Juhri Pulubuhu |
Safety Driving menjadi
slogan keren di mana-mana tetapi jarang yang benar-benar menerapkannya.
Faktornya, tidak mau ribet atau menganggap remeh semua aturan dan ketentuan
aman berkendara. Karena sikap meremehkan ini, kecelakaan pun terjadi dan
sesudahnya baru menyesal.
Sebulan lagi lebaran,
musim mudik pasti lebih ramai, mengingat pendatang ke ibukota semakin bertambah
dan yang pulang saat lebaran pun pasti akan membludak. Rata-rata mudik dipenuhi
oleh pengguna kendaraan pribadi dan jalanan menjadi padat, rawan dengan gesekan
dari kendaraan lain, belum lagi kalau ada yang ngerem mendadak, belum lagi
banyak sepeda motor yang memuat lebih dari satu pembonceng dan barang
bawaannya.
Menurut data WHO (World
Health Organization) bahwa jumlah kematian di dunia sebanyak 48% dari 90%
adalah karena kecelakaan kendaraan, korban berusia antara 15-44 Tahun dengan mayoritas
laki-laki.
Sedangkan di Indonesia,
menurut data dari Kepolisian Republik Indonesia, angka kecelakaan mencapai
100.000 kasus per tahun. Dengan berbagai akibat dari penyebab kecelakaan ini.
Misalnya, pengendara bermotor, pejalan kaki dan pesepeda. Kalau hal ini tak
dicegah, akan semakin banyak terjadi. Biasanya karena kekurang tahuan juga.
Maka masyarakat perlu diedukasi dalam hal berkendara.
Edukasi tentang Safety Driving bisa dilakukan siapa saja
dengan menggandeng pihak-pihak yang berkepentingan dengan memberikan materi
yang sesuai untuk diterapkan oleh masyarakat. Salah satunya Mobil123.com yang
mengadakan talkshow yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait Safety Driving. Melalui Blogger dan
Media yang akan menyebarkan informasinya ke khalayak umum.
Acara ini diadakan pada
Tanggal 25 Mei 2016 di sebuah cafe di Jakarta, dengan narasumber kompeten Bapak
Juhri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) yang kerap memberikan
edukasi dan tips tentang cara mengemudi
yang aman di jalan raya.
Menurut Bapak Juhri,
peraturan lalu lintas di luar negeri benar-benar ditegakkan dan pengendara
harus mematuhinya, kalau tidak? Sanksi berat pun menunggu. Makanya di luar
negeri terbilang tertib dan tak sebanyak di Indonesia angka kecelakaannya.
Peraturan lalu lintas
sebenarnya bukan hanya untuk dipajang atau dibicarakan saja, tapi harus
diaplikasikan dan benar-benar dipatuhi.
Indikator Safety
Driving menurut Bapak Juhri adalah:
Mengerti,
artinya pengendara harus paham rambu-rambu lalu lintas, paham bagaimana
menjalankan kendaraan yang stabil di jalan pada saat jalanan lancar maupun
macet, paham kapan harus ngerem, paham kapan harus menyalakan lampu sein atau
hazard. Dan mengerti saat parkir kendaraan dengan posisi yang tepat.
Fokus,
Tidak
main handphone, tidak pecicilan, tidak mabuk dan tidak merokok. Jika ngantuk
sebaiknya menepi dulu dan istirahat sesaat. Jika sudah segar, jalan kembali.
Tertib
dan disiplin, artinya tahu bagaimana harus bersikap
saat mengemudi. Tidak egois dan kebut-kebutan, tidak ngerem mendadak dan tidak
main handphone saat mengemudi.
Empaty,
artinya tidak ingin asal enak sendiri tanpa memedulikan pengendara lain di
sekitarnya. Beri ruang untuk pengendara lain dan tidak mendahului atau belok
tanpa memberi tanda lampu sein. Komunikasi saat berkendara dengan pengemudi
lain melalui nyala lampu sein pun perlu diperhatikan dan ini sangat penting.
Selain untuk pengendara
mobil, Bapak Juhri juga menekankan untuk pengendara sepeda motor untuk lebih
fokus dan tidak lupa mengenakan helm. Walaupun satu motor bertiga dengan anak
balita, anak balita pun wajib memakai helm.
Khusus untuk pengendara
sepeda motor perempuan, harus lebih hati-hati juga karena perempuan cenderung
kurang fokus. Ini penyebab rawan kecelakaan buat pengendara perempuan:
Mental
eksklusivitas, karena merasa perempuan harus serba
diistimewakan dan didahulukan. Makanya di jalan cenderung egois dan
kebut-kebutan. Terus slow motion, perempuan merasa jalan
pelan sudah aman, padahal tidak juga. Harus tetap stabil dan fokus. Ketiga, multitasking,
gak selamanya multitasking itu bagus, banyak perempuan yang berkendara
sambil dandan, teleponan atau menyisir rambut. Perilaku-perilaku inilah yang
membahayakan dan mengantarkan pada kecelakaan.
Mulai sekarang, yuk
kita ciptakan ketertiban di jalan raya, jangan sampai terjadi lagi banyak angka
kecelakaan di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Mari kita sama-sama
sosialisasikan edukasi Safety Driving
melalui berbagai cara.
Aku paling sebel kalo ketemu di jalan, naik motor atau mobil mainan hape. Entah itu sms penting ,mending minggir dulu daripada mencelakakan orang lain, mba
ReplyDeletesaya pengguna roda dua, namanya keselamatan di jalan raya jakarta memprihatinkan.
ReplyDeletelampu merah diterobos, trotoar jadi jalan motor
Safety driving bisa dimulai dari diri kita sendiri. Meskipun kadang, walau kitanya sudah hati-hati, pengendara / pengguna jalan lainnya yang ceroboh, tetap saja bisa terjadi hal-hal yg tidak kita inginkan.
ReplyDeletesetuju
ReplyDelete