Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) masih menjadi highlight bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak?
Sebelum MEA saja, Indonesia masih banyak pengangguran dan taraf hidup belum
meningkat kesejahteraannya. Sedangkan era MEA, membuka lebar bagi tenaga kerja
asing untuk bekerja Indonesia. Mulai dari tingkat buruh sampai profesional.
Persaingan ketat
semakin terjadi dan membuat Bangsa Indonesia harus bergerak cepat dan mengubah
pola pikir tentang skills yang selama
ini kurang dioptimalkan. Banyaknya ketinggalan harus dikejar dengan membangun
dan mempersiapkan kualitas generasi muda Indonesia.
Masalah ini bukan
tanggung jawab pemerintah semata, semua kalangan dan semua pihak bertanggung
jawab atas hal ini. Untuk mempercepat misi ini, diperlukan sinergi antar
lembaga bersama masyarakat dalam menjalankan misinya.
Mengatasi persoalan
ini, British Council dan HSBC bekerjasama meluncurkan program pengembangan
kapasitas kepala sekolah, guru dan siswa untuk menyiapkan generasi muda
Indonesia agar mampu bersaing di pasar tenaga kerja global.
Keahlian yang
dibutuhkan dalam era persaingan abad 21, tak sekadar keahlian yang sifatnya hard skills saja. Dalam penekanannya, hard skills sering menjadi tujuan utama
bagi seseorang untuk dikejar, seperti menjadi engineering, dokter, praktisi
akuntan, pengacara, pengelola manajemen dan masih banyak lagi.
Keahlian-keahlian tersebut memang basic-nya
keahlian utama yang diperlukan tetapi tanpa soft
skills seperti ilmu bagaimana harus percaya diri, bagaimana mengetahui cara
berkomunikasi yang baik dan tepat serta bagaimana membangun karakter dalam
menghadapi masa depan.
Direktur British
Council di Indonesia, Paul Smith mengatakan bahwa program kursus keahlian bagi
para guru, manajer sekolah dan siswa di 12 sekolah mitra setingkat SMA/SMK di
Jakarta dan Bandung ini diselenggarakan sebagai upaya agar sumber daya manusia generasi
muda Indonesia lebih kompeten dan mampu bersaing di masyarakat secara global.
Memprihatinkan sekali,
berdasarkan Laporan Global Competitiveness Report 2016-2017 terbaru dari World
Economic Forum menunjukkan peringkat daya saing Indonesia menurun dari
peringkat 37 (2015-2016) menjadi peringkat 41 dari 138 negara pada 2016-2017.
Bahkan di Asia Tenggara menempati urutan ke 4 setelah Singapura (2) Malaysia
(25) dan Thailand (34).
Nuni Sutyoko SVP &
Head Of Corporate Sustainability HSBC Indonesia juga menekankan bahwa program
ini harus berjalan karena generasi muda Indonesia yang berdaya saing akan
memajukan negaranya sendiri dan membuat perekonomian lebih maju. Maka, keberlanjutan
program sosial seperti ini, terutama menyangkut pendidikan memang harus
berjalan dengan baik dan sampai tepat pada sasaran.
Program pelatihan
kemampuan abad ke-21 ini akan memfokuskan pada peningkatan delapan keahlian yang
meliputi kreativitas, berpikir kritis, keahlian berkomunikasi, pengetahuan
penggunaan media digital, keahlian memecahkan masalah, kewarganegaraan,
kepemimpinan dan keahlian berkolaborasi. Pelatihan ini difokuskan untuk para
guru karena diharapkan para guru dapat mentransformasikan ilmu pemngetahuan
kepada para muridnya. Untuk sementara, program ini akan dijalankan di DKI
Jakarta dan Bandung dan bekerjasama juga dengan Kementrerian Pendidikan.
SMA/SMK yang menjadi
sekolah mitra program tersebut adalah ; SMKN 26, SMAN 39, SMAN 38, SMAN 105,
SMKN 57, SMAN 54 (Jakarta) sedangkan Bandung; SMAN 18, SMAN 2, SMAN 19, SMKN
10, SMKN 4 dan SMKN 7.
Kayaknya apa2 kita sekarang di bawah Sing, Malay and Thai ya Mba, hehe. Semoga bisa lebih baik ke depannya :D
ReplyDeleteBetul Mba, musti ditingkatkan lagi. Yuk ah mulai dari anak-anak kita dulu Mba :)
DeleteHmm... Indonesia sedikit tertinggal dari negara tetangga yang dulu itu dibawah kita. Pfffffft, yaaak, tingkatkan kapasitas siswa dari sekarang!
ReplyDeleteGw ngeliat anak2 sekarang kok kasihan yaaa, lelah dengan segala persaingan ihik ihik
ReplyDeleteTenaga terampil memang sepertinya banyak dan semakin dibutuhkan. semoga ke depannya negara Indonesia semakin banyak memiliki anak bangsa yang memiliki ketrampilan
ReplyDeletesemoga semakin meningkatkan ketrampilan anak-anak kita semua
ReplyDelete