Merasa Sehat Harus Dibarengi Praktik Pola Hidup Sehat - Dunia-Spasi

Thursday 2 February 2017

Merasa Sehat Harus Dibarengi Praktik Pola Hidup Sehat

Ki-ka: Moderator, dr. Rachmad Wisnu Hidayat, Shierly Ge dan Aline Adita

Temuan data Indeks Kesehatan yang dirilis Sun Life Financial Asia 2017 menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kondisi kesehatan masyarakat Asia menurun menjadi 60% dari 65% di 2015. Hanya Indonesia yang stabil dan cenderung naik.

Hampir 52% responden dari wilayah yang disurvei mengatakan tidak rutin berolah raga. Sedangkan olah raga yang paling diminati adalah lari (54%) renang (45%) dan bersepeda (44%).

Di Indonesia 62% responden menyatakan lebih sehat dari kondisi tiga tahun lalu. Hanya 21% yang menyatakan kurang baik kesehatannya. Alasan merasa kurang sehat macam-macam alasannya. Ada yang menyebutkan kurang olah raga, terlalu stress dan tidak cukup waktu istirahat.

Apa pentingnya melakukan survei Indek Kesehatan ini? Tentu saja penting sebagai bahan pengambilan keputusan dan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat. Setiap organisasi dan pemerintah bisa bekerja sama untuk melakukan upaya agar kesehatan masyarakat meningkat bukan karena merasa sudah sehat tapi benar-benar menjalankannya.

Shierly Ge dari Sin Life Financial

Untuk melakukan survei ini tidak mudah, membutuhkan tenaga, waktu dan biaya. Menurut Shierly Ge dari Sun Life Financial, perusahaan ini mengalokasikan kegiatan CSR (Corporate Social Responsible) untuk melakukan survei Indeks Kesehatan di beberapa negara Asia termasuk Indonesia.

Dari hasil survei tersebut, untuk  Negara Indonesia ditemukan bahwa masyarakat Indonesia memang banyak yang merasa positif dengan kondisi kesehatannya tetapi sebenarnya ada penyakit-penyakit yang tak dirasakan mengintai dalam tubuhnya dan beberapa kurang melakukan aktivitas fisik jadi rentan dengan berbagai penyakit degeneratif.

Dari hasil Indek Kesehatan ini, tercipta solusi dan melihat pola hidup masyarakat urban yang kebanyakan sibuk bekerja, tak sempat melakukan olah raga. Juga gaya hidup dari asupan makanan instan dan junk food. Karena dianggap praktis. Padahal menyebabkan munculnya berbagai penyakit.

Pemicunya kurang motivasi, tidak cukup waktu dan tidak ada lahan untuk berolah raga. Padahal untuk berolah raga tak harus selalu di lapangan, bisa keliling kompleks, mengitari jalan di pagi hari dan lain sebagainya. Atau ketika menuju tempat beraktivitas bisa berjalan kaki dan menaiki serta menuruni gedung bisa dibiasakan menggunakan tangga manual.

dr. Rachmad Wisnu Hidayat SpKO

DR. Rachmad Wisnu Hidayat, SpKO Dokter spesialis kedokteran olah raga menyatakan bahwa aktivitas fisik itu penting sebagai penyeimbang kalori yang masuk agar bisa diubah menjadi tenaga. Olah raga dan asupan bernutrisi dapat mencegah penurunan tingkat kualitas kesehatan.

Era digital yang massif harus dimanfaatkan, perangkat digital melalui aplikasi gawai wearables bisa memotivasi agar olah raga lebih semangat. Sebanyak 42% responden dari Asia dan 43% dari Indonesia menyetujui hal ini.

Memotivasi masyarakat dalam menggencarkan olah raga dan pola hidup sehat tentunya kewajiban semua pihak dan tanggung jawab semua pihak. Fasilitas olah raga yang tersedia, mulai dari tempat, peralatan dan promosi di setiap event yang mengerahkan banyak massa juga di setiap acara resmi. Selayaknya gaung untuk menggerakkan masyarakat untuk berolah raga ini sangat penting.

Di samping itu, perusahaan-perusahaan swasta maupun pemerintah harus mengadakan olah raga bareng setiap hari atau berapa kali dalam seminggu. Bisa dilakukan sebelum mulai kerja atau sepulang kerja. Alokasi waktu harus disediakan agar karyawannya menjadi lebih bugar dan produktif.
Aline Adita yang hadir dalam acara presscon di Locanda juga berbagi pengalaman bagaimana supaya bisa olah raga rutin dan tetap asyik.

Aline Adita

“Saya sedang keranjingan naik gunung dan suka banget dengan olah raga yang menguras keringat karena ada kepuasan tersendiri saat bisa melakukan aktivitas fisik di luar. Saya cenderung menyukai olah raga outdoor.” Kata Aline.

“Menerapkan pola hidup sehat lebih baik dari pada mengobati. Jika badan sehat dan bugar, kegiatan sehari-hari akan lebih produktif dan kreativitas lebih inovatif. Perencanaan finansial pun akan lebih teratur karena dapat berpikir jernih.” Shierly Ge menutup sesi diskusi.



4 comments:

  1. Wah ternyata mbak alinea adita hobinya naik gunung, yups bener banget memelihara hidup sehat lebih berarti dari pada mengobati. Sip mbak ani denggan memberi informasi ke masyarakat akan lebih paham apa artinya sehat itu :)

    ReplyDelete
  2. Aih ada Aline Adita. Keren nih, kapan ya saya bisa merencanakan finansial saya dengan baik?

    ReplyDelete
  3. waaah..bener banget nih, kadang kita lupa ya

    ReplyDelete
  4. Setuju banget teh. Pola hidup sehat penting, apalagi dibarengi dengan olah raga, badan akan selalu sehat dan bugar.

    ReplyDelete

@templatesyard