Reinventing Education |
Paling suka jika ada
acara pameran yang mengangkat tema pendidikan dan mengasah skill. 2 Desember 2016 lalu, saya diajak teman ke Qubeland Tribe
Week di Grand City Hall Gandaria City. Di sana seolah menemukan wahana bermain
menyenangkan buat saya. Karena selain fun dan banyak sekali aktivitas yang
menarik dan edukatif, setiap pengunjung selalu diajak berinteraksi dan terlibat
dengan aktivitas di booth-booth yang
ada.
Event ini diadakan oleh
Qubicle, sebuah media platform yang berisi konten sesuai minat dari berbagai
komunitas yang memuat berbagai keahlian. Aktivitas games, talkshow dan coaching singkat dan bisa networking.
Adanya Klasio,id membuat
event ini lebih semarak, dalam perkenalannya, banyak pengunjung yang tergugah
dan terinspirasi untuk berkarya. Klasio adalah sebuah platform edukasi digital
sebagai tempat berbagi ilmu, menimba ilmu dan bertukar ilmu pengetahuan. Jika
sudah terdaftar di Klasio, kita bisa mendaftar sebagai murid atau pengajar yang
sesuai dengan minat kita.
Klasio mempunyai visi
dan misi mencerdaskan anak bangsa dengan cara menyajikan materi-materi yang
berkualitas dari para narasumber kompeten di bidangnya masing-masing, seperti
kreatif, bisnis dan keuangan, teknologi, pengembangan diri dan lain-lain.
Booth NET TV |
Arena Games |
Booth RETINA |
Bareng Komikers Indonesia di Booth ComiCrewYuk |
Di beberapa booth yang
ada, saya berkesempatan mencoba coaching menjadi reporter di booth NET TV dan
mengikuti dua sesi talkshow. Yang pertama tentang Komik dari ComiCrewYuk dan Reinventing Education.
Talkshow pertama tentang
Komik dengan narasumber Rio Dewanto, Handoko Hendroyono, Hari Prast dan Santosa
Tri Wibawa. Berbagi tentang Komik Filosofi Kopi yang sedang diproduksi dan
memberi wawasan bahwa komik adalah sebuah karya visual dari cerita.
Handoko mengatakan
bahwa tantangan perkomikan saat ini, harus bekerja keras dalam mengimbangi
minat remaja yang lebih tertarik ke dunia digital dibandingkan membaca. Melalui
komik, budaya membaca diharapkan lebih baik lagi.
Hari Prast menambahkan
bahwa untuk mengulangi kejayaan komik Indonesia dengan tokoh dan karakter yang
mudah dikenal masyarakat dan banyak diminati dengan cara memperbaiki konten.
Maka dari itu komikers berkolaborasi dengan penulis dan pemain film agar
ekpresi dan konten nya lebih hidup.
Talkshow kedua tentang Reinventing Education yang narasumbernya
Bapak Priyantono Rudito, Director
of Human Capital Management Telkomsel dan Rene Suhardono, Founder dari
Limitless Campus. Moderator dan host nya Sheila Purnama dari Metro TV.
Tema Reinventing Education
ini jelas pas buat saya yang masih selalu butuh motivasi dalam berbagai
kegiatan. Bapak Priyantono Rudito berbagi rahasia tentang cara memikat hati
ketika melamar pekerjaan atau ketika bekerja di kantor. Menurutnya, dua
komponen, attitude dan kompetensi adalah penting dimiliki. Jika kurang dari
salah satunya, tidak akan menunjang kemajuan.
“Seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu,
belum tentu berhasil jika tidak mempunyai attitude
yang baik karena dia hanya terpaku pada sesuatu yang teknis saja, secara
keahlian dapat tapi cara mentransfer keahlian dan cara berkomunikasi buruk,
tidak akan memberi pengaruh secara kemajuan.” Kata Pak Priyantono.
Jadi, jangan sepelekan keterampilan berkomunikasi yang baik
dan tata cara pendekatan yang pas ketika bekerja dalam satu tim atau ketika
bekerja bersama orang lain. Selain itu, selalu ciptakan inovasi yang
berkelanjutan.
Rene Suhardono menyarankan, dalam pembentukan kreativitas sebaiknya
menganut asas Amati, Lakukan dan Asah. Jadi,
ketika ide itu muncul, lakukan segera dan eksekusi segera setelah itu asah
dengan baik agar selalu ada perkembangan.
Selain itu, Rene juga mengingatkan kita, bahwa memahami
kedalaman sesuatu juga jauh lebih penting. Kenali potensi diri sendiri dan
kenali diri sendiri.
“Misalnya, tentukan tujuan ketika melakukan sesuatu. Jangan
cuma ingin doang tapi tidak tahu tujuan yang sebenarnya terhadap apa yang
dilakukan. Misalnya, ketika punya ambisi memiliki followers akun sosial media yang banyak, tapi tidak tahu cara treat followers dan tata cara
berinteraksi supaya ada enggagement. Lebih
baik followers cukup tapi ada enggagement dari pada followers banyak tapi bisu dan tidak ada
interaksi.” Ujar Rene.
Selesai mengikuti rangkaian acara yang digelar, saya ke
booth-booth sambil bergabung dengan aktivitas yang ada. Asyik dan sangat knowledgeable. Rasanya ini adalah
oleh-oleh paling berharga untuk dibawa pulang.
Acaranya seru ya mbak..sampe sekarang aku g bisa baca komik >_<
ReplyDeleteKereen y Teh Acaranya, sangat menginspirasi bangat. Tapi saya juga ga doyan baca komik sih Teh :D
ReplyDeleteItu Teh Ani di boothnya Net TV keren y, bisa sambil pegang2 kameranya :)
Saya dulu suka baca komiknya Doraemon. Sekarang lebih senang nonton drama Korea aja. Komiknya sih ada di kampung.
ReplyDeleteWow. Dapat 1 pencerahan dari artikel ini Mbak. Kita harus punya attitude dan kompetensi yang baik. 2 hal ini sering terlupakan sehingga orang tidak berkembang. Thank you for sharing!!!
ReplyDeleteseru ya acaranya mbak ... jadi pingin ikutan ni
ReplyDelete