Pemukiman Desa Hurip Jaya, Babelan Bekasi |
Memasuki Desa Hurip
Jaya, Babelan Bekasi perhatian saya langsung tertuju pada tanah yang mengitari
rumah-rumah penduduk. Semuanya becek padahal hari panas dan tak turun hujan
sedikitpun, setelah cari tahu penyebabnya, ternyata kondisi tanah di sana
memang lembap dan cenderung berair karena resapan dari pantai yang tak jauh
dari pemukiman.
Pemukiman ini dihuni
oleh lebih kurang 200 Kepala Keluarga dan mayoritas bermatapencaharian sebagai
nelayan karena tempat ini berbatasan langsung dengan laut Jawa. Fasilitas
pendidikan masih jauh dari layak. Bahkan bagi anak-anak yang lulusan SD pun
masih sangat sulit untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi karena untuk
melanjutkan ke SMP saja harus menempuh jarak lebih kurang dua jam perjalanan ke
Kota Bekasi. Tentu saja biayanya jadi
dobel. Antara biaya sekolah dan transportasi yang tak sedikit.
Wings Corporation
melalui Yayasan Wings Peduli Kasih Tanggal 16 Februari 2016 melakukan tanggung jawab sosialnya dengan
memberikan fasilitas berupa bangunan sekolah untuk SMP yang diberi nama Taman Kelompok
Belajar (TKB) Bandeng. Dalam aksi sosialnya ini, bergandengan tangan bersama
Econiti90, sebuah komunitas FEUI angkatan 90 yang konsen dalam aksi sosial dan
pendidikan.
TKB Bandeng didirikan
oleh Bapak Sukiman yang pada Tahun 1978 ditugaskan sebagai guru untuk wilayah
Jawa Barat dan mendapatkan daerah Babelan ini dan mengepalai salah satu Sekolah
Dasar. Melihat kondisi Babelan dengan anak-anaknya yang kurang mendapat
fasilitas pendidikan, Bapak Sukiman tergerak hatinya untuk mendirikan TKB
Bandeng sebagai sarana pendidikan gratis untuk daerah tersebut.
Bapak Sukiman, Pendiri TKB Bandeng |
“TKB
Bandeng kegiatan belajar mengajar dimulai dari siang hari sebab anak-anak di
pagi hari harus membantu para orang tuanya bekerja dan guru-guru yang mengajar
di TKB Bandeng juga pagi harinya mengajar di SD Babelan. Tapi anak-anak sangat
semangat sekolah di sini.” Ujar Bapak Sukiman.
Aristo Kristandyo |
Aristo Kristandyo, , Group Head of Marketing Communications
PT. Sayap Mas Utama (Representative
Yayasan Wings Peduli Kasih) mengungkapkan bahwa dirinya sangat terinspirasi
dari Bapak Sukiman yang semangat memberikan fasilitas pendidikan gratis untuk
anak-anak di Babelan.
“Kami
senang sekali dapat bersinergi dengan Econity90 untuk kedua kalinya mendirikan
fasilitas ruang belajar, setelah yang pertama di Pemukiman Pembuangan Sampah
Bantar Gebang yang mendirikan PAUD juga talkshow kesehatan dan mendongeng
sebagai penyemangat. Program ini berkelanjutan dan harus selalu menjadi
pendamping sampai benar-benar menjadikannya mandiri.”
Kata Aristo.
Diamini juga
oleh Rahmat Susanta, Ketua Dewan Pengurus Econity90. Bahwa mendukung masyarakat
harus sepenuh hati apa lagi jika pendampingan untuk anak-anak dan masyarakat
yang jauh dari fasilitas dan infrastruktur pendidikan. Semangat anak-anak harus
diberi wadah agar bakat dan kemampuannya tak hilang tergerus keadaan lingkungan
sekitarnya.
Peletakan batu pertama untuk ruang kelas TKB Bandeng |
Tak hanya menyumbang
bangunan sekolah, Wings Peduli Kasih dan Econity90 memberikan semangat dengan
talkshow dan memberikan wawasan tentang berbagai macam profesi yang bisa
diraih, dalam talkshow ini, menghadirkan Danie Satrio sebagai praktisi media
massa dan Anton Mirzaputra, personil Jamaican Cafe yang berbagi kisah suksesnya
sebagai penyanyi.
Anton dari Jamaican Cafe dan Danie, praktisi media massa |
Talkshow
diselenggarakan sebagai pendorong semangat anak-anak di sana agar tak terpaku
pada pemandangan yang dilihat sehari-hari, yakni berkutat di pantai atau rumah.
Menurut penduduk di sana, kalaupun ada yang bekerja ke luar Babelan, mereka
sudah sangat senang bekerja menjadi Office
Boy atau kuli angkut, padahal anak-anak generasi penerus itu harus diasah
dan diberi pendidikan layak agar dapat membangun negeri di masa depan. Danie
dan Anton memberikan pencerahan yang baik dalam talkshow nya bahkan menyarankan kepada para orang tua untuk lebih
mengarahkan anak-anaknya untuk berusaha belajar dan memberi sugesti tentang
masa depan yang cerah.
“Semuanya
kembali pada peranan dan bimbingan orang tua di rumah karena orang tua di rumah
adalah pemberi pondasi dalam pembentukan karakter anak.” Kata
Danie.
Dokter Cinde Puspito
dalam kesempatan ini memberikan penyuluhan cara hidup sehat dan bersih,
menurutnya, untuk wilayah Babelan yang cenderung lembap berpotensi banyak telur
cacing dan anak-anak yang bebas bermain harus diberikan pola hidup sehat dengan
asupan makanan bergizi, mandi dua kali sehari, sering cuci tangan pakai sabun
apa lagi sebelum dan sesudah makan dan sering terpapar sinar matahari.
Belajar cara mencuci tangan yang benar |
Kami anak bangsa berhak atas pendidikan yang layak! |
Acara ditutup dengan
edukasi cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan Sabun NUVO yang
menjadi pendukung acara tersebut. Semoga semakin banyak yang tergerak untuk membantu sesama dan memberikan dukungan terhadap masa depan generasi penerus di Babelan ataupun di mana saja.
Acara sosial seperti ini sangat perlu ya, diadakan secara berkala di seluruh saerah yang masih belum mementingkan pendidikan. Padahal Bekasi ada di dekat ibu kota, tapi ada, kondisi tanah yang becek meski panas.
ReplyDeletesemoga ada program berkelanjutan semacam ini di banyak wilayah di negeri ini...
ReplyDeletewujud nyata kepedulian wings terhadap generasi penerus bangsa,,, semoga kegiatan seperti ini berkesinambungan dan diikuti oleh produk poduk lainnya :) ya teh ani
ReplyDeleteSebagai warga negara yang baik, kita juga sebagai pribadi, harus peduli dg pendidikan anak bangsa yang tampak tersisihkan seperti ini. Kemajuan bangsa, di tangan anak-anak ini. Pendidikan mereka, tanggung jawab bersama :)
ReplyDeleteKegiatan seperti ini hendaknya dilakukan berkesinambungan dan menular.
ReplyDeleteMembantu masyarakat salah satunya dengan cara menunjukkan kepedulian yang seperti ini. Bagus juga, mba. Semoga sering dilakukan :)
ReplyDelete