Workshop Lingkungan Hidup di Sharp Mini Forest

Bersama teman - teman Blogger dan Pelajar SMAN 1 Teluk Jambe

Karawang, 25 Juni 2014 - Sharp Electronics Indonesia (SEID) mengundang beberapa Blogger dan pelajar SMAN 1 Teluk Jambe untuk menambah koleksi pohon di hutan kecil milik Sharp di kawasan industri, tepatnya di pabrik baru SEID Indonesia Karawang. Aksi ini adalah sebagai kepedulian terhadap lingkungan.

Lingkungan hidup adalah bagian dari tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, keterlibatan para pelajar dalam kegiatan ini, sebagai edukasi dan melatih agar generasi muda selalu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup untuk tercapainya bumi yang hijau, subur dan sejuk.

Penyerahan pohon secara simbolis dari Fumihiro Irie (Presdir PT Sharp Electronics Indonesia)

Menanam Pohon

Saya sangat beruntung terlibat dalam kegiatan ini, apalagi ada workshop tentang lingkungan juga yang disampaikan. Sebelum panas matahari menyengat, kami semua mengawali acara dengan penanaman pohon. dipandu oleh Aris Sulistyo selaku koordinator Telaga Desa Agro - Enviro Education Park. Kami mendapat pengarahan cara menanam pohon yang baik dan tepat. Ketika menanam pohon, lubang tanah untuk menanam harus dipastikan cukup, tidak terlalu dangkal juga tidak terlalu dalam, setelah itu pohon ditanam dan diberi penyangga kayu kecil disamping pohon tersebut karena takut diterpa angin dan tidak kokoh. Setelah tertanam sempurna, siram pohon dengan air secukupnya.

Kami pun diajarkan bagaimana membuat lobang biopori yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tanah, mencegah banjir dan kekeringan, mengurangi sampah organik dan genangan air serta konservasi air bawah tanah. Berbentuk lubang silindris yang dibuat secara vertical ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman sekitar 100 cm atau tidak melebihi kedalaman permukaan air tanah. Lubang kemudian diisi dengan sampah organik yang berfungsi untuk menghidupkan mikroorganisme tanah, seperti cacing, tikus tanah dan lain-lain. Binatang dalam tanah ini akan membentuk pori-pori atau terowongan dalam tanah (Biopori) yang dapat mempercepat resapan tanah secara horizontal.

Dengan Biopori, air hujan tidak akan terbuang percuma langsung ke laut tetapi akan menjadi cadangan air tanah yang meresap ke dalam tanah. Selain itu dapat membuat kompos secara alami dan mengurangi sampah. Sampah yang harus digunakan untuk pembuatan resapan biopori ini, adalah sampah organik bukan sampah non organik.

Para Pelajar SMAN 1 Teluk Jambe sedang menyimak workshop dari Sharp

Setelah menanam pohon dan menyimak presentasi tentang lingkungan hidup dan konsep Green Factory yang diterapkan SHARP, kami melakukan Factory, Office Tour di sana, dengan konsep yang ramah lingkungan, bahkan memperoleh pasokan listrik sebagian besar dari tenaga surya, yakni energi yang didapatkan dari paparan sinar matahari yang dikumpulkan dalam sebuah alat  panel surya (solar cell) yang disebut PHOTOVOLTAIC , ini adalah produk milik SHARP yang merupakan pembangkit energi yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya matahari di Pabrik SEID Karawang. 360 unit solar panel ini diprediksi menghasilkan 66.600 Watt.

Baru saat itu saya menyaksikan sendiri bagaimana proses perakitan aneka peralatan elektronik, mulai dari mesin cuci sampai kulkas di SEID Karawang. Semuanya begitu tertib dan ruangan pabrik banyak ruangan terbukanya sehingga dapat menghemat pengeluaran listrik. Bahkan untuk mengurangi risiko bekerja, untuk pengangkutan barang-barang berat atau keperluan produk yang akan dirakit, tidak menggunakan tenaga manusia, sebagai gantinya menggunakan AGV (Automatic Guided Vehicle ) kendaraan robot yang sudah di-setting dan memiliki sinyal yang dapat berjalan atau berhenti di tempat yang dibutuhkan.

Bersama Teman -teman Blogger

Pengalaman berharga ini sangat berkesan, selain dapat mempelajari lingkungan secara mendalam, yakni membuat lubang biopori, menanam pohon, proses daur ulang sampah organik sampai mengetahui solar panel yang ramah lingkungan.