Membangun Mimpi Dari Negeri Nelayan - Dunia-Spasi

Saturday 20 February 2016

Membangun Mimpi Dari Negeri Nelayan

Pemukiman Desa Hurip Jaya, Babelan Bekasi 
Memasuki Desa Hurip Jaya, Babelan Bekasi perhatian saya langsung tertuju pada tanah yang mengitari rumah-rumah penduduk. Semuanya becek padahal hari panas dan tak turun hujan sedikitpun, setelah cari tahu penyebabnya, ternyata kondisi tanah di sana memang lembap dan cenderung berair karena resapan dari pantai yang tak jauh dari pemukiman.

Pemukiman ini dihuni oleh lebih kurang 200 Kepala Keluarga dan mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan karena tempat ini berbatasan langsung dengan laut Jawa. Fasilitas pendidikan masih jauh dari layak. Bahkan bagi anak-anak yang lulusan SD pun masih sangat sulit untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi karena untuk melanjutkan ke SMP saja harus menempuh jarak lebih kurang dua jam perjalanan ke Kota Bekasi.  Tentu saja biayanya jadi dobel. Antara biaya sekolah dan transportasi yang tak sedikit.

Wings Corporation melalui Yayasan Wings Peduli Kasih Tanggal 16 Februari 2016 melakukan tanggung jawab sosialnya dengan memberikan fasilitas berupa bangunan sekolah untuk SMP yang diberi nama Taman Kelompok Belajar (TKB) Bandeng. Dalam aksi sosialnya ini, bergandengan tangan bersama Econiti90, sebuah komunitas FEUI angkatan 90 yang konsen dalam aksi sosial dan pendidikan.
TKB Bandeng didirikan oleh Bapak Sukiman yang pada Tahun 1978 ditugaskan sebagai guru untuk wilayah Jawa Barat dan mendapatkan daerah Babelan ini dan mengepalai salah satu Sekolah Dasar. Melihat kondisi Babelan dengan anak-anaknya yang kurang mendapat fasilitas pendidikan, Bapak Sukiman tergerak hatinya untuk mendirikan TKB Bandeng sebagai sarana pendidikan gratis untuk daerah tersebut.

Bapak Sukiman, Pendiri TKB Bandeng
“TKB Bandeng kegiatan belajar mengajar dimulai dari siang hari sebab anak-anak di pagi hari harus membantu para orang tuanya bekerja dan guru-guru yang mengajar di TKB Bandeng juga pagi harinya mengajar di SD Babelan. Tapi anak-anak sangat semangat sekolah di sini.” Ujar Bapak Sukiman.

Aristo Kristandyo
Aristo Kristandyo, , Group Head of Marketing Communications PT. Sayap Mas Utama (Representative Yayasan Wings Peduli Kasih) mengungkapkan bahwa dirinya sangat terinspirasi dari Bapak Sukiman yang semangat memberikan fasilitas pendidikan gratis untuk anak-anak di Babelan.

“Kami senang sekali dapat bersinergi dengan Econity90 untuk kedua kalinya mendirikan fasilitas ruang belajar, setelah yang pertama di Pemukiman Pembuangan Sampah Bantar Gebang yang mendirikan PAUD juga talkshow kesehatan dan mendongeng sebagai penyemangat. Program ini berkelanjutan dan harus selalu menjadi pendamping sampai benar-benar menjadikannya mandiri.” Kata Aristo.
Diamini juga oleh Rahmat Susanta, Ketua Dewan Pengurus Econity90. Bahwa mendukung masyarakat harus sepenuh hati apa lagi jika pendampingan untuk anak-anak dan masyarakat yang jauh dari fasilitas dan infrastruktur pendidikan. Semangat anak-anak harus diberi wadah agar bakat dan kemampuannya tak hilang tergerus keadaan lingkungan sekitarnya.

Peletakan batu pertama untuk ruang kelas TKB Bandeng

Tak hanya menyumbang bangunan sekolah, Wings Peduli Kasih dan Econity90 memberikan semangat dengan talkshow dan memberikan wawasan tentang berbagai macam profesi yang bisa diraih, dalam talkshow ini, menghadirkan Danie Satrio sebagai praktisi media massa dan Anton Mirzaputra, personil Jamaican Cafe yang berbagi kisah suksesnya sebagai penyanyi.

Anton dari Jamaican Cafe dan Danie, praktisi media massa

Talkshow diselenggarakan sebagai pendorong semangat anak-anak di sana agar tak terpaku pada pemandangan yang dilihat sehari-hari, yakni berkutat di pantai atau rumah. Menurut penduduk di sana, kalaupun ada yang bekerja ke luar Babelan, mereka sudah sangat senang bekerja menjadi Office Boy atau kuli angkut, padahal anak-anak generasi penerus itu harus diasah dan diberi pendidikan layak agar dapat membangun negeri di masa depan. Danie dan Anton memberikan pencerahan yang baik dalam talkshow nya bahkan menyarankan kepada para orang tua untuk lebih mengarahkan anak-anaknya untuk berusaha belajar dan memberi sugesti tentang masa depan yang cerah.

“Semuanya kembali pada peranan dan bimbingan orang tua di rumah karena orang tua di rumah adalah pemberi pondasi dalam pembentukan karakter anak.” Kata Danie.

Dokter Cinde Puspito dalam kesempatan ini memberikan penyuluhan cara hidup sehat dan bersih, menurutnya, untuk wilayah Babelan yang cenderung lembap berpotensi banyak telur cacing dan anak-anak yang bebas bermain harus diberikan pola hidup sehat dengan asupan makanan bergizi, mandi dua kali sehari, sering cuci tangan pakai sabun apa lagi sebelum dan sesudah makan dan sering terpapar sinar matahari.

Belajar cara mencuci tangan yang benar
Kami anak bangsa berhak atas pendidikan yang layak!


Acara ditutup dengan edukasi cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan Sabun NUVO yang menjadi pendukung acara tersebut. Semoga semakin banyak yang tergerak untuk membantu sesama dan memberikan dukungan terhadap masa depan generasi penerus di Babelan ataupun di mana saja. 

6 comments:

  1. Acara sosial seperti ini sangat perlu ya, diadakan secara berkala di seluruh saerah yang masih belum mementingkan pendidikan. Padahal Bekasi ada di dekat ibu kota, tapi ada, kondisi tanah yang becek meski panas.

    ReplyDelete
  2. semoga ada program berkelanjutan semacam ini di banyak wilayah di negeri ini...

    ReplyDelete
  3. wujud nyata kepedulian wings terhadap generasi penerus bangsa,,, semoga kegiatan seperti ini berkesinambungan dan diikuti oleh produk poduk lainnya :) ya teh ani

    ReplyDelete
  4. Sebagai warga negara yang baik, kita juga sebagai pribadi, harus peduli dg pendidikan anak bangsa yang tampak tersisihkan seperti ini. Kemajuan bangsa, di tangan anak-anak ini. Pendidikan mereka, tanggung jawab bersama :)

    ReplyDelete
  5. Kegiatan seperti ini hendaknya dilakukan berkesinambungan dan menular.

    ReplyDelete
  6. Membantu masyarakat salah satunya dengan cara menunjukkan kepedulian yang seperti ini. Bagus juga, mba. Semoga sering dilakukan :)

    ReplyDelete

@templatesyard