Permainan Tradisional dari Biji Tanjung - Dunia-Spasi

Monday, 25 November 2013

Permainan Tradisional dari Biji Tanjung



Buah Tanjung dan Bijinya

Saya baru menyadari ada Pohon Tanjung di sekitar perumahan tempat saya tinggal. Saat buah-buah tanjung itu jatuh bertebaran dipinggiran jalan utama. Saya penasaran dan memungut satu buah yang jatuh, memecahnya dengan memencet buah tersebut. Lalu menyembul biji buahnya yang keras, berwarna cokelat dan padat. Ingatan saya langsung ke masa kecil. Masa saya belum sekolah. 

Dulu, biji tanjung ini dibuat mainan oleh anak-anak di lingkungan rumah saya, bahkan anak remaja dan dewasa pun kerap memainkan biji tanjung sebagai pengisi waktu luang. Jika mendapatkan banyak biji tanjung, bisa dijual ke teman-temannya yang menginginkan. Biasanya yang pintar memainkan biji tanjung akan mendapat bonus dari yang kalah, keuntungannya adalah dapat biji tanjung sejumlah yang dimenangkannya.

Cara main biji tanjung ini adalah, permainan bisa dimainkan oleh minimal 2 orang dan maksimal 4 orang. Masing-masing menyumbang 10 biji atau berapa saja sesuai kesepakatan. Lalu biji tanjung tersebut dikumpulkan di tengah, para pemain hompimpah, siapa yang menang, dia yang main duluan. Cara bermain, biji tanjung yang terkumpul tadi di sebar oleh pemain, lalu dimainkan seperti mengadu biji kelereng, tangan dan antar biji yang berserakan tidak boleh mengenai tanjung yang sedang diadukan. Jika sampai mengenai, akan gugur dan permainan dialihkan ke teman lainnya. Begitu seterusnya. Kalau kita bermain tanpa gugur dan lancar saja, kans untuk mendapattkan banyak biji tanjung sangat besar, karena hasil biji tanjung yang berhasil diadukan tanpa mengenai biji tanjung lain tersebut otomatis menjadi milik si pemain. Biasanya yang sering menang ini disebut “Jagoan”

Biji Tanjung ini selain untuk permainan di atas, juga berfungsi sebagai biji untuk permainan congkak. Lebih asyik memakai Biji Tanjung dari pada memakai biji kerang yang terlalu besar ukurannya, atau biji plastik yang mudah kotor. Biji Tanjung bentuknya padat berisi, kuat, licin, mudah dibersihkan dan dingin. Tetapi untuk mendapatkannya sekarang memang susah. Selain permainan ini sudah punah, Pohon-Pohon Tanjung ini jarang ditemukan lagi di sekitar rumah penduduk. Paling di pinggir jalan raya, itu pun sangat jarang.
Saya setiap melewati Pohon Tanjung itu selalu rajin memungut buahnya yang jatuh, saya ambil bijinya dan dicuci. Setelah itu saya simpan dalam stoples dan sesekali saya ajarkan permainan tanjung ini pada anak saya. Anak saya senang bukan main. Dia merasa tertarik, karena selama ini mainannya Cuma games di tablet pc dan nonton kartun. Anak saya juga mengajak teman-temannya bermain permainan Tanjung ini, wah saya jadi nostalgia ke masa lalu. Saat berkompetisi mengumpulkan banyak tanjung, kecewa saat kalah karena Biji Tanjung saya disikat si jagoan yang mengalahkan saya.

Permainan Biji Tanjung ini bisa melatih ketelitian, ketelatenan dan kecepatan dalam mengerjakan sesuatu. Bahkan mengatur strategi, saat Biji Tanjung disebar, kita harus jeli, pasangan tanjung mana dulu yang harus diadukan seperti kelereng, biasanya pilih yang tidak jauh-jauh jaraknya biar kena dan mudah mengadukannya. 

Kehadiran Biji Tanjung ini, mudah-mudahan bisa membangkitkan lagi aneka permainan tradisional yang sudah hampir punah atau bahkan sudah tak ada lagi. Dengan membudayakan permainan tradisional yang harus meibatkan interaksi dengan teman-temannya, akan melatih sikap agar tidak individualistis, melatih jiwa sosial dan kepekaan serta empathy terhadap orang lain.

6 comments:

  1. baru kali ini lihat biji tanjung, Kalau main congklak biasanya pakai biji sawo :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau biji sawo ketahanannya kurang kuat mba, kalau biji tanjung ini gak akan busuk2 :D

      Delete
  2. Aq paling pake biji sawo sist ^_^

    ReplyDelete
  3. biji tanjung baru dengar hehehehehheehe







    ReplyDelete
  4. aku baru denger ada permainan seperti itu
    hehehe.
    saya tunggu kunjungannya di blog saya :)
    jangan lupa follbek juga blognya
    terimakasih, salam kenal salam hangat Goglees :)

    ReplyDelete
  5. dulu waktu saya masih SD biasa panjat pohon tanjung, dan biasanya saya mengincar biji tanjung yg agak besar dan tua, setelah itu gosok cangkang biji sampai bagian dalam biji terlihat, dan bisa di korek dalamnya, stlah semua keluar cuci dgn air lalu bisa dibuat mainan priwitan (ditiup)

    caranya diselipkan diantara 2 jari yg terkepal, lalu ditiup dari lekukan jari. suara akan nyaring, tergantung ukuran lubang biji tersebut. slamat mencoba, hehe saya nostalgia

    ReplyDelete

@templatesyard