Rembuk Sepakbola The Jakmania dan Komisi E DPRD - Dunia-Spasi

Thursday 17 January 2013

Rembuk Sepakbola The Jakmania dan Komisi E DPRD



DPRD Komisi E dan The Jakmania


Senin, 14 Januari 2013, komisi E DPRD DKI Jakarta kedatangan rombongan suporter klub Persija The Jakmania untuk menggelar diskusi dalam rangka mencari solusi bagi klub berjuluk macan kemayoran tersebut. 

Pertemuan yang berlangsung di ruang komisi E kantor DPRD Jalan Kebon sirih Jakarta itu dihadiri oleh Ketua The Jakmania Larico Ranggamone dan pengurus lainnya. Sedangkan dari Komisi E DPRD dihadiri oleh ketua dan wakil ketua komisi E serta para anggotanya termasuk Wanda Hamidah.

Larico Ranggamone menilai masalah yang dialami  klub sepakbola kebanggaan ibukota ini begitu kompleks. Seperti masih adanya tunggakan gaji pemain musim kompetisi sebelumnya lalu mess pemain yang sangat tidak layak. “Bayangkan satu rumah yang dijadikan mess Persija harus dihuni oleh 16 orang pemain” ujarnya. 

Ia juga menilai keberadaan Persija saat ini masih belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk masalah fasilitas latihan. Hal ini ditambah semakin parah dengan adanya masalah intern yang belum juga terselesaikan.

Sedangkan Sekjen The Jakmania Richard Achmad Supriyanto menambahkan untuk membiayai latihan aja saat ini Persija sangat kesulitan “kendala sarana latihan benar-benar terasa, untuk latihan di Stadion Lebak Bulus saja harus membayar Rp. 1.250.000 untuk satu kali latihan. Sedangkan latihan dalam seminggu bisa tiga kali. Bisa dibayangkan jika dalam setahun berapa biaya latihan yang harus di keluarkan.”

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhamad Firmansyah mengatakan sangat bersimpat dengan kondisi yang dialami oleh Persija ia menyambut baik langkah yang diambil oleh suporter untuk memperbaiki klub tersebut. Ia berpesan The Jakmania harus menjadi bagian penting dari perbaikan Persija. 

“Dalam arti, The Jakmania dapat membantu pembenahan manajemen yang ada dalam Persija yang selama ini masih belum pas dan kurang transparan” ujarnya. 

Sementara itu Igo Ilham wakil ketua komisi E DPRD mengatakan “Memang seharusnya yang mengurus permasalahan Persija, termasuk pembiayaan latihan serta sarana yang di butuhkan adalah satu institusi. Tetapi karena keterbatasan pendanaan, maka semua elemen sepatutnya berperan. Dan dukungan dari perusahaan yang bersedia menjadi sponsor tentunya sangat di harapkan.”

Dalam kesempatan tersebut, Wanda Hamidah yang juga salah satu anggota DPRD Komisi E, mengungkapkan rasa harunya akan kesungguhan The Jakmania yang mau memikirkan klub kesayangannya. 

“Saya merasa terharu, merinding dan bangga melihat kesungguhan The Jakmania yang berjuang untuk mencari solusi bagi kebaikan Persija. Seharusnya The Jakmania bukan hanya sebagai pelengkap saja dalam klub Persija. Tetapi harus juga menjadi penentu dan terlibat dalam membuat keputusan. Sebab The Jakmania adalah saham terbesar Persija “

Wanda Hamidah juga bersedia untuk meninjau mess sementara para atlet klub Persija yang terletak di Pamulang. Beliau juga menjelaskan bahwa The Jakmania jika ingin melakukan pembenahan harus pula dibarengi oleh perbaikan citra The Jakmania di mata publik. The Jakmania harus mampu menjamin keamanan serta ketertiban di stadion ketika mendukung klub Persija. Agar seluruh lapisan masyarakat merasa nyaman ketika ingin menonton bola secara langsung di stadion. Karena Persija bukan hanya milik The Jakmania. Semua masyarakat dari daerah manapun berhak mendukung dan menonton Persija secara langsung.

"Jadi dengan begitu masyarakat akan berbondong-bondong datang ke stadion yang ujungnya akan berdampak juga bagi pemasukan klub melalui tiket" ujar Wanda yang disanggupi oleh seluruh The Jakmania yang hadir sambil menyerukan yel yel khas nya dengan lantang. 

Langkah yang dilakukan oleh The Jakmania, dengan mau memikirkan jalan keluar berbagai persoalan yang di hadapi Persija sampai sejauh itu menunjukkan buktinya sebagai suporter sejati. The Jakmania bukan hanya suporter yang hanya ingin menonton pertandingan lalu setelah itu pulang. Tetapi mau berperan aktif dalam membenahi managemen klub Persija yang kian hari kian berantakan dan banyak di campurtangani oleh berbagai kepentingan politik.

Maka seperti di kutip dari pernyataan Ketua Komisi E DPRD kepada The Jakmania yang hadir saat itu “ Jika kalian memang punya misi ingin mendukung sepenuhnya terhadap manajemen Persija, lakukanlah murni karena untuk Persija.Bukan untuk kepentingan pribadi untuk politik masing-masing.” Pernyataan ini di amini oleh semua Jakmania yang hadir.

Memang sudah saatnya manajemen Persija dipegang bukan hanya oleh mereka yang hanya suka sepakbola tetapi juga oleh meraka yang bisa mengurus sebuah organisasi.

Pertemuan pun di tutup oleh Ketua Komisi E DPRD Muhamad Firmansyah bahwa apa yang di sampaikan oleh The Jakmania akan di sampaikan pada pemerintah pusat serta menjadi bahan evaluasi serta ada follow up nya. The Jakmania pun berharap ada kepercayaan terhadap missi yang di ajukannya serta kesungguhan dukungannya terhadap Persija.

2 comments:

  1. Betul, kata Wanda Hamdih, seharusnya Jakmania memiliki hak suara dalam menentukan kepengurusan Persija, dan mereka harus duduk sebagai pengurus mewakili fans. Agar para pengurus yg tidak paham sepakbola, jangan hanya bis memeras para pemain saja, seharusnya mereka berjuang memperhatikan kesejahteraan para pemain dan pelatihnya. piis brow..

    ReplyDelete
  2. Memang seharusnya yang di atas sadar, para pemain jadi korban bahkan bagi masyarakat bawah perseteruanini juga punya dampaknya

    ReplyDelete

@templatesyard