IWIC Kembali Digelar Untuk Memacu Inovasi Anak Bangsa

Hal serba digital sekarang ini sering disalahkan dan dijadikan kambing hitam atas dampak buruk yang didapatkan oleh pengguna gadget yang berlebihan. Sebenarnya, ini bukan salah digitalnya. Semestinya semua orang introspeksi diri. Sudahkah melakukan hal tepat dengan gadget yang dimilikinya? Sudahkah menyikapi dengan bijak terhadap gadget yang digunakan anak-anaknya? Dan sudahkah mencari tahu benefit apa yang bisa dilakukan dengan gadget?

Begitu banyak informasi bertebaran di internet untuk mengoptimasikan kegiatan melalui gadget namun yang dicari hanya informasi kurang bermanfaat. Itu realita masyarakat kebanyakan.

Jika mau saja mencari informasi yang baik, banyak sekali peluang dan wadah untuk berkarya. Contohnya ajang IWIC dari Indosat Ooredoo yang setiap tahun diadakan.

ki-ka: Alexander Rusli, Fahri M.Rosad, Deva Rahman dan Sandy Colondam

IWIC (Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest) sudah memasuki ajang yang ke-11 kali tahun ini. IWIC telah Go Global sejak tahun sebelumnya dan tahun ini, mengusung tema “Digital Nation”

IWIC adalah sebuah kompetisi sekaligus program dari Indosat Ooredoo yang diselenggarakan sejak 10 tahun yang lalu. 

Lomba dalam bentuk pembuatan aplikasi yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat luas. Misalnya, kemudahan belajar, berbelanja, game edukasi, kantor virtual dan masih banyak lagi. Semuanya terbalut dalam kategori yang terbagi dalam Entertainment, Utility, Media (Social Media, Chatting, ebook) dan Special Needs.

Lomba ini ada dua kategori yang bisa diikuti, yaitu Proposal Ide dan Membuat Aplikasi. Jika tak mahir membuat aplikasi, peserta bisa mengikuti kategori Proposal Ide. Peserta membuat ide dan aplikasi ini untuk system operasi Android, iOS dan Windows Mobile.

Sejak 10 tahun diselenggarakannya IWIC ini, telah terkumpul 10.703 proposal ide dan aplikasi digital karya anak Indonesia. Bahkan beberapa karya inovasi ini sudah dinikmati oleh masyarakat.

Tujuan lomba ini seperti yang disampaikan Bapak Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo,  IWIC bertujuan untuk memotivasi generasi muda agar dapat berkarya seluas-luasnya memanfaatkan fasilitas digital dengan sebaik-baiknya.

“Kami berharap semakin banyak aplikasi yang bisa dinikmati masyarakat hasil karya anak bangsa. Ke depannya para developer akan berkenalan dengan API Indosat Ooredoo. Yakni, Application Programming Interface yang merupakan perangkat fungsi protokol untuk membangun perangkat lunak yang disediakan Indosat Ooredoo yang diharapkan dapat memudahkan interaksi dengan pelanggan.” Tambah Pak Alexander.

Seperti IWIC sebelumnya, tahun ini pun peserta tetap terbuka untuk peserta mancanegara sehingga inovasi digital bisa tersebar secara global dan networking luas untuk sesama peserta. Bahkan pada IWIC-11 ini ada kategori untuk disabilitas.

Hadiah dari ajang ini, bukan hanya uang tunai dan lain-lainnya tapi semua peserta berkesempatan membangun networking yang lebih luas dan dapat mengembangkan karyanya secara leluasa. Juga berkesempatan mengunjungi berbagai perusahaan global sebagai inspirasi berkarya.Tentu saja hal ini dapat mendukung prospek pekerjaan di masa depan.

Kategori lomba yang dapat diikuti pada IWIC ke-11 ini mencakup; Kids & Teens, Beginner, Professional dan Women & Girls.Bagi yang ingin ikut, nantikan pengumumannya di website IWIC Indosat Ooredoo yang akan diluncurkan pada 2 Oktober 2017.

Pada IWIC ke-11 ada sesuatu yang istimewa dari IWIC sebelumnya, yakni rangkaian kegiatan roadshow dan gathering komunitas, hackathon dan bootcamp menjelang grand final IWIC.

Yuk anak muda atau siapapun jika punya ide untuk kebaikan masyarakat dan lingkungan, segera ikut lomba IWIC agar semakin terasah bakatnya serta berani mempresentasikan hasil kerjanya dan berani menjalin networking dengan orang banyak. Jika ada kemauan pasti ada jalan.