![]() |
Ki-ka : Kang Maman, Ibu Diah Saminarsih dan Mas Anjari Umarjianto |
Jakarta, 13 Oktober
2015 – Saya dan teman-teman Blogger yang tergabung dalam #SahabatJKN kembali
diundang dalam diskusi dan gathering dari Kementerian Kesehatan RI Divisi
Puskom Publik. Tema diskusi yang diangkat adalah Nusantara Sehat. Sebuah
program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan yang berlatar belakang
permasalahan kesehatan yang buruk dan mendesak. Seperti, angka kematian ibu dan
bayi yang masih tinggi, kasus gizi buruk dan ketidaklayakan kondisi masyarakat
dalam mencapai hidup bersih dan sehat. Oleh sebab itu, Pelayanan Kesehatan
primer sangat perlu diperkuat agar menjadi solusi pertama yang dapat menolong
masyarakat dengan mudah.
Diskusi bertempat di
Hotel Artotel Menteng Jakarta Pusat. Dengan suasana cozy, ditemani narasumber
Diah Saminarsih (@Adetje) dan Kang Maman (@Maman1965) dan moderator Mas Anjari
Umarjianto (@Anjarisme). Suasana diskusi yang interaktif dan memunculkan
materi-materi baru yang membuat kami, #SahabatJKN terpancing ingin menanyakan
berbagai hal terkait Nusantara Sehat.
Nusantara Sehat
bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan jumlah,
sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan berbasis tim. Artinya, penguatan
ini mempunyai tujuan untuk memberikan standar kualitas layanan kesehatan pada
tingkat pertama, seperti halnya puskesmas agar lebih profesional dan layak dari segi
fasilitas dan tenaga kesehatannya. Jadi, pada pertolongan pertama pun,
masyarakat dapat dilayani dengan baik dengan pengobatan yang berkualitas. Tentu
akan menguntungkan semua pihak. Karena lebih efektif dan efisien.
Tahun 2015, Nusantara
Sehat mempunyai target pelaksanaan program di Puskesmas daerah terpencil,
tertinggal, perbatasan dan kepulauan serta Daerah Bermasalah Kesehatan di 44
Kabupaten di Indonesia.
Peserta adalah para
tenaga medis berusia di bawah 30 tahun yang merupakan Dokter, Dokter Gigi,
Perawat, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan, Ahli Teknologi
Laboratorium Medik, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Kesehatan Masyarakat. Mereka
melalui proses rekruitmen. Diseleksi dan dilakukan serangkaian tes dan
wawancara. Penilaian dari kemampuan peserta bersosialisasi, empaty, punya
inisiatif, ikhlas dan berkomitmen dengan baik. Setelah lolos rangkaian tes dan
wawancara, peserta akan diberi pembekalan keahlian medis dan non-medis. Selain
itu, peserta pun diberikan wawasan tentang budaya dan kearifan lokal di setiap
daerah yang akan dikunjunginya. Agar proses pendekatan dan hubungan dengan
masyarakat lancar dan misi mudah tersampaikan. Proses pendaftaran cukup terbuka
karena via online. Siapapun dapat
mengaksesnya dan dapat berpartisipasi jika sesuai kriteria.
Komitmen kuat sangat
ditekankan, mengingat mental dan fisik benar-benar diuji karena jarak tempuh
yang jauh dan akses jalan yang bervariasi antara daratan dan perairan. Bahkan
bisa memakan waktu perjalanan yang sangat lama. Seperti yang dialami Putri
Indah Nurmala. Yang bertugas di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Mahakam
Hulu. Mengengar wawancara langsung antara Mas Anjari dan Putri, saya
membayangkan panjangnya perjalanan dengan medan yang tak mudah. Melalui darat
dan air. Putri juga mengalami hal tak terduga. Mesin perahu mati di tengah
sungai karena kehabisan bahan bakar. Uji mental di sana benar-benar dirasakan
Putri. Ini adalah salah satu komitmen kecintaan Putri pada Bangsa. Agar
puskesmas di Kabupaten Mahakam Hulu tetap hidup dan masyarakat di sana
terbantu.
Ini cuplikan wawancara dengan Putri dan Mas Anjari, beserta dokumentasinya selama bertugas :
Pada rekruitmen
pertama, telah tersaring 143 tenaga kesehatan dari 6000 total pendaftar dan
mereka menjalankan tugasnya selama dua tahun di daerah terpencil yang ditunjuk.
Inilah yang menjadi perlunya komitmen kuat dari peserta. Karena dalam waktu dua
tahun, waktu, pikiran dan tenaga akan terfokus di daerah tempatnya bertugas. Saat
ini, pada rekruitmen ke dua, sudah ada 12.000 pendaftar dan akan
disaring menjadi 800 orang. Ini sebagai bukti banyaknya sikap kemanusiaan yang dimiliki Bangsa Indonesia
Peran Nusantara Sehat
di daerah, bukan untuk mengambil alih tugas tenaga medis yang sudah ada, melainkan
untuk memperkuat infrastrukturnya berupa fasilitas dan sumberdaya manusianya.
Berhubungan dengan upaya yang diusung oleh pemerintah, yakni Paradigma sehat,
Penguatan pelayanan kesehatan primer dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
“Indonesia ibarat
berisi tiga negara, berkembang, maju dan terbelakang untuk masing-masing
wilayah dari barat ke timur. Dan dalam membangun negara yang begitu luas ini,
diperlukan banyak generasi muda yang ikut membantu pemerintah dalam
mengimplementasikan pembangunan. Khususnya dalam hal kesehatan. Karena
kesehatan itu elemen penting bagi bangsa untuk menuju kesuksesan.” Kata Ibu
Diah.
Ibu Diah mengungkapkan
bahwa saat ini, ada beberapa kendala dalam program ini. Diantaranya kurangnya
tenaga dokter yang bergabung, informasi yang belum rata menyebar dan jarak
tempuh daerah tujuan yang susah terjangkau. “Biasanya untuk daerah yang sangat terpencil, sangat memakan biaya
transportasi.” Ujarnya.
Kang Maman pun
memberikan kesimpulan bahwa sebagai Bangsa Indonesia harus ikhlas mendukung
saudara-saudara yang ada di wilayah pinggiran. Karena di sana adalah garda
terdepan dari sumber kekuatan bangsa. Selain itu, Kang Maman pun memberi
dukungan penuh terhadap Program Nusantara Sehat yang diharapkan berkelanjutan.
Kang Maman juga
mengatakan bahwa Blogger, walau bukan sebagai petugas medis, masih bisa
berkontribusi dengan menyebarkan informasi terkait program ini. “Apa yang
dilakukan Blogger melalui tulisan-tulisannya di blog, twitter dan akun-akun
sosial media yang dimilikinya, bisa membantu menjadi corong informasi antara
pemerintah, tenaga medis dan masyarakat. Oleh karena itu, mari sama-sama
bergerak untuk kebaikan bersama.” Pungkas Kang Maman.
Ibu Murti, Kepala Puskom Publik Kemenkes yang hangat dan selalu menjawab tuntas semua pertanyaan Blogger
Kami pun sempat berbincang dan tanya jawab bersama Ibu Murti, selaku kepala Puskom Publik Kemenkes. Diskusi tanya jawab berlangsung hangat dalam suasana kekeluargaan a la #SahabatJKN. Kami sudah tidak kaku lagi dalam berdiskusi karena sudah sering bertemu dan familiar satu sama lain. Membuat jalannya diskusi Nusantara Sehat berjalan mengalir.
Saya sendiri, sebagai
bagian dari Bangsa Indonesia, ingin berkontribusi dalam kapasitas saya sebagai
penulis atau yang mempunyai banyak aktivitas di sosial media. Untuk saat ini,
saya Insya Allah konsisten dulu di #SahabatJKN dengan menyerukan informasi
terkait program Nusantara Sehat ini, jika harus ikut turun ke lapangan. Insya
Allah saya bersedia.
Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Nusantara Sehat, silakan langsung mengunjungi websitenya http://nusantarasehat.kemkes.go.id/ dan Twitter @Nusantara_Sehat
Terima kasih kepada Kementerian
Kesehatan RI, melalui Mas Anjari yang memberikan kesempatan kepada kami para
Blogger untuk ikut berkontribusi dalam program Nusantara Sehat. Walau kami
bukan tenaga medis, setidaknya kami dapat terlibat membantu penyebaran
informasinya. Semoga semakin banyak generasi yang tergerak dalam berbagi
melalui Nusantara Sehat.
Salut buat perjuangan tim Nusantara Sehat. Berjuang demi kesehatan masyarakat Indonesia. Ketika anak-anak muda sibuk memapankan diri, anak muda di Nusantara Sehat malah sibuk memikirkan kesehatan penduduk di pulau terpencil. Saluut... semoga menjadi contoh bagi anak-anak muda yang lain.
ReplyDeleteMa shaa Allah, hebat banget ya para relawan yg udah merelakam tenaga dan waktunya untuk cita-cita mulia. Semoga Allah meridhoi
ReplyDeleteSiap mendukung dan sebarkan informasi ini mbak. Saya juga siap bantu sebagai kapasitas saya sebagai blogger
ReplyDeletesalut banget,sampai pelosok juga ya mbak..sekarang blogger banyak digandeng dan diikutsertakan ya mbak untuk mempromosikan hal2 yang positif,salutt banget sama mbak ani.good luck ya mbak..sukses selalu^^
ReplyDeleteSemoga saja program ini tidak berhenti sampai di sini
ReplyDeletePonakanku dokter. Coba aku infokan ke dia ya
ReplyDeletePonakanku dokter. Coba aku infokan ke dia ya
ReplyDeletesemoga menteri ganti, programnya nggak ganti..dan nantinya tidak dibilang adopsi model Nusnatara sehat ..
ReplyDeleteSemogaa programnya berjalan lancaarr, jadi semua daerah Indonesia tanpa kecuali bisa mendapat pengetahuan kesehatan yang benar yaa :)
ReplyDeletemantap dah
ReplyDeleteSubhanallah, salut bangat sama Tim Nusantara Sehat ini, dedikasinya sungguh sangat luar biasa, sehingga tak berlebihan jika saya sebut mereka ini sebagai pahlawan, kereen :)
ReplyDeleteSalam untuk Ibu Murti yaa...sering ketemu di NYC or Jenewa karena beliau selalu dampingi Menkes. Semoga Nusantara Sehat bisa semakin berkibar dan membawa banyak manfaat..
ReplyDelete