Kontribusi Untuk Bangsa Melalui Nusantara Sehat - Dunia-Spasi

Saturday 17 October 2015

Kontribusi Untuk Bangsa Melalui Nusantara Sehat

Ki-ka : Kang Maman, Ibu Diah Saminarsih dan Mas Anjari Umarjianto

Jakarta, 13 Oktober 2015 – Saya dan teman-teman Blogger yang tergabung dalam #SahabatJKN kembali diundang dalam diskusi dan gathering dari Kementerian Kesehatan RI Divisi Puskom Publik. Tema diskusi yang diangkat adalah Nusantara Sehat. Sebuah program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan yang berlatar belakang permasalahan kesehatan yang buruk dan mendesak. Seperti, angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, kasus gizi buruk dan ketidaklayakan kondisi masyarakat dalam mencapai hidup bersih dan sehat. Oleh sebab itu, Pelayanan Kesehatan primer sangat perlu diperkuat agar menjadi solusi pertama yang dapat menolong masyarakat dengan mudah.
Diskusi bertempat di Hotel Artotel Menteng Jakarta Pusat. Dengan suasana cozy, ditemani narasumber Diah Saminarsih (@Adetje) dan Kang Maman (@Maman1965) dan moderator Mas Anjari Umarjianto (@Anjarisme). Suasana diskusi yang interaktif dan memunculkan materi-materi baru yang membuat kami, #SahabatJKN terpancing ingin menanyakan berbagai hal terkait Nusantara Sehat.

Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan berbasis tim. Artinya, penguatan ini mempunyai tujuan untuk memberikan standar kualitas layanan kesehatan pada tingkat pertama, seperti halnya puskesmas agar lebih profesional dan layak dari segi fasilitas dan tenaga kesehatannya. Jadi, pada pertolongan pertama pun, masyarakat dapat dilayani dengan baik dengan pengobatan yang berkualitas. Tentu akan menguntungkan semua pihak. Karena lebih efektif dan efisien.
Tahun 2015, Nusantara Sehat mempunyai target pelaksanaan program di Puskesmas daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan serta Daerah Bermasalah Kesehatan di 44 Kabupaten di Indonesia.

Peserta adalah para tenaga medis berusia di bawah 30 tahun yang merupakan Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Kesehatan Masyarakat. Mereka melalui proses rekruitmen. Diseleksi dan dilakukan serangkaian tes dan wawancara. Penilaian dari kemampuan peserta bersosialisasi, empaty, punya inisiatif, ikhlas dan berkomitmen dengan baik. Setelah lolos rangkaian tes dan wawancara, peserta akan diberi pembekalan keahlian medis dan non-medis. Selain itu, peserta pun diberikan wawasan tentang budaya dan kearifan lokal di setiap daerah yang akan dikunjunginya. Agar proses pendekatan dan hubungan dengan masyarakat lancar dan misi mudah tersampaikan. Proses pendaftaran cukup terbuka karena via online. Siapapun dapat mengaksesnya dan dapat berpartisipasi jika sesuai kriteria.

Komitmen kuat sangat ditekankan, mengingat mental dan fisik benar-benar diuji karena jarak tempuh yang jauh dan akses jalan yang bervariasi antara daratan dan perairan. Bahkan bisa memakan waktu perjalanan yang sangat lama. Seperti yang dialami Putri Indah Nurmala. Yang bertugas di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Mahakam Hulu. Mengengar wawancara langsung antara Mas Anjari dan Putri, saya membayangkan panjangnya perjalanan dengan medan yang tak mudah. Melalui darat dan air. Putri juga mengalami hal tak terduga. Mesin perahu mati di tengah sungai karena kehabisan bahan bakar. Uji mental di sana benar-benar dirasakan Putri. Ini adalah salah satu komitmen kecintaan Putri pada Bangsa. Agar puskesmas di Kabupaten Mahakam Hulu tetap hidup dan masyarakat di sana terbantu.

Ini cuplikan wawancara dengan Putri dan Mas Anjari, beserta dokumentasinya selama bertugas :



Pada rekruitmen pertama, telah tersaring 143 tenaga kesehatan dari 6000 total pendaftar dan mereka menjalankan tugasnya selama dua tahun di daerah terpencil yang ditunjuk. Inilah yang menjadi perlunya komitmen kuat dari peserta. Karena dalam waktu dua tahun, waktu, pikiran dan tenaga akan terfokus di daerah tempatnya bertugas. Saat ini, pada rekruitmen ke dua, sudah ada 12.000 pendaftar dan akan disaring menjadi 800 orang. Ini sebagai bukti banyaknya sikap kemanusiaan yang dimiliki Bangsa Indonesia

Peran Nusantara Sehat di daerah, bukan untuk mengambil alih tugas tenaga medis yang sudah ada, melainkan untuk memperkuat infrastrukturnya berupa fasilitas dan sumberdaya manusianya. Berhubungan dengan upaya yang diusung oleh pemerintah, yakni Paradigma sehat, Penguatan pelayanan kesehatan primer dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).

“Indonesia ibarat berisi tiga negara, berkembang, maju dan terbelakang untuk masing-masing wilayah dari barat ke timur. Dan dalam membangun negara yang begitu luas ini, diperlukan banyak generasi muda yang ikut membantu pemerintah dalam mengimplementasikan pembangunan. Khususnya dalam hal kesehatan. Karena kesehatan itu elemen penting bagi bangsa untuk menuju kesuksesan.” Kata Ibu Diah.

Ibu Diah mengungkapkan bahwa saat ini, ada beberapa kendala dalam program ini. Diantaranya kurangnya tenaga dokter yang bergabung, informasi yang belum rata menyebar dan jarak tempuh daerah tujuan yang susah terjangkau. “Biasanya untuk daerah yang sangat terpencil, sangat memakan biaya transportasi.” Ujarnya.

Kang Maman pun memberikan kesimpulan bahwa sebagai Bangsa Indonesia harus ikhlas mendukung saudara-saudara yang ada di wilayah pinggiran. Karena di sana adalah garda terdepan dari sumber kekuatan bangsa. Selain itu, Kang Maman pun memberi dukungan penuh terhadap Program Nusantara Sehat yang diharapkan berkelanjutan.

Kang Maman juga mengatakan bahwa Blogger, walau bukan sebagai petugas medis, masih bisa berkontribusi dengan menyebarkan informasi terkait program ini. “Apa yang dilakukan Blogger melalui tulisan-tulisannya di blog, twitter dan akun-akun sosial media yang dimilikinya, bisa membantu menjadi corong informasi antara pemerintah, tenaga medis dan masyarakat. Oleh karena itu, mari sama-sama bergerak untuk kebaikan bersama.” Pungkas Kang Maman.

Ibu Murti, Kepala Puskom Publik Kemenkes yang hangat dan selalu menjawab tuntas semua pertanyaan Blogger

Kami pun sempat berbincang dan tanya jawab bersama Ibu Murti, selaku kepala Puskom Publik Kemenkes. Diskusi tanya jawab berlangsung hangat dalam suasana kekeluargaan a la #SahabatJKN. Kami sudah tidak kaku lagi dalam berdiskusi karena sudah sering bertemu dan familiar satu sama lain. Membuat jalannya diskusi Nusantara Sehat berjalan mengalir.

Saya sendiri, sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, ingin berkontribusi dalam kapasitas saya sebagai penulis atau yang mempunyai banyak aktivitas di sosial media. Untuk saat ini, saya Insya Allah konsisten dulu di #SahabatJKN dengan menyerukan informasi terkait program Nusantara Sehat ini, jika harus ikut turun ke lapangan. Insya Allah saya bersedia.

Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Nusantara Sehat, silakan langsung mengunjungi websitenya http://nusantarasehat.kemkes.go.id/  dan Twitter @Nusantara_Sehat



Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI, melalui Mas Anjari yang memberikan kesempatan kepada kami para Blogger untuk ikut berkontribusi dalam program Nusantara Sehat. Walau kami bukan tenaga medis, setidaknya kami dapat terlibat membantu penyebaran informasinya. Semoga semakin banyak generasi yang tergerak dalam berbagi melalui Nusantara Sehat. 

12 comments:

  1. Salut buat perjuangan tim Nusantara Sehat. Berjuang demi kesehatan masyarakat Indonesia. Ketika anak-anak muda sibuk memapankan diri, anak muda di Nusantara Sehat malah sibuk memikirkan kesehatan penduduk di pulau terpencil. Saluut... semoga menjadi contoh bagi anak-anak muda yang lain.

    ReplyDelete
  2. Ma shaa Allah, hebat banget ya para relawan yg udah merelakam tenaga dan waktunya untuk cita-cita mulia. Semoga Allah meridhoi

    ReplyDelete
  3. Siap mendukung dan sebarkan informasi ini mbak. Saya juga siap bantu sebagai kapasitas saya sebagai blogger

    ReplyDelete
  4. salut banget,sampai pelosok juga ya mbak..sekarang blogger banyak digandeng dan diikutsertakan ya mbak untuk mempromosikan hal2 yang positif,salutt banget sama mbak ani.good luck ya mbak..sukses selalu^^

    ReplyDelete
  5. Semoga saja program ini tidak berhenti sampai di sini

    ReplyDelete
  6. Ponakanku dokter. Coba aku infokan ke dia ya

    ReplyDelete
  7. Ponakanku dokter. Coba aku infokan ke dia ya

    ReplyDelete
  8. semoga menteri ganti, programnya nggak ganti..dan nantinya tidak dibilang adopsi model Nusnatara sehat ..

    ReplyDelete
  9. Semogaa programnya berjalan lancaarr, jadi semua daerah Indonesia tanpa kecuali bisa mendapat pengetahuan kesehatan yang benar yaa :)

    ReplyDelete
  10. Subhanallah, salut bangat sama Tim Nusantara Sehat ini, dedikasinya sungguh sangat luar biasa, sehingga tak berlebihan jika saya sebut mereka ini sebagai pahlawan, kereen :)

    ReplyDelete
  11. Salam untuk Ibu Murti yaa...sering ketemu di NYC or Jenewa karena beliau selalu dampingi Menkes. Semoga Nusantara Sehat bisa semakin berkibar dan membawa banyak manfaat..

    ReplyDelete

@templatesyard