Titik Balik Mas Udin, Tetap Berjuang Diatas Kursi Roda - Dunia-Spasi

Friday, 2 August 2013

Titik Balik Mas Udin, Tetap Berjuang Diatas Kursi Roda



Hal paling menyenangkan dari bagian aktivitas menulis blog adalah saat bertemu teman-teman maya di nyata yang disebut “Kopdar” atau Kopi darat. Setelah saling berinteraksi melalui komentaar di blog masing-masing, biasanya akan ada ajang kumpul di suatu tempat. Tujuannya untuk mengenal teman blogger secara nyata. Teman-teman yang saya temui datang dari berbagai latar belakang sehingga banyak sekali inspirasi dari berbagai sudut yang didapat dari mereka. Banyak sekali cerita titik balik yang dapat menjadi inspirasi hidup saya.

Yang membuat saya bangga, ketika kenal Mas Udin Komarudin yang biasa disapa Mas Udin. Beliau dalam kacamata saya sangat luar biasa dalam menularkan energi positif kepada setiap orang yang ditemuinya. Jika ngobrol terasa ramai dan ada saja bahan pembicaraan yang membuat kami semua menemukan kejutan-kejutan dari cerita Mas Udin. Apalagi kisah titik balik kehidupan beliau.

Titik balik kehidupan Mas Udin berawal dari ketika kelas 3 SD, beliau jatuh terduduk agak keras, mengakibatkan tulang punggungnya patah dan bergeser. Seminggu kemudian demam berkepanjangan dan kaki mulai melemah. Mas Udin divonis dokter sebagai penderita Paraplegia. Jadi kaki beliau mengalami kelumpuhan sehingga harus menggunakan kursi roda sampai sekaang. Masa pendidikan SD dihabiskan di Yayasan YPAC. Beliau saat SD tak mengalami keresahan, minder atau sedih. Pikirannya senang terus dan penuh semangat. 

Tetapi ketika Mas Udin SMP, beliau harus bersaing dengan anak-anak normal. Baru terasa kondisi beliau yang pengguna kursi roda sendiri, merasakan agak minder, takut tidak dianggap oleh teman dan takut tak dapat memikat sang pujaan hati. Masa puber yang sangat membuatnya gelisah. Apalagi dirinya sangat gemas karena tak bisa berolah raga volley, basket , kasti dan lain-lain. Mengatasi hal ini, beliau berusaha untuk belajar dan menguasai pelajaran. Agar bisa punya banyak teman dan tetap dianggap walau pengguna kursi roda. Hal tersebut berhasil membuatnya banyak teman dan lulus SMP dengan predikat juara umum ke 3 dari satu sekolahan.

Hingga dewasa, Mas Udin mempunyai titik balik yang diluar dugaan. Kegigihan beliau untuk masuk dalam berbagai aktivitas, belajar gigih tentang segala hal adalah didasari tekadnya untuk bisa jadi mandiri dan kuat serta tak diremehkan orang lain. Mengantarkannya mendapatkan pekerjaan sebagai Staff Akunting di PT.Hamanroko, sebuah perusahaan kontraktor yang terletak di Wisma Kyoei Prince Indonesia, Sudirman, Jakarta. 



Tempat tinggal beliau yang di daerah Bogor, pergi ke kantor sendiri dengan mobil yang dimodifikasi olehnya. Agar bisa mengendarai mobil tanpa kaki, Mas Udin gigih belajar modifikasi secara otodidack. “Awalnya saya punya teman di Jogja, dibuatkan modifikasi mobil oleh adiknya yang kuliah di UGM. Saya ingin punya mobil serupa, makanya saya sampai bela-belain pergi ke Jogja untuk mempelajarinya.” Kata Mas Udin bersemangat. Keberhasilannya memodifkasi mobil bagi kaum berbebutuhan khusus, adalah bagian dari rangkaian titik balik yang menambah daftar prestasinya.
 
Saya dan dua orang teman Blogger sempat menumpang mobilnya karena searah, tak menyangka, Mas Udin mengendarai mobil modifikasinya bermanuver membelah metropolitan. Sepanjang daerah Semanggi menuju selatan Jakarta. Nyali nya lebih besar daripada kami yang menumpang saat itu. Dari hasil belajar modifikasi mobil, beliau sampai sekarang banyak dimintai tolong oleh temannya untuk dibuatkan modifikasi serupa. “Ada yang jauh dari medan dan luar Jawa, juga dari Jakarta. Kalau yang jauh cukup saya email tutorial melalui foto dan tulisan lalu saya email. Kalau yang sekitaran Jabodetabek biasanya mereka datang sendiri ke rumah saya.” Ungkap Mas Udin dengan tulus. Beliau membagi ilmu tersebut ikhlas. 

Hambatan terhadap pembuatan karyanya memodifikasi mobil, ada pada ketidakyakinan orang lain sebagai mitranya, misalnya bengkel las dan lain-lainnya. Ketika Mas Udin berusaha mengajukan rancangan modifikasinya untuk dibuat, respon pertama yang diterima adalah lirikan sinis dan menyepelekan. Sehingga menghambat eksekusi karyanya karena harus mencari pihak yang mau membantu untuk memasangkan rancangannya tersebut. Biasanya Mas Udin akan minta tolong temannya yang punya bengkel las, agar bisa diyakinkan.



Selain aktivitasnya bekerja dan menekuni hobby otomotif, Mas Udin juga aktif menjadi anggota Alumni YPAC Jakarta yang bernaung dalam Yayasan Bakti Nurani. Mempunyai missi  mengampanyekan aksesibilitas penyandang berkebutuhan khusus. Tujuannya lebih kepada memupuk rasa percaya diri individu-individu tersebut agar mau mandiri dalam pergaulan masyarakat. Dan tidak membatasi perjuangan serta usahanya untuk sama-sama bersaing dengan orang yang normal. Beliau memberi contoh nyata dari titik balik kehidupan yang dialaminya.

Keterlibatan Mas Udin bersama teman-temannya dalam yayasan Bakti Nurani juga memperjuangkan akses kemudahan ditempat umum bagi penyandang berkebutuhan khusus. Misalnya di stasiun, perkantoran, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Di Ancol sudah ada akses bagi mereka untuk bisa berjalan-jalan dengan nyaman pakai kursi roda. Di beberapa lokasi ada tanda kursi roda yang berarti menunjukan tanda untuk area pengguna kursi roda. Menurut Mas udin, saat pertama kali Busway diluncurkan, dirinya beserta teman-teman seperjuangan berhasil mengajukan fasilitas dan prioritas bagi penumpang Busway yang menyandang berkebutuhan khusus. Tentu saja ini adalah sebuah titik balik kehidupan Mas Udin yang dalam setiap langkah hidupnya memberi manfaat bagi orang banyak. 

Sekarang Mas Udin masih menjalani kontrol rutin ke Rumah sakit untuk check up karena sejak Juni 2010 sampai sekarang penyakit infeksi  kandung kemih dan ginjal masih datang dan pergi. Hal inipun tak pernah menyurutkan semangatnya untuk tetap bertahan dan melakukan hal bermanfaat bagi sekitarnya. 

Mengenai kesukaannya terhadap menulis di blog, Mas Udin tak pernah membatasi tema tertentu, semuanya dibuat mengalir saja. Dan jika ada temannya yang ingin belajar membuat blog, beliau akan dengan senang hati melakukannya. Isi tulisan blognya banyak menceritakan titik balik kehidupannya yang menginspirasi.

Titik balik kehidupan Mas Udin dalam kondisi sebagai penyandang berkebutuhan khusus, menurut saya luar biasa, karena banyak hal yang telah dilakukannya. Berbagai aktivitas, karya dan hidup mandiri. Beliau lahir  Juli 1964 dan menikah Tahun 1999. Mas Udin mampu bersaing dengan masyarakat umum dan bisa berbagi hal bermanfaat kepada sesama. Terutama kepada para penyandang berkebutuhan khusus. Saya sangat bangga mempunya teman Blogger seperti Mas Udin, inspirasinya sangat menularkan energi positif. Terbukti titik balik kehidupannya yang menghasilkan berbagai hal positif. Semoga Mas Udin cepat sehat dari sakitnya. Karena kontribusi karyanya selalu dinanti banyak orang. 

 

1 comment:

  1. Mhn info alamatnya mas udin tsb atau emailnya, krn sy kepingin memodifikasi mobil utk difable/paraplegi. (Kangmas)

    ReplyDelete

@templatesyard