Cek Berkala Berat Badan Anak Agar Tetap Ideal - Dunia-Spasi

Wednesday 6 February 2019

Cek Berkala Berat Badan Anak Agar Tetap Ideal

Ki-ka: Dokter Cony, Bapak Arif Mujahidin, Ibu Ajeng, Kadhita Ayu dan keluarga


“Beberapa orangtua sering menghindari percakapan tentang berat badan anak yang kurang wajar, dengan tujuan agar mereka tak terbebani psikologis bagi diri mereka sendiri. Padahal orangtua harus proaktif mencari solusi atas masalah berat badan anak supaya tetap ideal dan mau menerima masukan dari luar serta siap dalam menghadapi masa tumbuh kembang anak.”

Kalimat tersebut diungkapkan oleh Psikolog Ajeng Raviando dalam acara blogger gathering pada 29 Januari 2019 di Harlequin Bistro Kemang Jakarta. Saya setuju dengan pernyataan Ibu Ajeng tersebut karena memang banyak ibu-ibu yang suka baper jika dikasih masukan membangun. Padahal pemenuhan gizi anak adalah tanggung jawabnya.


Danone melalui Brand Nutricia mengadakan blogger gathering mengangkat tema “Dukung Orang Tua Cek Berat Badan Ideal Anak Untuk Tumbuh Kembang Optimal” ini dilatarbelakangi oleh fatka bahwa satu dari lima anak Indonesia mengalami berat badan kurang (Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018. Dalam Riskesdas tersebut menyatakan juga bahwa presentase underweight (Berat Badan Kurang) dan severe (Berat Badan sangat kurang) pada kelompok usia balita mencapai 17,7%.

Presentase anak kekurangan gizi di Indonesia tersebut melampaui ambang batas yang ditentukan World Health Organization (WHO) yaitu 10% dalam acuan Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators.

Tentu saja ini menjadi PR besar bagi para orangtua dan negara juga semua pihak dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang cukup. Masa depan bangsa ada di pundak anak-anak kita.

DR. Dr. Conny Tanjung, Sp.A(K) menjelaskan bahwa kekurangan gizi, ada hubungannya dengan status berat badan dan tinggi anak. Jika asupan gizinya kurang maka penyakit kronis akan mudah menjangkiti anak.

Kerugian lainnya, anak berpotensi stunting, mengalami ganguan perkembangan otak, jadi tidak bisa berkonsentrasi dan kurang bisa menyerap pelajaran yang disampaikan secara teori maupun praktek serta gangguan dalam tata cara interaksi dengan orang lain karena kurang percaya diri dan tidak ceria.
Dokter Cony juga menambahkan bahwa anak yang kekurangan gizi, tidak punya cukup energi untuk beraktivitas dan mudah dihinggapi penyakit degeneratif. Hal ini harus dihindari karena anak memerlukan imun dan energi yang cukup agar dapat melakukan proses tumbuh kembang dengan lancar.

Selain memberikan nutrisi yang cukup pada anak, setiap orangtua juga wajib memantau berat badan anak secara berkala. Jika berat badan ideal, maka energi yang dimiliki cukup untuk melakukan berbagai aktivitasnya dan kekebalan tubuhnya baik.

Penjelasan dokter Cony soal upaya pemenuhan gizi anak sejak dini, bisa dimulai sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan anak dengan memberikan nutrisi kaya asam folat dan DHA sejak bayi dalam kandungan. Setelah bayi lahir, berikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, saat6 bulan ke atas, diberi MPASI yag mengandung unsur gizi lengkap. Mulai karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Lalu dilanjut dengan pemberian ASI hingga usia 24 bulan.

Ibu Ajeng juga menambahkan bahwa saat memberi makan anak, harus dalam keadaan senang hati. Tidak bete atau cemberut agar anak bisa menerima makanan dengan senang hati juga.

Dalam acara ini, hadir pula Kadhita Ayu, artis yang mempunyai keluarga kecil dengan anak usia balita. Kadhita berbagi pengalaman saat memenuhi gizi anaknya.

“Untuk memenuhi gizi anak, saya tak memakai jasa asisten rumah tangga. Saya melakukannya sendiri di rumah dalam menyiapkan makanan untuk anak. Bahkan saat memberi makan anak, sering bekerjasama dengan suami agar makanan tetap masuk saat anak menolak.” Kata Kaditha.

Kadhita juga memberikan contoh pada anak supaya suka sayuran, dengan cara ikut makan sayur di depan anak sambil memberi makan anak.

Tak lupa, Kadhita dan suaminya sering memantau berat badan anak secara berkala agar bisa ketahuan pertumbuhan setiap waktunya. Jadi ada evaluasi dalam pemberian nutrisinya.

Bapak Arif Mujahidin selaku Communication Director Danone Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen dalam mendukung upaya perbaikan gizi untuk anak Indonesia melalui penyediaan produk nutrisi dengan kualitas baik. Di samping penyediaan produk, Danone juga menyediakan fasilitas untuk mengecek berat badan anak melalui platform www.cekberatanak.co.id yang dapat digunakan oleh semua orangtua dalam mengecek berat badan anak agar terkontrol dengan baik.

No comments:

@templatesyard