Mengenal Lebih Dekat Implementasi JKN dan Kinerja Kemenkes - Dunia-Spasi

Monday 6 October 2014

Mengenal Lebih Dekat Implementasi JKN dan Kinerja Kemenkes




Kedua kalinya saya ikut acara sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) salah satu program Kementerian Kesehatan RI yang mengusung jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seluk beluk JKN sendiri sudah saya bahas pada pertemuan sebelumnya, dapat dilihat di #SahabatJKN1 dan acara Presscon setahun yang lalu.

Sebagai bukti bahwa JKN memang akan mempermudah proses perolehan jaminan kesehatan untuk masyarakat, maka dalam kesempatan tersebut, pada Tanggal 30 September 2014 sampai 1 Oktober 2014 di Hotel Harris, sosialisasi JKN bersama RS Jantung Harapan Kita pun digelar pada hari pertama dan hari kedua melakukan kunjungan ke Kantor Kementerian Kesehatan RI di jakarta Selatan.

Sebelum diskusi dengan pihak dari RS Jantung Harapan Kita, Eyang Anjari memberikan contoh kasus yang harus didiskusikan oleh kami yang dibagi menjadi lima kelompok, kasus yang dibagi adalah tentang fasilitas JKN Plus, Kelompok 3, yang diketuai Reza Gardino mendapat nilai tertinggi karena uraiannya tepat, menurut Kelompok Reza, JKN Plus tak perlu diadakan karena prinsip Gotong Royong dan pemerataan tidak akan terjadi jika ada JKN Plus, jika ingin mendapat fasilitas yang lebih, bisa memanfaatkan asuransi kesehatan diluar JKN. Setelah diskusi bersama, kamipun menyimak paparan dari RS Jantung Harapan Kita terkait implementasi JKN disana.

Implementasi JKN di RS Jantung Harapan Kita sudah berjalan dengan baik, dipastikan akan dilayani sepenuhnya jika masyarakat yang berobat melalui prosedur pelayanan tingkat dasar, yakni puskesmas atau klinik yang bekerjasama dengan BPJS. Tak semua rumah sakit swasta atau klinik swasta bekerjasama dengan BPJS maka pasien harus mengetahui dulu status kerjasama rumah sakit terkait.
Pusat komunikasi Publik yang diketuai oleh drg. Murti Utami, MPH yang membawahi kepala bidang dan Sub Bidang bagian ini, bekerja keras untuk membangun hubungan baik dengan pihak internal maupun eksternal agar kinerja kemenkes dapat berjalan dengan baik dan segala informasi penting sampai kepada seluruh masyarakat. Berangkat dari masalah kesehatan yang distribusi informasinya kurang merata, banyak masyarakat yang kurang memahami bagaimana cara mendapatkan manfaat tersebut, masalah kesalahpahaman juga banyak terjadi, bukan hal aneh jika citra negatif dan opini negatif banyak dilayangkan ke kemenkes sebagai institusi pemerintah yang menjalankan program kesehatan secara keseluruhan.

Pusat Komunikasi Publik merealisasikan anggaran sebanyak 56% untuk publikasi Media Massa. Dalam kurun waktu 2012-2014 Pusat Komunikasi Publik Kemenkes telah melakukan publikasi via Media Elektronik,  Advertorial Media Cetak dan Online, penerbitan majalah resmi kemenkes bernama Mediakom( Mediakom telah mendapat penghargaan dari beberapa institusi), iklan layanan masyarakat di sarana transportasi, Media Briefing dan Jumpa Pers, Media Monitoring, Badan Koordinasi Humas Pemerintah, Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Kesehatan, Kompetisi Jurnalistik, Press Tour dan Buku Kinerja Kementerian Kesehatan.

Pojok Informasi di Gedung Prof.Sujudi lantai 1

Perpustakaan di Gedung Kemenkes terbuka untuk umum

Informasi publik pun dilakukan secara terbuka, layanan pengaduan bisa disampaikan melalui telepon 500567 atau SMS melalui 081281562620 , E-mail kontak@depkes.go.id tersedia juga Pojok Informasi yang ada di Gedung Prof.Sujudi Lantai 1 Kementerian Kesehatan RI, jam pelayanan mulai pukul 08.00-16.00.  Bagi yang aktif di media sosial dapat juga mengakses informasi atau melakukan pengaduan layanan melalui akun Twitter @puskomdepkes atau Facebook “Halo Kemkes”

Menjawab kualitas layanan publik, saya sangat takjub dengan kinerja Kemenkes untuk Pusat Komunikasi Publik ini, kehadiran perpustakaan di Kementerian Kesehatan RI yang dapat diakses gratis oleh umum ini sangat membantu dalam mencari berbagai referensi kesehatan, menurut petugas yang berjaga saat itu, banyak mahasiswa, khususnya mahasiswa kedokteran yang mengunjungi perpustakaan tersebut, dari umum pun banyak dan layanan ini gratis untuk siapapun.

drg Murti Utami dan Eyang Anjari




Dalam obrolan bersama Prof.Akmal Taher, Dirjen Biro upaya kesehatan Kemenkes di ruang meeting bersama Blogger, beliau mengatakan bahwa dengan terjalinnya hubungan bersama Blogger, Kemenkes dapat menjadi sahabat sejati dengan Blogger, “Kedua belah pihak tak hanya menyampaikan yang baik-baik saja tetapi kritikan dan masukan terhadap Kemenkes sangat diperlukan, bukankah sahabat sejati itu selalu memberikan masukan berharga, maka kita berharap dapat menjadi sahabat sejati.” Kata Prof.Akmal.

Usai diskusi dan ngobrol bersama beberapa pejabat Kemenkes, kami mengikuti Office Tour di dua Gedung Kemenkes, termasuk Gedung baru yakni Gedung Prof.Sujudi. Kami para blogger melihat secara langsung kinerja yang ada disana, begitu terbuka dan benar-benar melayani dengan baik. Anti gratifikasi dan banyak akses pengaduan agar kinerja benar-benar bersih.

Terima kasih untuk Eyang Anjari Umarjianto yang telah memberikan kesempatan kepada para Blogger untuk mengenal lebih dekat Pusat Komunikasi Pubil Kemenkes dan kami bisa melihat secara langsung aktivitas yang ada disana. Khusus untuk JKN, kami Blogger akan menjadi sahabat sejati dan menjadi corong informasi bagi masyarakat akan manfaatnya.

3 comments:

  1. suka banget kalo ada kontak pengaduan,asik aja kl ada yg g beres lgsg telpon aja hehe..seru dan menarik acaranya :)

    ReplyDelete
  2. asyik ya mbak acaranya,nambah ilmu juga

    ReplyDelete

@templatesyard