Membangun Mimpi di Negeri Sampah - Dunia-Spasi

Monday, 25 January 2016

Membangun Mimpi di Negeri Sampah



Bekasi, 19 Januari 2016 - Gunungan sampah di Tempat pembuangan akhir Bantar Gebang tak menyurutkan semangat anak-anak usia TK, SD dan SMP di sana. Semangat belajar mereka tinggi dan ada motivasi kebutuhan akan ilmu. Semangat yang terbentuk tak luput dari dukungan berbagai pihak. Salah satunya Wings Corporation melalui Yayasan Wings Peduli Kasih yang mendukung fasilitas berupa ruangan belajar bagi Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu Bantar Gebang.

Dalam memberikan dukungan ini, Yayasan Wings Peduli Kasih bekerja sama dengan Komunitas  Econity90, sebuah yayasan sosial yang terbentuk dari para almuni Universitas Indonesia angkatan 1990. Bersama bergerak dalam memberikan upaya dalam kepedulian terhadap anak bangsa.

Bapak Aris Kristandyo
Aristo Kristandyo, Group Head of Marketing Communications PT .Sayap Mas Utama (Representative Yayasan Wings Peduli kasih) mengatakan bahwa kerja sama dengan Komunitas Econity90 ini berawal dari ajakan Econity90 yang ingin bersinergi dalam menciptakan jalan masa depan bagi anak-anak di pemukiman Bantar Gebang. Walau mereka

Selain memberikan bantuan secara fisik, bantuan penyuluhan gaya hidup sehat dan bersih serta pembangunan karakter bagi anak-anak melalui dongeng diberikan dalam satu rangkaian acara. Inne Sudjono, pendongeng dan aktivis anak memberikan dongeng bertema karakter kepemimpinan. Anak yang baik akan selalu menjadi unggul dan menjadi pemenang dalam lingkungannya. Dongeng dibawakan dengan ekspresi yang mengundang anak-anak menjadi penasaran dan tak mau beranjak.

Inne Sudjono mendongeng untuk anak-anak
dr.Cinde Puspito
Setelah acara mendongeng dari Inne Sudjono, dokter Cinde Puspito memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat dan bersih dalam segala lingkungan, walaupun tinggal di pemukiman yang dikelilingi gunungan sampah, siapapun harus tetap menjaga kebersihan dan punya cara bagaimana supaya tetap sehat dan terjaga dari berbagai penyakit dan kuman. Salah satu caranya adalah sering bersih-bersih lingkungan rumah, kamar mandi dan sekitarnya. Selain itu jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Juga menjelang tidur. Mandi sehari dua kali dan makan makanan bergizi.

"Anak-anak di sini semangatnya masih naik turun, mereka akan hidup semangatnya jika ada tamu yang bisa memotivasi dan menjadi inspirasi baginya." Kata Nadam Dwi Subekti selaku Kepala Sekolah di sana. Sekolah Yayasan Tunas Mulia yang kini memiliki murid berjumlah 150 orang terdiri dari PAUD, TK, SD dan SMP ini memiliki fasilitas taman bermain dan perpustakaan. Semua ini dibangun atas dasar keprihatinan Pak Nadam terhadap anak-anak di sana yang banyak putus sekolah.

Prosesi peletakan Batu Pertama Ruang belajar 

Wings Peduli kasih, Econity90 dan pejabat setempat melakukan peletakan batu pertama ruangan belajar Sekolah Alam Tunas Mulia, Bantar Gebang, Bekasi.
Bapak Aristo Kristandyo mengajarkan cara cuci tangan yang baik memakai Sabun Nuvo
Perpustakaan
Nadam Dwi Subekti, Pendiri Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia

Ruangan Kelas TK

Keceriaan anak-anak memperoleh Tas Sekolah


Sumbangsih dari Yayasan Wings Peduli Kasih dan Econity90 berupa moril dan materil akan terus berkelanjutan dan berupaya menumbuhkan komitmen kuat agar anak-anak di sana memperoleh masa depan yang cerah dan selalu mendapatkan influence positif yang dapat menggerakkan semangat dan karya. 
Bagi yang ingin berbagi dengan sekolah ini boleh berbondong-bondong ke sana kapanpun untuk berbagi kebahagiaan juga berbagi ilmu untuk masa depan anak-anak di pemukiman pembuangan sampah Bantar Gebang. 

11 comments:

  1. Keren neh, boleh dong nanti kesini teh.

    ReplyDelete
  2. Moga makin banyak perusahaan atau organisasi maupun masyarakat yang peduli bahwa masih ada saudara kita yang membutuhkan uluran tangan ya Teh :)

    ReplyDelete
  3. semoga anak anak tersebut makin semangat ya belajarnya :)

    ReplyDelete
  4. Semoga makin banyak perusahaan atau organisasi yang mau berbagi..

    ReplyDelete
  5. sumbangsihnya bener2 bermanfaat banget ya mbak...semoga berkelanjutan

    ReplyDelete
  6. Masih banyak yg perduli dengan yg lain.. Salut melihatnya.. :) semoga perusahaan lain segera menyusul ya ibu ani..

    ReplyDelete
  7. Semoga aku juga bisa berbagi dengan meraka

    ReplyDelete
  8. Sesekali harus dan wajib bawa Marwah kesana untuk belajar berbagi, thanks teh Ani

    ReplyDelete
  9. Indahnya berbagi,
    kegiatan yang menginspirasi
    salam sehat dan sukses Mbak Ani :)

    ReplyDelete
  10. berbagi itu emang selalu memorable

    ReplyDelete

@templatesyard