dari menjadi awak kapal pesiar sampai menjadi pegawai bank.
Peter yang gigih dalam menyongsong cita-cita, terus berusaha menemukan jati diri. Sampai akhirnya menjadi pengusaha beberapa perusahaan ternama di ibukota. Kegigihannya semasa kuliah yang disambil menjadi sopir taksi terbayar sudah dengan keberhasilannya sekarang.
Yang menarik bagi saya, seorang Peter F Gontha yang telah sukses serta dikelilingi kemapanan yang tinggi, beliau punya nasionalisme tinggi pada Bangsa Indonesia. Ini saya tangkap ketika setahun yang lalu, saya mengikuti press conference Java Jazz 2013, Peter banyak bercerita asalnya kenapa bisa membuat pagelaran Java Jazz yang sukses setiap tahunnya. Awalnya, pada Tahun 2002, setelah ada ledakan bom di Bali yang ke 1, Peter merasa sedih ketika berkunjung ke luar negeri, mendengar cemoohan orang-orang yang menganggap bahwa di Indonesia itu tidak aman untuk berwisata atau berinvestasi. Melihat fenomena ini, Peter punya inisiatif untuk memulihkan nama baik Indonesia melalui pagelaran musik Jazz. Dengan event pertama, Java Jazz lumayan mengundang wisatawan mancanegara untuk datang.
Ketika dunia sibuk menilai bahwa Indonesia bahaya, karena dicap sebagai negara teroris karena ada kejadian bom di Bali juga di Jakarta yang memakan korban tak sedikit. Peter berusaha meyakinkan dunia, bahwa Indonesia tak selamanya demikian, tak selamanya ada bom atau tak selamanya negara yang jadi incaran teroris. Peter meyakinkan dengan sangat untuk melupakan dulu paradigma Indonesia Bahaya, sebab saat event pertama Java Jazz, tak satupun artis luar yang mau berpartisipasi, ada beberapa yang berhasil diyakinkan, mereka adalah Dianne Warren dan Tonni Braxton. Mereka akhirnya mau mengisi acara perdana Java Jazz di Tahun 2003. Dengan catatan mendapat perlindungan ekstra. Hal itu dipenuhi dengan baik oleh Peter dan team. Terbukti, selama para artis itu di Indonesia, tak menemui sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman. Malahan Dianne Warren, berani belanja ke Mangga Dua sendirian tanpa pengawalan. Sampai para pegawal bingung karena Dianne kabur dari hotel sendirian untuk belanja ke daerah Mangga Dua.
Event Java Jazz pertama suskses digelar dan pembicaraan dunia yang tadinya didominasi tentang berbahayanya jika berkunjung ke Indonesia, karena terkenal kerusuhannya, jadi teralihkan dengan gemerlapnya event Java Jazz yang mengundang banyak wisatawan karena pagelaran Jazz yang digawangi oleh Peter F.Gontha lumayan besar dan lengkap. Dan isinya sangatn inovatif, tak hanya memunculkan karya musik saja tetapi memunculkan bibit-bibit penyanyi yang kian meroket dan memunculkan kolaborasi serta menghasilkan banyak inspirasi. Baik pengisi acara, penikmat Jazz ataupun penyelenggara nya, sehingga setiap tahun mempunyai tagline yang berbeda.
Kejengkelan Peter terhadap rumor bahwa Indonesia adalah negara yang selalu rusuh, berubah perbincangannya dengan dominasi tentang event Java Jazz yang menjadi destinasi utama wisatawan mancanegara sebagai alasan untuk selalu datang ke Indonesia.
Di acara presscon itu, saya menyimak dan paham sekali apa yang diungkapkan Peter. Beliau berusaha treat teman-temannya atau kolega luar negeri nya dengan pemulihan nama baik Indonesia melalui pemanjaan diri di event Java Jazz yang tak sekadar memberi hiburan namun inspirasi dan wawasan. Peter F.Gontha bisa dibilang sebagai pahlawan seni budaya.
Peter F Gontha ini idola aku juga, kagum sama perjuangan dan semangatnya untuk Indonesia
ReplyDeleteternyata nasionalisme mereka lebih tinggi dibanding org indonesia sendiri
ReplyDeleteaku cuma tau aja tapi gak kenal mbak :)
ReplyDeleteLia tahu Peter F gotha itu saat ikut acara kultum supermentor. Peter Gotha juga menjadi orang yang berkontribusi besar dalam membesarkan RCTI sebelum di jual ke Harry Tanusudibjo.
ReplyDeletedari awalnya seorang supir taksi dengan semangat dan tekad kuat bisa mengharumkan bangsa indonesia, ini yang patut di contoh.
Kalau udah denger kisah-kisah inspiratif seperti ini suka jadi semangat, namun kalau udah lama jadi lupa, semangat pun hilang lagi, itulah payahnya lia
Inget waktu dia duet dengan Iga Mawarni, cocok banget! Java Jive sampai jadi pertunjukan bergengsi dan makin banyak di gemari sama yg muda-muda. Itulah jasa beliau :)
ReplyDelete