My Adventure Career - Dunia-Spasi

Thursday 8 October 2015

My Adventure Career

Adventure is not just going to some other places but it's about a big decision and transformation of your life 

Menurut saya, adventure itu bukan hanya sekadar touring secara fisik dan pergi ke tempat jauh saja. Buat saya, dalam menjalani kehidupan pun adalah adventure. Karena banyak hal tak terduga, banyak tantangan, banyak strategi yang harus dilakukan untuk menghadapinya dan masih banyak lagi yang harus diperhitungkan dalam setiap mengambil keputusan dalam setiap langkah hidup. Termasuk soal “Karir”. Saya ingin berbagi tentang Karir Adventure yang saya jalani sampai detik ini.

Karir adventure saya titik baliknya dari hobi menulis yang menjadi profesi sampai sekarang.
Hobi menulis saya sejak kecil memuncak saat gencar-gencarnya saya menulis blog di sebuah platform terkemuka. Saya tidak membeli domain sendiri tapi cukup konsisten menulis di blog gratisan. Konten mulai terisi dan kegiatan bersama komunitas blogger semakin banyak. Mulai sekadar kopdar, ikut acara workshop, talkshow dan memenuhi berbagai undangan. Sangat menarik dan membuat passion saya serasa ada yang mewadahi dan mendukung penuh. Membuat saya sering bolos kerja demi menghadiri acara Blogger atau meminta izin hanya untuk memenuhi undangan acara Blogger.

Semakin lama, saya semakin tidak enak dengan perusahaan tempat saya bekerja. Saat itu kerja sebagai akunting di salah satu perusahaan swasta di Tangerang Selatan. Saya memang sering dapat tugas ke luar, seperti meeting atau ke kantor pajak dan bank. Tapi di sela tugas luar itu saya sering melipir ke acara Blogger. Mulai berpikir, jika begitu terus selain tidak enak, saya juga kredibilitasnya akan jelek di mata bos dan teman-teman. Saya ingin resign tetapi dengan cara yang baik dan meninggalkan kesan baik. Akhirnya saya bercita-cita ingin menjadi freelancer saja. Dalam bayangan saya, menjadi freelancer akan punya waktu yang lebih fleksibel dan akan banyak hal bisa dilakukan tanpa batas. Misalnya, bekerja kapan saja, di mana saja, bisa menjalankan bakti sosial dengan terjun langsung ke lapangan sesering mungkin, menjadi volunteer mengajar menulis di tempat yang membutuhkan dan bisa leluasa mencari proyek yang ada hubungannya dengan tulis menulis. Terpenting lagi, bisa lebih banyak waktu kebersamaan dengan anak di rumah.

Tekad saya ingin resign dari perusahaan tempat bekerja semakin kuat. Saya menabung lebih kencang, sebagai persiapan bekal untuk menjadi freelancer, memperbanyak networking dan memperdalam ilmu serta skill tentunya. Saya tetap bekerja dengan baik dan setahun kemudian saya berani mengambil keputusan resign. Walaupun sulit karena bos saya mempertahankan supaya saya tidak mengundurkan diri karena sudah suka dengan kerja saya yang katanya teliti dan selalu beres. Tetapi saya pun ingin menggapai masa depan dengan lebih leluasa. Saya meyakinkan bos bahwa saya bulat ingin mengundurkan diri dan saya mencarikan akunting pengganti saya, agar tak ada kesan cuci tangan walau bagaimana pun bos saya ini sangat baik dan ke depannya saya tetap ingin menjaga hubungan baik walau sudah tak bekerja di perusahaannya.

Setelah resign awalnya ada rasa was-was, yang tadinya setiap bulan ada gaji, ini akan mengandalkan proyek mandiri. Kalau orang lain, saat itu menilai saya terlalu berani, karena saya single parent. Tapi saya mantapkan hati, yakinkan diri. Dan ingat pepatah “Di mana ada kemauan di situ pasti ada jalan.”  

Setahun pertama, saya tak memilih-milih pekerjaan, mulai menulis konten di website perusahaan dengan honor di bawah standar, menulis konten gratisan di website-website komunitas nirlaba secara sukarela sampai menjadi event organizer musiman dengan beberapa teman blogger. Alhamdulillah walau rezeki belum begitu lancar tetapi saya tetap punya keyakinan dan semangat kuat menimba ilmu lagi, evaluasi diri lagi dan mencoba lagi untuk memperoleh banyak pekerjaan dengan mengirimkan berbagai proposal ke perusahaan-perusahaan, lebih banyak lagi mengikuti kegiatan komunitas dan meningkatkan mutu karya tulis saya. Apa yang saya lakukan tak sia-sia. Saya mendapatkan port folio dari apa yang telah saya lakukan dan ini menjadi jalan pembuka rezeki selanjutnya.

Dayung bersambut, enam bulan saya menjalani kerja freelance, menuai hasil. Job menulis berdatangan baik via email maupun via teman. Sujud syukur dan tak pernah berhenti bersyukur. Dari sana, saya punya komitmen, setelah mendapatkan pencapaian tak ingin cepat puas dan berhenti berusaha. Tetap hadir di acara-acara blogger dan acara pelatihan menulis dan saya tetap menjadi penulis sukarela di blog komunitas nirlaba. Selain itu, setiap Senin saya juga mengajar gratisan untuk sebuah SMP Terbuka di daerah Ciputat. Ini bagian komitmen saya sebagai Personal Social Responsibility terhadap rezeki yang sudah saya peroleh. Saya percaya, jika semakin banyak berbagi, saya akan mendapatkan berkah yang lebih berlipat dari Allah SWT.

Saya merasa yakin, keputusan yang saya buat tak salah. Karena keputusan yang saya buat bukan hasil instan, ada pertimbangan dan perjuangan. Disamping keyakinan dan doa. Kegiatan charity saya bersama Komunitas terus berjalan, pekerjaan pun bisa dijalani kapan saja sekalipun dari rumah karena fleksibilitas waktu yang saya punya.

Angan-angan saya dahulu, ingin keliling Indonesia pun tercapai di tahun ini secara tak terduga dan ini berkat menulis blog. Awalnya saya berpikir, “Saya tak ingin liburan di luar negeri dulu jika masih banyak bagian Indonesia yang belum saya kunjungi.” Rupanya kata-kata saya ini merupakan doa yang terkabul. Dua bulan setelah saya berkata seperti itu, saya mendapatkan tawaran pekerjaan dari salah satu LSM luar negeri untuk memunculkan perempuan-perempuan yang melakukan perubahan di beberapa propinsi di Indonesia. Tentu saja saya senang bukan main. Saya akhirnya mengunjungi 8 Propinsi dan 14 Kota yang ada di Indonesia, terdiri dari Jawa Timur, Jawa tengah, DIY, NTT, NTB, Lampung, Bengkulu, Jambi. Banyak hal yang saya temui di sana. Selain saya mengerjakan tugas dari LSM tersebut, momen tersebut saya manfaatkan juga untuk berbagi ilmu dengan penduduk di masing-masing daerah tersebut. Menjalin kekeluargaan dan menumbuhkan rasa nasionalisme.

Jika teman-teman mempunyai cita-cita atau ingin mengubah hidup menjadi lebih baik dan bisa leluasa menjadi diri sendiri. Jangan ragu untuk membuat keputusan besar dan jangan takut dengan segala perubahan. Wujudkan keinginan itu dengan membuat keputusan besar yang bertanggung jawab. Kini, saya tak hanya mengamati para frelancer yang lebih menikmati hidup itu, tapi saya pun kini menjadi pelakunya. How really adventure!



20 comments:

  1. Salut sama ibu muda yg satu ini, tetap bersemangat dan menginspirasi teh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nuhun Neng geulis...aku pun suka dengan ke- survive-an dirimu dari cancer semangat juga ya... Neng :D
      Dirimu juga sangat menginspirasi ....

      Delete
  2. Keren Teh Ani! Inilah yg disebut survive. Sangat menginspirasi. Kata "Rezeki sudah ada yg ngatur" memang mudah diucapkan tapi gak mudah meyakininya melalui sikap, masih byk kita yg takut membuat keputusan, takut rezeki jadi seret dll. Sukses terus ya Teh, dan teruslah menginspirasi...!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Uni Novia....memang perlu tekad bulat dan kalau sudah ada tekad ada aja jalan kemudahan dari Nya jika kita sungguh2 :)

      Delete
  3. Wooowww... aku selalu syukaaa baca postingan teh Ani :)

    ReplyDelete
  4. Tekad dan niat memnag harus kuat yah teh.. Dan insya allah jalan ke depannya lancaaar.. Canggih deeh blogger yang satu iniii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mba Indah, jika sudah bertekad jangan setengah2...
      Saya pun salut dengan Mba Indah yg selalu menginspirasi pingin ngobrol2 langsung :)

      Delete
  5. Sangat menginspirasi.... makasih teh telah membimbing saya menjadi seperti ini...

    ReplyDelete
  6. saya mengalami dua kali keputusan keluar dari pekerjaan, akhirnya saya memilih menjadi penulis. Tulisan teteh Ani sangat mmberi inspirasi bagi semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tadinya kerja di mana Mba? Cerita donggg :D

      Delete
  7. Inspiring...adventure maknanya luas banget ya mba...salut..

    ReplyDelete
  8. Apa yg kita pikirkan itu bisa jadi kenyataan yaa. Itu sebabnya perlu berpikir yg baik2 yaa

    ReplyDelete
  9. Salut dengan tekad yang mbak punya. Dengan kegigihan dan usaha tanpa henti, akhirnya membuahkan titik terang yang menyenangkan. Inspiratif :-)

    ReplyDelete
  10. kadang2 ulu ngerasa hidup ulu udah cukup adventurous. tapi banyak yg lebih gila sih hidupnya. makanya harus sering2 ketemu orang & ngobrol biar gak kayak katak dlm tempurung ya :D

    ReplyDelete
  11. sangat menginspirasi teh... ternyata seberapa "adventoures" hidup seseorang justru muncul dari bagaimana ia menyikapinya ya teh...
    thanks sharingnya...ih pengen deh ngumpul dan kompar sm teh Ani, Bunda Yati Rahmat, Mbak Rina Susanti...siapa lagi ya blogger Tangsel... *maksudnya kopdar di tangsel biar deket hehehe.

    ReplyDelete
  12. Setuju banget dengan kalimat ini : "Saya percaya, jika semakin banyak berbagi, saya akan mendapatkan berkah yang lebih berlipat dari Allah SWT."
    Dan benar banget, sekali ngerasain jadi freelancer, selanjutnya jiwa bebas itu tidak akan mau terbelenggu lagi. Hidup freelancer!:D

    ReplyDelete

@templatesyard