Hal
paling menyenangkan dari bagian aktivitas menulis blog adalah saat bertemu
teman-teman maya di nyata yang disebut “Kopdar” atau Kopi darat. Setelah saling
berinteraksi melalui komentaar di blog masing-masing, biasanya akan ada ajang
kumpul di suatu tempat. Tujuannya untuk mengenal teman blogger secara nyata.
Teman-teman yang saya temui datang dari berbagai latar belakang sehingga banyak
sekali inspirasi dari berbagai sudut yang didapat
dari mereka. Banyak sekali cerita titik
balik yang dapat menjadi inspirasi hidup saya.
Yang
membuat saya bangga, ketika kenal Mas Udin Komarudin yang biasa disapa Mas
Udin. Beliau dalam kacamata saya sangat luar biasa dalam menularkan energi
positif kepada setiap orang yang ditemuinya. Jika ngobrol terasa ramai dan ada
saja bahan pembicaraan yang membuat kami semua menemukan kejutan-kejutan dari
cerita Mas Udin. Apalagi kisah
titik balik kehidupan beliau.
Titik balik kehidupan Mas Udin berawal dari ketika kelas
3 SD, beliau jatuh terduduk agak keras, mengakibatkan tulang punggungnya patah
dan bergeser. Seminggu kemudian demam berkepanjangan dan kaki mulai melemah.
Mas Udin divonis dokter sebagai penderita Paraplegia. Jadi kaki beliau
mengalami kelumpuhan sehingga harus menggunakan kursi roda sampai sekaang. Masa
pendidikan SD dihabiskan di Yayasan YPAC. Beliau saat SD tak mengalami
keresahan, minder atau sedih. Pikirannya senang terus dan penuh semangat.
Tetapi ketika Mas Udin SMP, beliau harus bersaing dengan
anak-anak normal. Baru terasa kondisi beliau yang pengguna kursi roda sendiri,
merasakan agak minder, takut tidak dianggap oleh teman dan takut tak dapat
memikat sang pujaan hati. Masa puber yang sangat membuatnya gelisah. Apalagi
dirinya sangat gemas karena tak bisa berolah raga volley, basket , kasti dan
lain-lain. Mengatasi hal ini, beliau berusaha untuk belajar dan menguasai
pelajaran. Agar bisa punya banyak teman dan tetap dianggap walau pengguna kursi
roda. Hal tersebut berhasil membuatnya banyak teman dan lulus SMP dengan
predikat juara umum ke 3 dari satu sekolahan.
Hingga
dewasa, Mas Udin mempunyai titik balik yang diluar dugaan. Kegigihan beliau untuk masuk dalam berbagai aktivitas,
belajar gigih tentang segala hal adalah didasari tekadnya untuk bisa jadi mandiri
dan kuat serta tak diremehkan orang lain. Mengantarkannya mendapatkan pekerjaan
sebagai
Staff Akunting di PT.Hamanroko, sebuah perusahaan kontraktor yang terletak di
Wisma Kyoei Prince Indonesia, Sudirman, Jakarta.
Tempat
tinggal beliau yang di daerah Bogor, pergi ke kantor sendiri dengan mobil yang
dimodifikasi olehnya. Agar bisa mengendarai mobil tanpa kaki, Mas Udin gigih
belajar modifikasi secara otodidack. “Awalnya
saya punya teman di Jogja, dibuatkan modifikasi mobil oleh adiknya yang kuliah
di UGM. Saya ingin punya mobil serupa, makanya saya sampai bela-belain pergi ke
Jogja untuk mempelajarinya.” Kata Mas Udin bersemangat. Keberhasilannya memodifkasi mobil bagi kaum berbebutuhan
khusus, adalah bagian dari rangkaian titik balik yang menambah daftar
prestasinya.
Saya
dan dua orang teman Blogger sempat menumpang mobilnya karena searah, tak
menyangka, Mas Udin mengendarai mobil modifikasinya bermanuver membelah
metropolitan. Sepanjang daerah Semanggi menuju selatan Jakarta. Nyali nya lebih
besar daripada kami yang menumpang saat itu. Dari hasil belajar modifikasi
mobil, beliau sampai sekarang banyak dimintai tolong oleh temannya untuk
dibuatkan modifikasi serupa. “Ada yang jauh dari medan dan luar Jawa, juga dari
Jakarta. Kalau yang jauh cukup saya email tutorial melalui foto dan tulisan
lalu saya email. Kalau yang sekitaran Jabodetabek biasanya mereka datang
sendiri ke rumah saya.” Ungkap Mas Udin dengan tulus. Beliau membagi ilmu
tersebut ikhlas.
Hambatan
terhadap pembuatan karyanya memodifikasi mobil, ada pada ketidakyakinan orang
lain sebagai mitranya, misalnya bengkel las dan lain-lainnya. Ketika Mas Udin
berusaha mengajukan rancangan modifikasinya untuk dibuat, respon pertama yang
diterima adalah lirikan sinis dan menyepelekan. Sehingga menghambat eksekusi
karyanya karena harus mencari pihak yang mau membantu untuk memasangkan
rancangannya tersebut. Biasanya Mas Udin akan minta tolong temannya yang punya
bengkel las, agar bisa diyakinkan.
Selain
aktivitasnya bekerja dan menekuni hobby otomotif, Mas Udin juga aktif menjadi
anggota Alumni YPAC Jakarta yang
bernaung dalam Yayasan Bakti Nurani. Mempunyai missi mengampanyekan aksesibilitas penyandang
berkebutuhan khusus. Tujuannya lebih kepada memupuk rasa percaya diri
individu-individu tersebut agar mau mandiri dalam pergaulan masyarakat. Dan
tidak membatasi perjuangan serta usahanya untuk sama-sama bersaing dengan orang
yang normal. Beliau memberi contoh nyata
dari titik balik kehidupan yang dialaminya.
Keterlibatan
Mas Udin bersama teman-temannya dalam yayasan Bakti Nurani juga
memperjuangkan akses kemudahan ditempat umum bagi penyandang berkebutuhan
khusus. Misalnya di stasiun, perkantoran, pusat perbelanjaan dan lain
sebagainya. Di Ancol sudah ada akses bagi mereka untuk bisa berjalan-jalan
dengan nyaman pakai kursi roda. Di beberapa lokasi ada tanda kursi roda yang
berarti menunjukan tanda untuk area pengguna kursi roda. Menurut Mas udin, saat
pertama kali Busway diluncurkan, dirinya beserta teman-teman seperjuangan
berhasil mengajukan fasilitas dan prioritas bagi penumpang Busway yang
menyandang berkebutuhan khusus. Tentu saja ini adalah sebuah titik balik
kehidupan Mas Udin yang dalam setiap langkah hidupnya memberi manfaat bagi
orang banyak.
Sekarang
Mas Udin masih menjalani kontrol rutin ke Rumah sakit untuk check up karena sejak Juni 2010 sampai
sekarang penyakit infeksi kandung kemih
dan ginjal masih datang dan pergi. Hal inipun tak pernah menyurutkan
semangatnya untuk tetap bertahan dan melakukan hal bermanfaat bagi sekitarnya.
Mengenai
kesukaannya terhadap menulis di blog, Mas Udin tak pernah membatasi tema
tertentu, semuanya dibuat mengalir saja. Dan jika ada temannya yang ingin
belajar membuat blog, beliau akan dengan senang hati melakukannya. Isi tulisan blognya banyak menceritakan titik balik
kehidupannya yang menginspirasi.
Titik balik kehidupan Mas Udin dalam
kondisi sebagai penyandang berkebutuhan khusus, menurut saya luar biasa, karena
banyak hal yang telah dilakukannya. Berbagai aktivitas, karya dan hidup
mandiri. Beliau lahir Juli 1964 dan
menikah Tahun 1999. Mas Udin mampu bersaing dengan masyarakat umum dan bisa
berbagi hal bermanfaat kepada sesama. Terutama kepada para penyandang
berkebutuhan khusus. Saya sangat bangga mempunya teman Blogger seperti Mas
Udin, inspirasinya sangat menularkan energi positif. Terbukti titik balik kehidupannya yang menghasilkan
berbagai hal positif. Semoga Mas Udin cepat sehat dari
sakitnya. Karena kontribusi karyanya selalu dinanti banyak orang.
Mhn info alamatnya mas udin tsb atau emailnya, krn sy kepingin memodifikasi mobil utk difable/paraplegi. (Kangmas)
ReplyDelete