Dr. Sigit dan Dr. Kasyunnil |
Sering sekali mendengar
ujaran-ujaran orang yang memvonis wanita sebagai penyebab infertilitas atau
kemandulan. “Kurang subur ya si mbak nya? Coba banyak makan toge, ikan-ikanan
dan lain sebagainya.” Atau “Periksakan buruan Mba!” Dan lain-lain. Padahal jika
ditelusuri, penyebab infertilitas dari penyebab pria juga mencapai lebih dari
50%.
Dalam acara talkshow bertajuk “Pilihan
Pekerjaan bisa Berdampak pada Infertilitas Pria” di RSU Bunda yang terletak di
bilangan Menteng Jakarta ini, Narasumber Dr. Sigit Solichin, SpU dari klinik
Urologi RSU Bunda Jakarta menjelaskan bahwa ada 15% pasangan di dunia yang
infertil.
Saat mendapat undangan talkshow
ini, saya langsung tertarik walau yang dibahas tentang kesehatan reproduksi
pria. Karena ilmu tentang ini jarang dibahas di forum dan ini kesempatan saya
mendapatkan ilmu ini. Selain saya banyak saudara laki-laki, bisa juga bermanfaat
buat pembaca blog saya kan?
Menurut Dr. Sigit, infertilitas
pada pria kompleks masalahnya. Jika ingin terjadi kehamilan pada pasangannya,
pria harus mempersiapkan sperma yang sehat dengan bentuk utuh. Tidak bengkok
atau benjok kepalanya, tidak buntung kepala dan lehernya dan punya ekor utuh.
Sperma juga harus disalurkan melalui cairan semen yang diproduksi di testikel.
Dikeluarkan saat ejakulasi dari ujung penis.
Jumlah total sperma tidak boleh
kurang dari 39 Juta per ejakulasi dan gerakan sperma harus cepat dan baik
sehingga dapat melakukan penetrasi pada sel telur organ wanita.
Berikut penyebab Infertilitas
pada pria:
Kalau menurut bahasa ilmiahnya,
penyebab infertilitas pada pria diantaranya terjadi varikokel (Pelebaran pembuluh darah vena di testikel) inilah yang
mengakibatkan kualitas sperma yang dihasilkan tidak berkualitas. Kondisi ini
dapat diperbaiki melalui jalan terapi;
- Infeksi dan beberapa penyakit menular seksual yang akan menyebabkan penyumbatan pada saluran sperma dan memengaruhi produksi dan kualitas sperma.
- Gangguan antibodi, gangguan keseimbangan hormon dan kelainan bawaan.
- Minum alkohol
- Merokok
- Gaya hidup tidak sehat lainnya
- Olah raga yang memicu adrenalin secara berlebihan.
Kemudian Dr.Kasyunnil Kamal, MS.
SpOk dokter spesialis okupasi sekaligus konsultan RSU Bunda Jakarta,
menjelaskan bahwa pekerjaan yang dipilih pria pada profesinya yang menempati
tempat tertentu, sangat memengaruhi produksi, kualitas dan kecepatan gerak
sperma.
Misalnya, paparan panas suhu
udara, radiasi bermuatan listrik, radiasi elektromagnetik atau gelombang mikro
yang terpapar dalam jangka waktu panjang. Hal ini menurut Dr.Kasyunnil sangat
berpengaruh terhadap kurangnya kualitas sperma bahkan danap menghilangkan sperma
dalam cairan semen (azoospermia). Penurunan jumlah sperma juga bisa disebabkan
oleh paparan logam seperti Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Cadium (Cd), Boron (Bo)
dan paparan zat kimia seperti pestisida dan karbon disulfide dan glycol.
Untuk mengatasi infertilitas,
pasangan harus mau memeriksakan diri secara bersamaan. Supaya terdeteksi dan
bisa didapat solusinya dengan mudah. Dan bisa diketahui penyebab utamanya.
Sebagai gambaran, untuk pria yang
memeriksakan kesuburannya biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan hormonal
serta serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kualitas spermanya. Terapi untuk
infertilitas pada pria disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika satu tahun setelah
pernikahan belum dikaruniai anak, sudah seharusnya segera memeriksakan diri untuk
selanjutnya dilakukan langkah terapi yang sesuai. Sebaiknya yang diperiksa
adalah suami dan istri secara bersamaan.
Sedangkan untuk menghindari
kondisi pekerjaan pria, sebaiknya lakukan langkah berikut ini jika:
- Bahan kimia taruh di wadah tertutup jika tidak digunakan
- Gunakan masker yang disediakan
- Jika bahan kimia kena kulit, cuci bersih
- Cuci tangan sebelum makan. Minum atau merokok
Walaupun teknologi kedokteran sudah semakin canggih, sebaiknya lakukan tindakan pencegahan dengan bergaya hidup sehat dan menghindari sesuatu yang menyebabkan infertilitas akibat kebiasaan pola hidup atau pengaruh lingkungan.
Lengkap banget penjelasannya ya teh, jadi makin tau bahwa nggak selalu cewek yg bermasalah, dan seringkali pekerjaan pihak laki-laki juga bisa jadi pemicu infertilitas..
ReplyDeleteIya Mba, kita bisa saling mengedukasi biar ada pemahaman tentang ini buat mereka.
DeleteGaya hidup sehat penting ya mba, saya awal setelah menikah juga periksa ke dokter berdua, harus bisa diajak kerja sama pasangan suami istri.
ReplyDeleteIya Mba tidak minum alkohol dan merokok sama olah raga cukup
DeleteBanyak faktor yang mempengaruhi ya teh.. Dan juga pikiran :)
ReplyDeleteWah info penting nih buat bapak2 yang bekerja di pabrik dan berkutat dengan aneka ragam bahan kimia.
ReplyDeleteInformasi penting untuk kaum pria...
ReplyDeletekadang memang kalau ada pasangan suami istri blm punya anak, yg selalu disalahkan adl pihak wanita
ReplyDeleteTuh kan hrs periksa dua2nya (pasutri) sblm mengambil kesimpulan tanpa dasar bhw kl gak py keturunan, pasti wanita yg infertil.
ReplyDeleteSetuju banget nih Teh... infonya mantap...
ReplyDeletebaru tahu tentang kesuburan pd pria dan infonya..
ReplyDeleteOh olah raga yang berlebihn juga ngak bagus yaa ternyata
ReplyDeleteWah ini bacaan bergizi buat pak suami. Alhamdulillah pak suami tidak merokok
ReplyDelete