Jakarta, 18 Juni 2016 di Smesco saya menyerap ilmu yang sangat bermanfaat secara langsung tentang bisnis dan segala teknis yang perlu dilakukan oleh seseorang yang menjalankan bisnisnya. Baik secara sendiri maupun secara ber-partner.
Acara yang dikemas
secara kreatif dalam sesi talkshow ini terselenggara berkat MB Communication
Indoblognet dan para narasumber benar-benar didatangkan yang berkompeten dan
merupakan pelaku usaha secara langsung. Jadi, ilmu yang dibagikannya tidak
hanya bicara saja. Ada pengalaman yang nyata dan aplicable.
![]() |
Pak Tajudin Maulana dan Mba Ika kartina Ikasari |
Sarung
Tajmaul mengusung karya Inovatif
Talkshow sesi pertama, Mba
Ika Kartina Ikasari bertindak sebagai moderator mendampingi Narasumber Tajudin
Maulana, pengusaha Sarung merk
Tajmaul yang mempunyai pasar terbanyak via online. Sarung Tajmaul namanya
berasal dari inisial nama depan dan nama belakang Pak Tajudin. Dengan harapan
tak akan ada yang menjiplak namanya merk ini. Sarung yang diproduksi tak
seperti sarung biasa, karena Tajmaul dibuat dengan konsep praktis berdasarkan
kebutuhan konsumen melalui survei.
Selama ini, memakai
sarung itu ribet. Harus dililit dan sebagai penguncinya adalah dilipat-lipat di
ujung sarung. Kadang waktu habis saat memakai sarung yang ribet ini. Maka Pak
Tajudin menciptakan sarung dengan konsep depan sarung belakang celana panjang
tetapi bahannya seratus persen adalah sarung. Sarung Tajmaul ini awalnya dibuat
hanya beberapa pcs saja dan dijual ke orang-orang terdekat. Lama-lama semakin
banyak yang order dan semakin menyebar kabar Sarung Tajmaul ini dari mulut ke
mulut. Sampai artis pun ikut membeli sarung ini.
“Kelebihan
Sarung Tajmaul dibanding sarung-sarung lainnya adalah bahannya yang
berkualitas, model dan corak yang tidak mainstream dan semuanya dikerjakan
sendiri dengan konsep handmade dengan tujuan supaya ada nyawa dalam karya yang
dibuat.” Ujar Pak Tajudin.
Sarung tajmaul dapat
dipakai oleh laki-laki dan perempuan jadi pemasarannya lebih luas dan tak
terbatas. Kata Pak Tajudin, sarung ini sering dipakai ibu-ibu dengan memadukan
padanan kebaya encim. Juga cocok untuk laki-laki karena konsep celana
panjangnya lebih leluasa bergerak. Dapat dipakai untuk acara formal dan
nonformal denga ukuran S, M, L dan XL.
Pak Tajudin yang
tadinya adalah karyawan sebuah perusahaan, tak pernah terpikir akan menjadi
pengusaha sarung. “Tapi jika ditekuni dan
terus dipelajari, suatu pekerjaan itu akan menjadi kita sukai dan menuai hasil
yang maksimal.”
Karyawan Sarung Tajmaul
baru tiga orang tapi konsisten dan stabil dalam produksi dan pemasaran. Sehari
bisa menghasilkan 20 pcs sarung. Awalnya Pak Tajudin mempunyai toko fisik
di Pusat Grosir Cililitan namun
pemasaran kurang meledak akhirnya mengoptimalkan pemasaran online di www.tajmaul.com
Untuk meningkatkan mutu
produk dan kualitas manajemen, Pak Tajudin kerap mengikuti berbagai pelatihan
UKM sepertiyang diselenggarakan oleh Smesco. Dan sering mengikuti bazaar atau
pameran untuk memperoleh banyak inspirasi dan upaya personal branding. Bahkan ketika Sarung Tajmaul lolos masuk Galeri
Smesco, Pak Tajudin tidak menyangka akan lolos. Mengingat saingannya ketat dan
kriteria yang diberlakukan sangat teliti dalam melakukan kurasi.
Kunci kualitas produk
Sarung Tajmaul adalah semua dikerjakan sendiri oleh Pak Tajudin, mulai
pemilihan bahan, model, media promosi dan lain-lain. Kecuali untuk menjahit,
dilakukan oleh karyawannya. Keunikan inilah yang membawa brand Sarung Tajmaul banyak dikenal.
![]() |
Ahmad Rafik dan Ratna Aulia Harahap |
Hijab
Alls Scarf Mengusung Komposisi Handmade
Sesi talkshow ke dua, Ratna Aulia Harahap
sebagai moderator mendampingi Ahmad Rafik, pengusaha Hijab dengan merk Alls Scarf yang mempunyai inovasi
komposisi handmade dalam setiap karya hijabnya. Misalnya Bordiran dan payet
yang dipadukan dengan hijab.
Dengan model dan
komposisi handmade tersebut, membuat
Hijab Alls Scarf mempunyai ciri khas dan bertahan di pasaran walaupun kini
menjamur hijab denga berbagai model dan corak. Ahmad Rafik juga mengatakan
bahwa bisnis hijab adalah bisnis yang gurih.
Artinya mudah dijalankan dan mudah menghasilkan, asalkan dijalankan dengan tiga
konsep dasar Kualitas, Harga dan promosi yang akan menentukan berhasil
atau tidaknya pemasaran yang dilakukan.
Hijab Alls Scarf yang
dipasarkan melalui online www.allsscarf-store.com
juga bermitra dengan toko-toko online atau marketplace
yang sudah mempunyai nama. Di smaping itu, Ahmad Rafik juga menjelaskan bahwa
bermitra dengan toko online yang telah memiliki nama, akan mempunyai dampak
bagus terhadap nama brand yang diusung sebab toko online ternama tersebut sudah
mempunyai kredibilitas dan dipercaya masyarakat.
Sedangkan pemasaran Offline, Alls Scarf menjual karyanya
melalui Bazaar dan titip jual ke toko-toko.
Selain bermitra dengan
toko-toko online yang telah mempunyai nama, Alls Scarf juga membangun jejaring
dengan komunitas, di antaranya dengan Komunitas Hijabbers. “Melakukan bisnis suatu produk tentu saja harus bermitra dengan pihak
yang ada hubungannya dengan produk yang kita jual.” Pungkas Pak Ahmad.
Dari dua talkshow yang
saya ikuti tersebut, saya mendapatkan banyak wawasan bagaimana cara berbisnis
yang tepat. Mulai dari treat konsumen
sampai cara pemasaran yang tepat sasaran. Dari Pak Tajudin, saya medapat tips
konsistensi dalam berkarya. Yang tak terburu-buru dalam menerima berbagai
pesanan besar saat tenaga dan infrastruktur belum siap. Pak Tajudin memilih
berjalan sesuai kondisi yang mampu di-handle
nya tanpa memaksakan kehendak. Dengan tujuan agar mutu dan nyawa pada karya
Sarung Tajmaul tetap terjaga.
Kalau dari Pak Ahmad
Rafik, saya memperoleh kiat bisnis yang survive
di tengah persaingan. Darinya, saya memperoleh kiat jitu. Yakni soal ciri khas
alias inovasi dan kiat pemasaran yang mengusung Kualitas, Harga dan Promosi
yang harus proporsional. Pak Sahmad Rafik pun memberi pesan penutup yang sangat
menyentuh. Bahwa dalam berbisnis, sebaiknya kita tak fokus pada keuntungan
saja. Tapi cari keridhoan Allah SWT. Jika Allah sudah ridho, keberkahan pun akan
didapatkan oleh pengusaha maupun pembeli.
Terima kasih Indoblognet
atas undangannya, juga untuk para narasumber yang memberikan banyak inspirasi
khususnya dalam dunia bisnis. Cocok sekali sebagai alternatif di era MEA ini.
Inti dari berbisnis adalah jangan takut melangkah untuk memulainya hehehe :) mantap nih
ReplyDeletePertamaxxx , terlihat sederhana tapi menjanjikan , yang penting SEMANGATTT
ReplyDeleteHipnoterapi Semarang
jangan menyerah,,,pikir masak masak ,,udah semanagattt !!!!
ReplyDelete