Radio Masih Melekat di Hati - Dunia-Spasi

Thursday 14 December 2017

Radio Masih Melekat di Hati


Siapa yang tak punya kenangan dengan radio? Tak dimungkiri, radio adalah media yang masih keren buat eksistensi walau platform musik digital bertebaran. Radio merupakan media yang bisa menjadi teman dan mood booster kapanpun dan di mana pun.

Radio akan hidup jika kegiatan operasional lancar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, biasanya datang dari penghasilan iklan dan lain-lainnya. Maka dari itu, untuk membuat radio survive, perlu pemasukan yang stabil untuk mendukung keberlangsungannya.

Pada 11 Desember 2017 lalu, saya berkesempatan mengikuti “Radio Day” di Ayana Mid Plaza Jakarta. Ada 37 radio di Jakarta yang tergabung dengan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta. Dalam Radio Day ini, ke-37 radio ini memperkenalkan kembali media radio yang punya 8 segmen dan format sesuai pendengarnya. Radio perempuan, anak muda, dewasa muda, dewasa, bisnis, berita, dangdut dan etnik serta radio mass.

Bukti radio merupakan media yang dapat menyesuaikan diri dalam setiap perkembangan zaman, GenZ dan Millenials (39-40%) dapat mengakses radio melalui handphone dan perangkat praktis lainnya yang mudah dibawa ke mana pun.

Bahkan menurut survei Nielsen, komposisi pendengar radio di DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini didominasi oleh anak muda 56% dan 44% dewasa. Membuktikan anak muda masih suka ditemani radio dalam aktivitasnya.


Sekarang radio sudah beragam bentuknya. Tak selalu berbentuk radio transistor. Bisa berbentuk speaker kecil, tabung, kotak dan bisa diunduh dalam aplikasi di smartphone. Menurut M.Rafiq, Ketua PRSSNI. Menginformasikan bahwa setiap radio di Indonesia rata-rata sudah mempunyai aplikasi sehingga mudah untuk mengaksesnya.

Wulan Guritno, selebritis pendengar radio yang merasa bahwa radio telah membantunya dalam mempromosikan karya dan eksistensinya merasa bahwa radio tak tergantikan walaupun banyak platform musik bermunculan.

Menurut Wulan, radio punya kedekatan emosional dan ada interaksi. Tak hanya menguntungkan pendengar namun bisa menguntungkan sama-sama. Para penyiar radio saat ini banyak yang melebarkan sayap, berkarir menjadi MC, Moderator dan anchor news di televisi.

“Para penyiar radio yang berkarir di luar bidangnya, bisa punya banyak nilai plus karena kiprahnya sebagai penyiar radio membuatnya terlatih berekspresi.” Kata Wulan.

Dan saya pribadi, tentu saja punya banyak kenangan dengan radio. Mulai anak-anak hingga sekarang tak lepas dari radio. Bahkan jika sedang naik kendaraan taksi atau taksi online, saya selalu request untuk diputarkan radio. Selain menghilangkan rasa canggung juga untuk menyegarkan mood. Jika di kereta, tinggal pasang handsfree lalu putar radio di smartphone.

Selain musik, banyak informasi bermanfaat. Biasanya ada talkshow dengan tema beragam. Biasanya dari talkshow ini saya selalu dapat inspirasi untuk menulis.

Menggelitik sekali saat ingat remaja dan zaman kuliah. Kerjaan saya saat itu rekam lagu-lagu favorit di kaset pita melalui radio. Karena buat beli kaset asli mahal saat itu. Menurut saya itu pekerjaan kreatif untuk anak muda dengan budget terbatas.

Radio juga menumbuhkan kebersamaan dengan keluarga dan teman. Contohnya ketika ada cerita midnight horor kami berkumpul di satu ruangan sambil sediakan cemilan lalu lampu dibuat redup dan mendengarkan cerita sambil teriak ketakutan tapi seru. Enggagement dengan keluarga tidak terasa indiviualis.

Kalau yang suka kirim-kirim salam via radio dengan mengirimkan lagu favoritnya ini modus anak muda di masa kejayaannya. Namun sekarang pun masih ada yang seperti itu. Ini merupakan cara paling apresiasi dan cara paling membahagiakan setiap orang karena merasa diperhatikan.

Radio masih menjadi teman dengan segala keterikatan emosional yang membangkitkan kita untuk melakukan sesuatu. Suara penyiar yang bersemangat, memberi masukan dan ngobrol santai membuat mood bangkit.


Melalui Radio Day ini, saya berharap eksistensi radio tetap hidup. Selain perlu perhatian dari pemangku kepentingan, tidak ada salahnya juga buat semua radio untuk saling berinovasi dan menumbuhkan karakter yang segar serta evaluasi berkala sehingga ada nilai tambah yang terus meningkat dari kehadiran radio ini. 

4 comments:

  1. Kehadiran Radio gak bisa tergantikan walaupun zaman udah modern, pasti punya pengalaman seru saat dengerinnya.

    Ya ngalamin juga salah satu program radio yang ditunggu-tunggu tiap malam Jumat, serem tapi seru



    Haa,ya bener ngalamin juga cerita serem tiap malam Jumat program yg ditunggu-tunggu

    ReplyDelete
  2. sebagai pendengar setia radio, sempat kaget pas 15 menit tidak mengudara :)
    bersyukur, hanya sementara he he he
    ga bisa dibayangin deh aktivitas tanpa ditemani radio, secara dari zaman baheula radio itu udah jadi sahabat sehari-hari

    ReplyDelete
  3. Sampai sekarang aku masih dengerin radio. Jangan sampai radio musnah huhu. Banyak kali kenangan awak sama radio ini.

    ReplyDelete
  4. zaman dulu banget ya suka kirim-kirim ucapan lewat radio, bahkan punya penyiar favorit kita.

    ReplyDelete

@templatesyard