Sinopsis
Anton dan Angel dua
anak yang terlahir dari keluarga yang rukun dan termasuk kompak dengan keluarganya. Dalam sebuah penantian dengan rasa lapar yang melanda di rumahnya
yang kurang layak, Anton dan Angel malah menerima berita buruk, kedua orang
tuanya meninggal karena kecelakaan.
Mereka diasuh oleh Bibi
dan Pamannya. Sambil membantu Bibi mereka berjualan kue di pasar. Anton yang
banyak bekerja menemani Bibinya sedangkan Angel di rumah bersama pamannya.
Nasib belum juga berpihak baik pada dua anak ini, Angel yang kerap diperlakukan
tak layak oleh pamannya yang suka mabuk dan berjudi, selalu menjadi pelampiasan
siksaan. Akhirnya mereka pergi secara diam-diam dan menuliskan surat untuk
bibinya yang baik.
Anton dan Angel tidur
di kolong jembatan. Sampai akhirnya datang Om Rudy yang merupakan pengumpul
anak-anak jalanan. Anton dan Angel terbujuk untuk ikut karena mereka bingung
mau berteduh di mana? Mau makan dari mana? Sementara mereka sudah sangat
kelaparan. Tabungan Anton sudah habis untuk mereka makan selama di perjalanan
tadi.
Selama tinggal dengan
Om Rudy, mereka diberikan makanan dan boleh tinggal di penampungan tersebut.
Dengan syarat, harus mau bekerja sebagai pengamen atau pengemis di
tempat-tempat yang telah ditentukan.
Di sebuah lampu merah
dekat kolong jembatan tempat Anton dan Angel mangkal, mereka bernyanyi di
samping sebuah mobil yang didalamnya ada anak sebaya mereka. Anak tersebut
bermuka pucat dan tak bergairah tapi senang sekali melihat Anton dan Angel
bernyanyi. Hari demi hari mereka sering bertemu dan anak pemilik mobil tersebut
bernama Wira. Akhirnya bersahabat.
Wira ternyata mengidap
penyakit gagal jantung dan diprediksi tak lama lagi usianya kecuali jika ada
donor jantung yang cocok baru akan bisa bertahan. Kedua orang tua Wira sangat
senang melihat anaknya gembira bersama Anton dan Angel. Hingga pada suatu saat
mereka harus berpisah karena Wira akan berobat ke Singapura.
Perpisahan itu mereka
rayakan dengan makan es krim bersama di taman sambil membuat surat kecil untuk
Tuhan agar mereka suatu saat selalu dipertemukan kembali.
Esok harinya ketika
Anton dan Angel bertugas menjadi pengamen, dia bekerja lebih keras lagi karena
Om Rudy belakangan selalu marah-marah akibat setoran mereka yang kurang. Sedangkan
Angel disuruh diam saja di tepi sambil belajar. Angel ingin membeli es krim di
sebrang jalan dan tak hati-hati, membuatnya tertabrak mobil yang ngebut dan
penabrak kabur tak bertanggung jawab.
Anton berteriak
histeris dan orang-orang di sekelilingnya tak ada yang sudi menolong, mereka
merasa anak jalanan tak patut ditolong. Sampai ada seorang ibu yang baik hati
menolongnya membawa ke rumah sakit. Ibu tersebut menyuruh Anton menghubungi
orang tua yang bisa bertanggung jawab. Om Rudy pun datang namun keadaan ini
membuat naluri jahatnya bangkit. Om Rudy menggunakan alasan untuk berobat
Angel, Anton harus ikut orang tua asuhnya. Tanpa berpikir panjang, Anton setuju
demi adiknya agar selamat. Anton semalaman menemani adiknya dan meninggalkan
surat dan berjanji bahwa mereka akan bertemu kembali kelak.
Anton ikut bersama kedua
orang tua asuh palsu yang tak disadarinya, Om Rudy tertawa licik karena
mendapatkan uang banyak dari hasil menjual Anton pada sindikat penjualan organ tubuh
manusia kepada klinik ilegal yang dioperasikan oleh dokter gadungan. Sejak saat
itu, Anton tak pernah terlihat lagi.
Angel pun tak kunjung
dirawat Om Rudy, berbagai upaya telah dilakukan oleh ibu yang menyelamatkan
Angel agar Om Rudy mau bertanggung jawab tapi tak pernah terlihat berkunjung ke
rumah sakit sedikitpun. Akhirnya Angel dirawat ibu tersebut, tanggung jawab diambil
alih olehnya dan dibesarkan di Australia tempatnya bekerja dengan suaminya.
Angel tumbuh dewasa dan
setelah sadar dari hilang ingatan akibat kecelakaan, Angel sangat merindukan
kakaknya Anton. Kedua orang tua asuhnya sangat memahami perasaan Angel dan
sepenuh hati menghibur dan menyayanginya. Bahkan menghargai masa lalu Angel.
Berbagai upaya ditempuh
Angel untuk mencari informasi tentang kakak satu-satunya yang dicintainya.
Sampai dia mencari berita melaui internet dan mendapati Anton kakaknya menjadi
korban penjualan organ tubuh pada sebuah klinik ilegal yang kebakaran.
Terpampang jelas foto Anton di beberapa berita media terkemuka tersebut. Sejak
itu Angel menangis tak henti, seminggu dia mengunci diri di kamar.
Namun Angel bangkit dan
bertekad menyelesaikan kuliahnya dan bercita-cita ingin menjadi pengacara dan
bekerja di Indonesia. Tugasnya mulia, ingin membela yang tertindas dan ingin
menuntaskan masalah yang menimpa kakaknya yang menjadi korban sindikat
penjualan anak dan organ tubuh.
Kedua orang tua asuh
Angel sangat mendukung keputusannya, sampai Angel lulus dengan baik dan
langsung kembali ke Indonesia. Padahal dia sedang dekat-dekatnya dengan seorang
pemuda asal Indonesia juga. Pemuda tersebut ikut mendukung Angel dalam misinya.
Pemuda ini rasanya
pernah dikenal Angel, dari namanya pun serasa pernah bertemu. Siapakah pemuda
ini? Dan apakan Angel menuntaskan misinya di Indonesia dalam membongkar
kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan Om Rudy dari dulu sampai sekarang?
Untuk selengkapnya bisa dibaca Novelnya yang berjudul “Surat Kecil Untuk Tuhan”
Resensi
Novel setebal 214
halaman ini berhasil saya tuntaskan dalam waktu satu jam, mengingat rasa
penasaran dari alur cerita yang dibuat tak membosankan. Menjadikan saya tak
ingin menundanya. Kisah nyata yang akan difilmkan ini, dibuat dengan alur yang
mudah dipahami dan kronologis yang jelas.
Dua anak yang bersikap
dewasa sebelum waktunya karena keadaan, membuat mereka mandiri dan bertindak
mengambil keputusan-keputusan atas kehidupan mereka. Sangat menyentuh dan dalam
beberapa halaman saja, sudah membuat saya mengusap-usap air mata tak henti. Ini
cerita sangat bernyawa, seolah perasaan dua kakak beradik Anton dan Angel ada
di perasaan saya sendiri.
Kerukunan mereka,
contoh kemanusiaan orang tua asuh Angel di Australia yang tulus, Kedok Om Rudy
yang seolah orang baik namun jahat, sikap ksatria Anton memuat contoh-contoh
pelajaran hidup yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata itu
bukan drama tapi ada nyata dalam kehidupan.
Sikap Anton dan Angel
yang idealis dengan gaya polos anak-anak, membuat saya berandai-andai jika
anak-anak yang normal bersama orang tuanya bisa punya sikap mandiri dan
disiplin serta tahu arti menitipkan diri pada berbagai situasi, pasti akan
cerdas-cerdas semua anak Indonesia.
Melihat orang tua asuh
Angel yang tulus ikhlas, tanpa memandang orang jalanan, jika terjadi kecelakaan
ya tetap harus ditolong. Tanpa mengkotak-kotakan. Realita hidup begitu adanya,
sebagian besar memandang tak layak menolong anak-anak jalanan dan
telantar. Ini cukup menampar.
Kejahatan Om Rudy yang
menjual anak-anak untuk kejahatan juga membuat kita harus selalu mawas diri
dalam menjaga anak-anak dan ikut bertanggung jawab terhadap mereka yang berada
di jalanan.
Novel karya Agnes
Davonar ini padat pesan moral dan mampu menggugah nurani pembacanya,
salah satunya saya. Saya sudah tak sabar ingin menonton filmnya karena novel
ini akan segera difilmkan.
Judul : Surat Kecil
Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Falcon
Publishing
Ga ada yg tidak mungkin ya teh dalam kehidupan, walau berpisah masih bisa bertemu dgn jalan lain
ReplyDeleteIya tapi gak sanggup kalo aku ketemu dengan jalan seperti itu, sama jantungnya doang hiksss
DeleteAduh, baru baca ringkasan ceritanya saja sudah bikin saya terharu. Kisah nyata ya ini, Teh? Kalau difilmkan bakal sangat mengharu-biru nih. Btw, saya tebak pemuda yang dekat dengan Angel di masa dewasa itu adalah Wira, right? :)
ReplyDeleteWuahhhh 100 deh buat Mas Eko :D
DeleteAku sudah donlot filmnya tapi belum dapat kesempatan buat nonton, apalah aku ini :D sibuk mulu T_T
ReplyDeleteAniii...satu jam menyelesaikan baca novel 214 halaman?Ya, ampuuuun, di-kebet-kebet trus dibaca intinya kali, hahaha...#kabuuur.. Bunda pengen banget terpakui membaca seperti itu. Harus membiasakan diri tentunya dan harus dapet buku yang bikin greget. Salut buat Ani.
ReplyDeleteHem, ternyata jalan ceritanya benar seperti yang sudah terbit dan beredar di Taiwan Teh.
ReplyDeleteHanya karena beda penerbit, jadi cover bukunya juga beda :)
Aku menunggu filmnya! Pengin cuci mata lihat pemandangan Jakarta dan Perth. Jalan ceritanya juga bagus.
ReplyDeleteNovel yang memikat memang membuat kita betah membacanya.
ReplyDeleteTerima kasih review yang jujur dan memikat.
Salam hangat dari Jombang
Falcon ini bukan nya PH yg bikin film sinetron gitu yaaaa, ternyata publisher juga
ReplyDeleteAlur ceritanya memang menarik ya teh.. Sudah lama ngg baca novel Indonesia :)
ReplyDeletewahhhh mau difilmkan ya Teh? pasti habis nonton nangis2 jg nanti ya..
ReplyDelete