Jakarta, 29 Januari
2016 – Sun Life Edufair 2016 di Senayan City Jakarta yang dilaksanakan dari 28 sampai 31 Januari 2016 menyedot magnet para orang
tua dan anak untuk mengikuti beragam aktivitas di sana. Termasuk saya. Senang
bukan main waktu diajak Mba Donna ke acara ini. Sebab dunia pendidikan anak dan
segala sesuatu untuk persiapan masa depan anak selalu menarik buat saya.
Sengaja saya datang
lebih awal di hari ke dua Edufair. Sehingga lebih leluasa ngobrol santai di setiap booth yang
ada. Peserta belum berdatangan dan ini kesempatan saya untuk mengambil banyak
foto, wawancara para pengisi tenan di sana dan melihat-lihat sudut menarik yang
akan menjadi bahan cerita untuk anak saya di rumah. Karena, jika ada sesuatu
yang menarik hati dan inspiratif, suka saya sampaikan ke anak agar menjadi
pelajaran dan sumber inspirasi juga buat anak saya.
Di Sun Life Edufair,
banyak sekali yang bisa dieksplorasi, mulai dari kunjungan ke booth,
menyaksikan pertunjukan di panggung utama, permainan edukasi untuk anak-anak
yang didampingi oleh petugasnya dan cek finansial di booth Sun Life.
Booth
Visit
Booth pertama yang saya
kunjungi adalah Sekolah Pembangunan Jaya
saya berbincang dengan Ibu Wita, Pembina Litbang SMP dan SMA di sekolah
ini. Menurut Ibu Wita, di Sekolah Pembangunan Jaya banyak difokuskan untuk
science. Sehingga para siswa terlatih sejak dini untuk melakukan penelitian,
percobaan dan berbagai observasi terhadap apa yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.
Dapat banyak wawasan tak terduga dari Ibu Wita |
“Science
tak seberat yang dibayangkan kita selama ini, anak-anak bisa diajarkan science
mulai dari yang ditemui dalam aktivitas sehari-hari. Dari situ akan tumbuh
sikap keingintahuan dan memancing berbagai analisa melalui dua belas indikator,
yang sebagiannya terdiri dari mendengar, membaca, menulis, penelitian, menghayati
dan melakukan sesuatu. Dari sinilah kompetensi tersebut akan muncul.”
Kata Ibu Wita.
Dari obrolan ini, saya
jadi paham benar pedoman belajar science yang sebenarnya. Ibu Wita juga
menyontohkan sikap kritis anak saat belajar science, contohnya terhadap air
minum. Anak-anak harus paham bahwa air yang diminum harus dimasak dulu sampai
titik didih yang pas. Dari hal-hal sederhana akan memunculkan kemampuan anak
untuk mengembangkan pola pikirnya terhadap science.
Sebagian hasil karya siswa Sekolah Pembangunan Jaya dari Program entrepreneur |
Sekolah Pembangunan
Jaya berhasil mencetak siswa siswi berprestasi khususnya science, diantaranya
membuat alat penyaring air dari Buah Bintaro yang dibuat menjadi arang dan bisa
menjernihkan air. Tiga siswa siswi ini memperoleh hadiah wisata ke Shanghai
dari Loreal Science Girl. Inilah bukti keberhasilan Sekolah Pembangunan Jaya
dalam menerapkan sistem pendidikan yang tepat.
Hal lain yang lebih
menarik lagi, menurut Ibu Endang Wahyuningsih selaku Wakil Kepala Sekolah SMA
Pembangunan Jaya, semua anak didik di Sekolah Pembangunan Jaya, mulai TK, SD,
SMP dan SMA ada program entrepreneurship. Semua dilatih mulai dari membuat
perencanaan, pelaksanaan, marketing dan evaluasi.
Booth JMS |
Beralih ke Jakarta
Multicutural School (JMS) di sana saya bertemu Mba Niken. Mendapat penjelasan
bahwa sekolah ini adalah sekolah internasional dari berbagai negara, seperti
Jepang, Korea, India, Singapura dan lain-lain. Di sini, ditekankan sikap
menghargai perbedaan. Semua siswa siswi berbaur dan saling belajar budaya serta
bahasa dari masing-masing negara tapi Budaya Indonesia tetap menjadi nomor
satu. Siswa siswi di JMS dipersiapkan menjadi anak yang mampu menerima
perubahan karena mayoritas orang tua nya sering berpindah tugas, seperti
diplomat, pengusaha dan lain-lain. Namun yang berangkat dari warga biasa pun
ada yang sekolah di sini. Biasanya yang sedang mempersiapkan untuk melanjutkan
sekolah di luar negeri.
Saya pun melanjutkan
berkeliling booth-booth lainnya, seperti Sekolahan Bina Nusantara, SD
Kupu-Kupu, Alfath, YPAC dan lain-lain. Saat itu pengunjung mulai ramai dan di
panggung utama digelar pertunjukan dari sekolahan yang menjadi partisipan di
acara Sunlife Edufair, seperti permainan musik Angklung, menari dan bernyanyi.
Talkshow
Sesi talkshow dari dua
narasumber Tika Bisono, selaku Psikolog, Pemerhati anak dan keluarga. Turut serta Evelyn
Simanjuntak dari Sunlife. Tema talkshow di Sun Life Edufair hari pertama ini
mengangkat tema “Cara Mengedukasi Anak di Era Digital” pas sekali dengan kondisi saya
saat ini yang punya anak remaja.
Tika Bisono memberikan
banyak pencerahan masalah kecenderungan anak dalam menggunakan gadget
sehari-hari. Menurutnya, untuk anak usia TK sampai SD sebaiknya anak
diperbanyak bermain dan melakukan aktivitas bergerak untuk melatih motorik dan
melatih sikap sosialnya dengan berinteraksi dengan orang lain.
Narasumber, kika : Evelyn Simanjuntak dan Tika Bisono |
Anak-anak perlu bermain
di luar bersama teman-temannya dari pada menyendiri di rumah berkutat dengan
gadget-nya. Sedangkan untuk remaja, perlu dibiasakan menggunakan gadget sesuai
kebutuhan. Para orang tua sebaiknya memberikan contoh yang baik melalui
perilaku terhadap anak-anaknya dengan tidak maniak gadget, apa lagi sampai
tidur bersama gadget atau mengecek setiap saat gadget yang dimilikinya.
“Orang
tua jangan Cuma mengeluh anaknya kecanduan gadget tapi harus bercermin juga.”
Kata Tika.
Tika juga memberikan
contoh didikan yang logis dan lebih banyak menyentuh sikap manusiawi di era
digital, misalnya mendidik anak dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya
dari cerita pengalaman orang tua di masa lalu.
“Memberikan informasi
dari berbagai pengalaman Bapak atau Ibu ketika kecil atau ketika muda, jauh
lebih baik dari memberikan informasi sekadar dari internet. Karena pola pikir
dan sikap mudah terbentuk dari apa yang disampaikan langsung.” Tambah Tika.
Menurut Tika Bisono,
penggunaan gadget ada sisi positifnya juga, berikan porsi penggunaan gadget
yang terjadwal dan pastikan konten yang dikonsumsi anak tidak berbahaya. Peran
orang tua sangat diperlukan dalam pendampingan aktivitas ini. Intinya,
komunikasi antara anak dan orang tua harus diperbanyak agar anak mendapatkan
perhatian penuh dan tak disalurkan kepada hal-hal yang tak diinginkan. Karena
jika anak sudah terjebak dengan efek dari bahaya gadget, penyesalan tak akan
ada gunanya.
Sementara Evelyn
Simanjuntak selaku Vice President, Head of Partnership Distribution Sun Life,
memberikan pengalamannya saat mendampingi anak bermain gadget, dilakukan
aktivitas terjadwal dan ditanamkan sikap tanggung jawab dari diri anak dalam
memperlakukan gadget-nya.
Evelyn tak serta merta
memberikan apa yang diminta anaknya, contohnya dalam membelikan gadget, ia
menekankan supaya anak menabung dulu. Bukannya orang tua tak mampu membelikan
gadget tetapi ini lebih kepada memberikan edukasi agar anak memiliki rasa
tanggung jawab terhadap sesuatu yang diinginkannya.
Evelyn juga lebih
banyak melakukan kegiatan yang ada interaksinya bersama anak, terutama mengajak
anak ngobrol di sela waktu luang. Intinya diperbanyak komunikasi dengan
keluarga dan melakukan kontrol terhadap aktivitas keseharian anak tanpa
mengganggu kenyamanannya.
Dalam kesempatan ini,
Evelyn juga memaparkan bahwa Sun Life Edufair mempunyai misi untuk membantu
keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan melalui kemapanan finansial. Mengapa
dalam mewujudkan misi ini berkonsep edufair?
Karena masa depan anak lebih terjamin dengan perencanaan yang tepat.
Perencanaan dari sisi pemilihan sekolah yang tepat sejak dini dan tak kalah
penting adalah mempersiapkan dana pendidikan.
“Karena
itu, kami mempertemukan orang tua, anak-anak sekolah dan pakar-pakar pendidikan
anak melalui rangkaian talkshow selama empat hari. Ini adalah pertama kalinya
Sun Life menggelar edufair. Akan dilihat dulu respon masyarakat untuk acara ini
sebelum dilaksanakan kembali di kota-kota lain.”
Pungkas Evelyn.
Usai talkshow pengunjung diberi hiburan kembali dengan pertunjukan-pertunjukan dari berbagai sekolahan.
Permainan Angklung dari SD Kupu-Kupu |
Tarian Minang dari SD Alfath |
Permainan anak di acara ini pun konsepnya sangat edukatif karena meningkatkan kemampuan motorik dan melatih daya kritis anak melalui permainan, misalnya menyusun puzzle, main bola tongkat, meronce manik-manik menjadi kalung dan gelang, main mobil-mobilan dan robot dan masih banyak lagi. Anak-anak didampingi petugas di setiap booth mainan, sementara para orang tua mencari banyak informasi tentang persiapan pendidikan dan menyimak talkshow.
Aneka Permainan Edukasi untuk anak |
Sepertinya banyak anak yang gak mau pulang karena betah |
Pulang dari acara ini,
saya mendapatkan banyak hal. Mulai dari obrolan bersama para pengelola booth
sekolahan yang memberikan banyak pencerahan dan wawasan dalam pola didik
terhadap anak. Baik dalam menyampaikan konsep belajar pelajaran di sekolah atau
cara sosialisasi yang tepat. Begitu pula dengan talkshow dari Tika Bisono dan
Evelyn Simanjuntak, banyak sekali masukan dan bahan yang dapat saya terapkan
dalam memberi edukasi pada anak saya di era digital ini. Tentu saja, Sun Life
Edufair sangat bermanfaat dan berisi. Mudah-mudahan digelar juga di berbagai
kota lain agar masyarakat di daerah lainnya mendapatkan juga wawasan lebih dari
Sun Life Edufair.
Saya pengen kesana tapi ga jadi2 duhh *nyesel .
ReplyDeleteAduh Teh, saya pengen juga
ReplyDeleteSemoga segera ada di Surabaya
Mau tanya2 langsung juga soal finance, soalnya kalo ke kantornya terlalu formal dan riskan bawa anak. Kalo acara gini, si anak bisa main sama Ayahnya sekalian
seru dan bermanfaat banget ya acaranya, sayang beberapa hari ini Bekasi hujan terus jadi agak segen ngajak anak-anak datang ke acara ini,..
ReplyDeletePengalaman saya, science memang sebetulnya harus menyenangkan. Apalagi banyak experimentnya. Makanya, anak-anak saya suka dengan science. Senang kalau sekarang makin banyak sekolah yang menyadari hal itu. Dengan tidak menjadikan science seperti momok yang menakutkan seperti zaman saya masih sekolah dulu :)
ReplyDeleteSetuju dengan pendapat Mbak Tika. Menghadapi anak dengan dunia digital, yang pertama kali harus dilakukan adalah orangtuanya berkaca dulu. Jangan smapai kalau udah kecanduan yang disalahkan cuma gadget :)
Sayang banget kemarin tidak bisa datang ke sana Teh sayah. Diundang teman dari sunlife sebenarnya. Padahal seru banget aya acaranya Teh. Banyak insight tentang pendidikan kalau baca postingan Teh Ani..
ReplyDeleteTika Bisono, penyanyi jaman saya SMA
ReplyDeletesekarang jadi Psikolog
acaranta seruu ya Mbak Ani
salam :)
Kalau sudah kecanduan gadget tuh memang menyeramkan ya teh... sama saja efeknya jika anak kecanduan pornografi dan pelecehan seksual lainnya.
ReplyDeleteThanks for sharing ya Teh...
kalau seperti ini mah beneran bocah nggak mau pulang, selain emaknya dapat ilmu banyak anaknya pasti happy dgn beginia :)
ReplyDeleteKarena anak-anakku berkaca sama ortunya, alhasil mereka selain kecanduan baca juga kecanduan melukis. Menurut teh Ani bagaimana?
ReplyDeleteAcara yang syarat makna. Sayang cuma sebentar yaa, padahal pengen ajak anak2 ke sana :), pasti betah
ReplyDeleteSeperti kata2 penutup teh Ani, harapan saya juga sama semoga acara seperti di adakan juga di kota2 lain biar ibu2 dan anak2 di luar sana mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sama .
ReplyDeleteShafiyya kemarin nonton Naura nyanyi. Seneng banget! :))
ReplyDeleteFaiz bolak balik ke booth sekolah yang ada alat sience nya dan juga yang ada mainan mobil-mobilan dan disediakan track nya. Senang dech mengunjungi Sun Life Edu Fair 2016
ReplyDelete“Orang tua jangan Cuma mengeluh anaknya kecanduan gadget tapi harus bercermin juga.” << ini nohok banget! anak dilarang, emaknya keranjingan :D
ReplyDeletemudah2an ada acara serupa di surabaya
sayang banget aku gak bawa anak kemarin, jadi gak bisa ikutan main
ReplyDeleteAnak jaman sekarang maunya main gadget, kalau ada permainan yang lepas dari gadget kayaknya seneng banget, nanti pas punya anak mau diajakin main di sawah kayanya enak hehehe
ReplyDeleteSaya sempat membaca di banyak status di sosial media mengenai pameran ini ...
ReplyDeletesaya rasa ini pameran yang bagus dan kumplit ... melibatkan banyak pengampu kepentingan (stake holder)
dan mengetengahkan banyak hal yang menarik ...
Jika saya kesana ... favorit saya pasti ... Panggung !!!
Selalu menyenangkan melihat anak-anak unjuk kebolehan ...
salam saya Teh