Blogger dan Tim dari Mayapada Hospital |
Mengenal kata Mayapada
saya familiar sekali dengan Mayapada Tour di kawasan Sudirman. Dan masih satu
atap ternyata dengan Rumah Sakit Mayapada Cabang Lebak Bulus Jakarta Selatan
dan Cabang Tangerang.
Mengenal RS Mayapada,
sejak diajak Media Gathering pada Bulan Ramadhan Tahun kemarin di Hotel
Fairmont. Mengulas tentang kesehatan saat berpuasa dengan narasumber dokter
dari RS Mayapada Tangerang.
Tahun ini, kembali
gathering diadakan melalui Obrolan Langsat
yang mengulas seputar cantik saat hamil. Dan
surprise! Saya bisa merasakan Medical Check Up di RS Mayapada Cabang Lebak
Bulus yang lumayan dekat dengan rumah saya. Pengalaman merasakan MCU di sana
bagaikan dimanjakan. Suasana rumah sakit yang bersih, rapi, wangi, cozy, homy
dan pelayanan profesional. Membuat saya betah.
Dan 23 Maret 2017 lalu,
saya bersama beberapa teman Blogger berkesempatan mengetahui semua area Rumah
Sakit tersebut. Senang dong, sebab kalau bukan acara touring, aneh banget kan kalau saya jalan-jalan sendirian keliling
lihat-lihat rumah sakit? Nah, ini kesempatan saya untuk mengetahui banyak
tentang RS Mayapada yang asri ini.
Kami memulai tour dari
pintu lobi depan Gawat Darurat. Karena, Gawat Darurat adalah pintu utama yang
harus dilalui bagi pasien yang perlu penanganan cepat, seperti kecelakaan atau
kondisi darurat lainnya. Memasuki ruangan, pandangan saya tertuju langsung pada
tiga garis pertanda panah. Warna Kuning, Hitam dan Hijau. Masing-masing
mempunyai fungsi tersendiri sebagai penunjuk ke mana pasien semestinya dibawa.
Sehingga pasien dapat ditangani dengan cepat. Apakah perlu tindakan cepat,
bedah minor atau justru pasien meninggal. Penanganan tepat bisa diarahkan
melalui tiga garis yang diberi nama Triage
ini.
Kamar ruangan Gawat Darurat |
Setiap ruang bilik di
Gawat Darurat, tersedia berbagai perlengkapan medis yang lengkap, moderen dan
hygienis. Walau banyak sekat tetapi nampak private
dan luas.
Dari ruang Gawat
Darurat, kami menuju ruang isolasi, di ruangan ini, temperatur udara bertekanan
negatif yang diatur dengan Magnehelic untuk menekan perkembangan virus pada
pasien. Ruangan juga sanat hygienis dan tidak boleh sembarangan orang masuk.
Ruang isolasi ini, biasanya untuk pengidap AIDS dan Flu Burung yang sudah
parah.
Kursi pijat |
Menuju ruang Medical
Check Up, saya melihat lorong ruang tunggu yang sedikitpun tak terlihat bahwa
ini adalah rumah sakit. Tepatnya hotel. Bersih, sofa keren dan wangi ditambah
pada setiap sudut ada kursi pijat. Kursi-kursi ini berfungsi sebagai obat
rileks bagi para penunggu pasien. Siapapun yang menunggu pasien di sana, dapat
menggunakan kursi pijat ini secara gratis. Biasanya penunggu pasien lebih lelah
karena harus menjaga dan melakukan sesuatu setiap saat. Penyediaan kursi pijat
di ruang tunggu ini sangat tepat.
Ruang Kemoterapi |
Kami juga melihat ruang
Oncologi dan saya baru tahu, bahwa Kemoterapi sekarang bukan sekadar dilaser
tapi pakai obat dari dalam. Ruang-ruang Kemoterapi berjajar rapi dengan kursi
yang nyaman dan peralatan modern.
Dari Ruang Oncology,
kami menuju Ruang Fisioterapi. Di ruangan ini penuh peralatan layaknya nge-gym. Semua fasilitas lengkap, ditambah
balon empuk dan tangga sebagai tempat latihan pasien dalam terapi nya. Pasien
Fisioterapi biasanya karena salah urat, pegal, reumatik, anak terlambat bicara,
kelumpuhan karena stroke atau akibat lain dan kelainan saraf lainnya. Biasanya
pasien terapi dan beberapa tahap.
Ruang Fisioterapi |
Sebagian Alat Fisioterapi |
Ruang pemeriksaan anak |
Playground untuk pasien anak-anak |
Di Rumah Sakit Mayapada
ini, terdapat playground untuk pasien anak-anak dan ruang konsultasi untuk anak
pun dibuat senyaman mungkin dengan gambar-gambar lucu dan properti yang
menyamarkan keadaan rumah sakit. Agar anak tidak tegang dan tetap rileks.
Selesai melihat
beberapa bagian dari RS Mayapada Lebak Bulus, kami menuju Lantai 10 untuk
gathering dan mengikuti sesi talkshow seputar persiapan kehamilan bersama
Dokter Ahmad Caesar Tanya SpOG.
dr. Ahmad Caesar Tanya SpOG |
Sesi talkshow ini
sangat intim, kami tak hanya mendengarkan paparan dokter Ahmad saja namun kami
juga diskusi interaktif seputar persiapan kehamilan.
Menurut dokter Ahmad, Ketika
mempersiap kehamilan, bagi calon ibu dan ayah harus siap secara fisik dan
mental. Disamping itu, calon ibu juga perlu memerhatikan asupan nutrisi untuk
tubuhnya. Misalnya, mengonsumsi makanan yang mengandung Omega 3, DHA yang
terdapat pada ikan dan susu.
Memasuki masa
kehamilan, ibu sebaiknya rajin kontrol ke dokter atau bidan agar perkembangan
masa kehamilan dapat dicatat dan ditelusuri. Asupan makanan dengan nutrisi yang
tepat agar janin tumbuh sempurna dan dapat mengawali masa emasnya.
Seorang suami wajib
menjadi suami siaga agar mendampingi istri saat dibutuhkan. Baik memberikan
dukungan moril atau materil. Selain suami, keluarga pun harus ada yang
mendampingi ketika suami kerja.
Bagaimana dengan
mitos-mitos yang terjadi yang sering disuarakan? Misalnya, jika hamil tak boleh
ini itu tapi tak berdasarkan penelitian atau keilmuan yang ada? Kadang-kadang
mitos itu diungkapkan dari lingkungan terdekat. Maka, pengetahuan ibu pun harus
diupgrade dan sering-seringlah konsultasi dengan tenaga medis atau banyak
membaca dari basaan terekomendasi.
Dokter Ahmad walau
seorang dokter bedah dan sering menangani operasi caesar, tapi tak menyarankan
untuk sedikit-sedikit operasi. Menuturnya, coba dulu berjuang dengan lahiran
normal. Jika sudah tidak kuat atau tidak mampu, baru operasi caesar.
“Operasi caesar itu
pilihan terakhir setelah tak mampu untuk menjalani melahirkan normal, selai itu
operasi caesar juga dilakukan pada kondisi tertentu, misalnya ketika tekanan
darah ibu tinggi, bayi dalam posisi sungsang (Kaki bawah kepala di atas), janin
terlilit tali plasenta, berat badan bayi terlalu besar atau kondisi lainnya yang
mengharuskan operasi caesar.” Kata dokter Ahmad.
Agar ibu melahirkan
normal, sebaiknya jaga kondisi tubuh tetap fit, ikut senam kehamilan, jaga
emosi, asupan nutrisi cukup dan selalu happy.
Ini hal ringan yang bisa dilakukan. Semua kondisi akan kembali pada
motivasi para ibu hamil.
“Jadi, jika bisa
melahirkan normal tidak perlu operasi caesar. Penyembuhan melahirkan normal itu
sangat cepat dibanding operasi caesar.” Pungkas dokter Ahmad.
Selesai acara, foto keluarga dulu |
Menjelang tengah hari,
rangkaian acara Blogger Visit Mayapada Hospital pun selesai. Kami melanjutkan
keintiman ramah tamah sambil makan siang dan mengecek darah untuk mengetahui
Kolesterol, Gula Darah dan Asam Urat. Alhamdulillah not too bad hasilnya, Cuma asam urat saya kelebihan satu level dari
batas normal 5.
Horeeee dapat Door Prizes Medical Check Up |
Terima kasih Mayapada
Hospital. Dan Yeayyyy saya mendapat door
prize MCU senilai satu juta rupiah. Alhamdulillah.
Bagus ya RS Mayapada, tidak begitu merekomendasikan Cesar jika tidak urgent. Jadi benar2 diusahakan normal dulu ya selama memang masih sesuai syarat dari si Ibu dan Bayinya.
ReplyDeleteNyaman banged ya Teh Rumah sakitnya, suasananya dibikin senyaman mungkin..
ReplyDelete😊
kursi pijatnya menggoda euy...
ReplyDeletebener bu, berkunjung ke Rumah Sakit Mayapada jadi salah satupengalaman menarik bagi saya, sekaligus nambah wawasan tentang seluk-beluk rumah sakit
ReplyDelete