Belajar Bisnis dari Pengusaha Sarung dan Hijab - Dunia-Spasi

Tuesday 21 June 2016

Belajar Bisnis dari Pengusaha Sarung dan Hijab


Jakarta, 18 Juni 2016 di Smesco saya menyerap ilmu yang sangat bermanfaat secara langsung tentang bisnis dan segala teknis yang perlu dilakukan oleh seseorang yang menjalankan bisnisnya. Baik secara sendiri maupun secara ber-partner.

Acara yang dikemas secara kreatif dalam sesi talkshow ini terselenggara berkat MB Communication Indoblognet dan para narasumber benar-benar didatangkan yang berkompeten dan merupakan pelaku usaha secara langsung. Jadi, ilmu yang dibagikannya tidak hanya bicara saja. Ada pengalaman yang nyata dan aplicable.
Pak Tajudin Maulana dan Mba Ika kartina Ikasari
 
Sarung Tajmaul mengusung karya Inovatif

Talkshow sesi pertama, Mba Ika Kartina Ikasari bertindak sebagai moderator mendampingi Narasumber Tajudin Maulana, pengusaha Sarung merk Tajmaul yang mempunyai pasar terbanyak via online. Sarung Tajmaul namanya berasal dari inisial nama depan dan nama belakang Pak Tajudin. Dengan harapan tak akan ada yang menjiplak namanya merk ini. Sarung yang diproduksi tak seperti sarung biasa, karena Tajmaul dibuat dengan konsep praktis berdasarkan kebutuhan konsumen melalui survei.


Selama ini, memakai sarung itu ribet. Harus dililit dan sebagai penguncinya adalah dilipat-lipat di ujung sarung. Kadang waktu habis saat memakai sarung yang ribet ini. Maka Pak Tajudin menciptakan sarung dengan konsep depan sarung belakang celana panjang tetapi bahannya seratus persen adalah sarung. Sarung Tajmaul ini awalnya dibuat hanya beberapa pcs saja dan dijual ke orang-orang terdekat. Lama-lama semakin banyak yang order dan semakin menyebar kabar Sarung Tajmaul ini dari mulut ke mulut. Sampai artis pun ikut membeli sarung ini. 

“Kelebihan Sarung Tajmaul dibanding sarung-sarung lainnya adalah bahannya yang berkualitas, model dan corak yang tidak mainstream dan semuanya dikerjakan sendiri dengan konsep handmade dengan tujuan supaya ada nyawa dalam karya yang dibuat.” Ujar Pak Tajudin.

Sarung tajmaul dapat dipakai oleh laki-laki dan perempuan jadi pemasarannya lebih luas dan tak terbatas. Kata Pak Tajudin, sarung ini sering dipakai ibu-ibu dengan memadukan padanan kebaya encim. Juga cocok untuk laki-laki karena konsep celana panjangnya lebih leluasa bergerak. Dapat dipakai untuk acara formal dan nonformal denga ukuran S, M, L dan XL.

Pak Tajudin yang tadinya adalah karyawan sebuah perusahaan, tak pernah terpikir akan menjadi pengusaha sarung. “Tapi jika ditekuni dan terus dipelajari, suatu pekerjaan itu akan menjadi kita sukai dan menuai hasil yang maksimal.”
 
Karyawan Sarung Tajmaul baru tiga orang tapi konsisten dan stabil dalam produksi dan pemasaran. Sehari bisa menghasilkan 20 pcs sarung. Awalnya Pak Tajudin mempunyai toko fisik di  Pusat Grosir Cililitan namun pemasaran kurang meledak akhirnya mengoptimalkan pemasaran online di www.tajmaul.com
 
Untuk meningkatkan mutu produk dan kualitas manajemen, Pak Tajudin kerap mengikuti berbagai pelatihan UKM sepertiyang diselenggarakan oleh Smesco. Dan sering mengikuti bazaar atau pameran untuk memperoleh banyak inspirasi dan upaya personal branding. Bahkan ketika Sarung Tajmaul lolos masuk Galeri Smesco, Pak Tajudin tidak menyangka akan lolos. Mengingat saingannya ketat dan kriteria yang diberlakukan sangat teliti dalam melakukan kurasi. 

Kunci kualitas produk Sarung Tajmaul adalah semua dikerjakan sendiri oleh Pak Tajudin, mulai pemilihan bahan, model, media promosi dan lain-lain. Kecuali untuk menjahit, dilakukan oleh karyawannya. Keunikan inilah yang membawa brand Sarung Tajmaul banyak dikenal. 

Ahmad Rafik dan Ratna Aulia Harahap
 
Hijab Alls Scarf Mengusung Komposisi Handmade

Sesi talkshow ke dua, Ratna Aulia Harahap sebagai moderator mendampingi Ahmad Rafik, pengusaha Hijab dengan merk Alls Scarf yang mempunyai inovasi komposisi handmade dalam setiap karya hijabnya. Misalnya Bordiran dan payet yang dipadukan dengan hijab. 

Dengan model dan komposisi handmade tersebut, membuat Hijab Alls Scarf mempunyai ciri khas dan bertahan di pasaran walaupun kini menjamur hijab denga berbagai model dan corak. Ahmad Rafik juga mengatakan bahwa bisnis hijab adalah bisnis yang gurih. Artinya mudah dijalankan dan mudah menghasilkan, asalkan dijalankan dengan tiga konsep dasar Kualitas, Harga dan promosi yang akan menentukan berhasil atau tidaknya pemasaran yang dilakukan.

Hijab Alls Scarf yang dipasarkan melalui online www.allsscarf-store.com juga bermitra dengan toko-toko online atau marketplace yang sudah mempunyai nama. Di smaping itu, Ahmad Rafik juga menjelaskan bahwa bermitra dengan toko online yang telah memiliki nama, akan mempunyai dampak bagus terhadap nama brand yang diusung sebab toko online ternama tersebut sudah mempunyai kredibilitas dan dipercaya masyarakat. 

Sedangkan pemasaran Offline, Alls Scarf menjual karyanya melalui Bazaar dan titip jual ke toko-toko.
Selain bermitra dengan toko-toko online yang telah mempunyai nama, Alls Scarf juga membangun jejaring dengan komunitas, di antaranya dengan Komunitas Hijabbers. “Melakukan bisnis suatu produk tentu saja harus bermitra dengan pihak yang ada hubungannya dengan produk yang kita jual.” Pungkas Pak Ahmad.

Dari dua talkshow yang saya ikuti tersebut, saya mendapatkan banyak wawasan bagaimana cara berbisnis yang tepat. Mulai dari treat konsumen sampai cara pemasaran yang tepat sasaran. Dari Pak Tajudin, saya medapat tips konsistensi dalam berkarya. Yang tak terburu-buru dalam menerima berbagai pesanan besar saat tenaga dan infrastruktur belum siap. Pak Tajudin memilih berjalan sesuai kondisi yang mampu di-handle nya tanpa memaksakan kehendak. Dengan tujuan agar mutu dan nyawa pada karya Sarung Tajmaul tetap terjaga.

Kalau dari Pak Ahmad Rafik, saya memperoleh kiat bisnis yang survive di tengah persaingan. Darinya, saya memperoleh kiat jitu. Yakni soal ciri khas alias inovasi dan kiat pemasaran yang mengusung Kualitas, Harga dan Promosi yang harus proporsional. Pak Sahmad Rafik pun memberi pesan penutup yang sangat menyentuh. Bahwa dalam berbisnis, sebaiknya kita tak fokus pada keuntungan saja. Tapi cari keridhoan Allah SWT. Jika Allah sudah ridho, keberkahan pun akan didapatkan oleh pengusaha maupun pembeli.
Terima kasih Indoblognet atas undangannya, juga untuk para narasumber yang memberikan banyak inspirasi khususnya dalam dunia bisnis. Cocok sekali sebagai alternatif di era MEA ini.

3 comments:

  1. Inti dari berbisnis adalah jangan takut melangkah untuk memulainya hehehe :) mantap nih

    ReplyDelete
  2. Pertamaxxx , terlihat sederhana tapi menjanjikan , yang penting SEMANGATTT
    Hipnoterapi Semarang

    ReplyDelete
  3. jangan menyerah,,,pikir masak masak ,,udah semanagattt !!!!

    ReplyDelete

@templatesyard