Temukan Keahlian dan Potensi Diri di Klasio - Dunia-Spasi

Monday 5 December 2016

Temukan Keahlian dan Potensi Diri di Klasio


Reinventing Education
Paling suka jika ada acara pameran yang mengangkat tema pendidikan dan mengasah skill. 2 Desember 2016 lalu, saya diajak teman ke Qubeland Tribe Week di Grand City Hall Gandaria City. Di sana seolah menemukan wahana bermain menyenangkan buat saya. Karena selain fun dan banyak sekali aktivitas yang menarik dan edukatif, setiap pengunjung selalu diajak berinteraksi dan terlibat dengan aktivitas di booth-booth yang ada.

Event ini diadakan oleh Qubicle, sebuah media platform yang berisi konten sesuai minat dari berbagai komunitas yang memuat berbagai keahlian. Aktivitas games, talkshow dan coaching singkat dan bisa networking.

Adanya Klasio,id membuat event ini lebih semarak, dalam perkenalannya, banyak pengunjung yang tergugah dan terinspirasi untuk berkarya. Klasio adalah sebuah platform edukasi digital sebagai tempat berbagi ilmu, menimba ilmu dan bertukar ilmu pengetahuan. Jika sudah terdaftar di Klasio, kita bisa mendaftar sebagai murid atau pengajar yang sesuai dengan minat kita.

Klasio mempunyai visi dan misi mencerdaskan anak bangsa dengan cara menyajikan materi-materi yang berkualitas dari para narasumber kompeten di bidangnya masing-masing, seperti kreatif, bisnis dan keuangan, teknologi, pengembangan diri dan lain-lain.

Booth NET TV
Arena Games
Booth RETINA

Bareng Komikers Indonesia di Booth ComiCrewYuk
Di beberapa booth yang ada, saya berkesempatan mencoba coaching menjadi reporter di booth NET TV dan mengikuti dua sesi talkshow. Yang pertama tentang Komik dari ComiCrewYuk dan Reinventing Education.

Talkshow pertama tentang Komik dengan narasumber Rio Dewanto, Handoko Hendroyono, Hari Prast dan Santosa Tri Wibawa. Berbagi tentang Komik Filosofi Kopi yang sedang diproduksi dan memberi wawasan bahwa komik adalah sebuah karya visual dari cerita.

Handoko mengatakan bahwa tantangan perkomikan saat ini, harus bekerja keras dalam mengimbangi minat remaja yang lebih tertarik ke dunia digital dibandingkan membaca. Melalui komik, budaya membaca diharapkan lebih baik lagi.

Hari Prast menambahkan bahwa untuk mengulangi kejayaan komik Indonesia dengan tokoh dan karakter yang mudah dikenal masyarakat dan banyak diminati dengan cara memperbaiki konten. Maka dari itu komikers berkolaborasi dengan penulis dan pemain film agar ekpresi dan konten nya lebih hidup.

Talkshow kedua tentang Reinventing Education yang narasumbernya Bapak Priyantono Rudito, Director of Human Capital Management Telkomsel dan Rene Suhardono, Founder dari Limitless Campus. Moderator dan host nya Sheila Purnama dari Metro TV.

Tema Reinventing Education ini jelas pas buat saya yang masih selalu butuh motivasi dalam berbagai kegiatan. Bapak Priyantono Rudito berbagi rahasia tentang cara memikat hati ketika melamar pekerjaan atau ketika bekerja di kantor. Menurutnya, dua komponen, attitude dan kompetensi adalah penting dimiliki. Jika kurang dari salah satunya, tidak akan menunjang kemajuan.

“Seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, belum tentu berhasil jika tidak mempunyai attitude yang baik karena dia hanya terpaku pada sesuatu yang teknis saja, secara keahlian dapat tapi cara mentransfer keahlian dan cara berkomunikasi buruk, tidak akan memberi pengaruh secara kemajuan.” Kata Pak Priyantono.

Jadi, jangan sepelekan keterampilan berkomunikasi yang baik dan tata cara pendekatan yang pas ketika bekerja dalam satu tim atau ketika bekerja bersama orang lain. Selain itu, selalu ciptakan inovasi yang berkelanjutan.

Rene Suhardono menyarankan, dalam pembentukan kreativitas sebaiknya menganut asas Amati, Lakukan dan Asah. Jadi, ketika ide itu muncul, lakukan segera dan eksekusi segera setelah itu asah dengan baik agar selalu ada perkembangan.

Selain itu, Rene juga mengingatkan kita, bahwa memahami kedalaman sesuatu juga jauh lebih penting. Kenali potensi diri sendiri dan kenali diri sendiri.

“Misalnya, tentukan tujuan ketika melakukan sesuatu. Jangan cuma ingin doang tapi tidak tahu tujuan yang sebenarnya terhadap apa yang dilakukan. Misalnya, ketika punya ambisi memiliki followers akun sosial media yang banyak, tapi tidak tahu cara treat followers dan tata cara berinteraksi supaya ada enggagement. Lebih baik followers cukup tapi ada enggagement dari pada followers banyak tapi bisu dan tidak ada interaksi.” Ujar Rene.


Selesai mengikuti rangkaian acara yang digelar, saya ke booth-booth sambil bergabung dengan aktivitas yang ada. Asyik dan sangat knowledgeable. Rasanya ini adalah oleh-oleh paling berharga untuk dibawa pulang.

5 comments:

  1. Acaranya seru ya mbak..sampe sekarang aku g bisa baca komik >_<

    ReplyDelete
  2. Kereen y Teh Acaranya, sangat menginspirasi bangat. Tapi saya juga ga doyan baca komik sih Teh :D

    Itu Teh Ani di boothnya Net TV keren y, bisa sambil pegang2 kameranya :)

    ReplyDelete
  3. Saya dulu suka baca komiknya Doraemon. Sekarang lebih senang nonton drama Korea aja. Komiknya sih ada di kampung.

    ReplyDelete
  4. Wow. Dapat 1 pencerahan dari artikel ini Mbak. Kita harus punya attitude dan kompetensi yang baik. 2 hal ini sering terlupakan sehingga orang tidak berkembang. Thank you for sharing!!!

    ReplyDelete
  5. seru ya acaranya mbak ... jadi pingin ikutan ni

    ReplyDelete

@templatesyard