Jangan Biarkan Kehilangan Generasi Karena Penyalahgunaan Narkoba - Dunia-Spasi

Saturday 7 March 2015

Jangan Biarkan Kehilangan Generasi Karena Penyalahgunaan Narkoba

Prof. Paulina

Jakarta, 24 Maret 2015 – Dua narasumber Dr. Antar Merau Tugus Sianturi dan Prof. Paulina G.Padmohoedojo, hadir memberikan materi padat di workshop upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, diselenggarakan di Wisma Tanah Air Jakarta Timur.

Dampak penyalahgunaan narkoba yang semakin darurat, seiring maraknya pengedar dengan jaringan internasional yang menganggap Indonesia adalah lahan empuk bagi mereka. Secara geografis dan lingkungan, memberikan kemulusan peredaran narkoba yang disalahgunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Terutama generasi muda. Darah-darah muda yang masih labil, masih mudah dipengaruhi dan belum mampu memberi filter terhadap budaya negatif, membuat tantangan semakin tinggi bagi para orangtua untuk menjaganya supaya tidak terjerumus.

Dr. Antar Merau Tugus Sianturi
Dr.Antar Merau memberikan penjelasan bahwa untuk mencegah penyalahgunaan narkoba tak semata-mata tanggung jawab pemerintah saja. Selain melibatkan pemangku kepentingan yang ada hubungannya dengan masalah ini, perlu melibatkan masyarakat luas dalam implementasinya. Sebagai acuan, mengambil dasar dari standar program UNODC ( United Nations Office on Drugs and Crime ) dengan menyasar 5 kelompok target intervensi, mulai dari keluarga termasuk ibu hamil, sekolahan, tempat kerja. Juga dikelompokkan berdasarkan umur.

Tujuan dari intervensi kepada masyarakat ini, sebagai upaya pencegahan dengan melibatkan orang-orang terdekat dan lingkungan. Bahwa bimbingan dan perhatian keluarga di rumah terbukti mempunyai pengaruh besar untuk mencegah terjerumusnya anak-anak untuk memakai obat-obatan terlarang. Dengan pola asuh yang baik, menerapkan pola hidup sehat dan memberikan bimbingan untuk berkarya, sangat ampuh untuk menghindari pemakaian narkoba.

Prof. Paulina menambahkan, menurut beliau, strategi pencegahan berbasis masyarakat akan lebih efektif, mengingat kehidupan generasi muda kian digerogoti narkoba secara perlahan tapi pasti. Sebut saja data pada Tahun 2008 jumlah pengguna dari 1,99% meningkat di Tahun 2013 menjadi 2,56%.  Menurut laporan UNODC, Indonesia menduduki ranking pertama jumlah tersangka Narkoba di ASEAN. Penyebabnya selain jaringan sindikat pengedar narkoba internasional yang marak, ditambah peningkatan produksi ecstasy dan shabu yang meningkat, serta kultivasi ganja yang sama meningkat.
Tiga komponen utama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, yang terdiri dari, penurunan supply, penurunan permintaan dan mengurangi dampak buruk pada kesehatan dan sosial. Bisa dilakukan pengawasan bersama dengan bekerjasama dengan aparat kepolisian, sedangkan penurunan permintaan, dilakukan pencegahan dengan memberdayakan pengetahuan masyarakat akan narkoba. Jika sudah terjadi penyalahgunaan, lakukan terapi sesegera mungkin dan terakhir, lakukan rehabilitasi terhadap pecandu. Sehingga generasi muda terselamatkan.

Libatkan seluruh komponen masyarakat
Dalam mengatasi masalah ini, tak bisa dilakukan sendirian, “Semua komponen masyarakat patut dilibatkan dan lingkungan sekitarnya mencakup kampung-kampung terdekat harus diedukasi secara keseluruhan.” Kata Prof. Paulina.

Langkah paling efektif adalah koordinasi dan pengorganisasian di masyarakat yang diajak untuk sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba. Misalnya, melalui kegiatan PKK, di Posyandu atau Karang Taruna. Dengan merangkul seluruh komponen masyarakat untuk ikut menjadi subjek dalam implementasinya. Masyarakat tak hanya menjadi objek. Jadi, semuanya ikut andil. Baik dalam pengumpulan data, melakukan tindakan pengawasan, pelaporan dan terapi.

Selain pencegahan secara teknis, perlu juga dilakukan pencegahan melalui pesan-pesan positif yang ditampilkan, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, saat melakukan sosialisasi tak hanya membahas tentang narkoba nya saja, asupan rohani, pendidikan sosial dan etika perlu dibahas. Ada baiknya lagi, masyarakat diberikan keahlian dan keterampilan khusus agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan dalam lingkungannya. Perlu diketahui, bahwa penyebab penyalahgunaan narkoba, salah satunya akibat dari pengangguran tinggi.


6 comments:

  1. beberapa hari ini juga sering lihat liputan tentang narkoba,kerugian materinya hampir 5, triliun,kerugian sosialnya 6 triliun..ngeri ya mbak :(
    Jadi inget,dulu waktu ngajar BK,materi wajib setiap semester itu pengetahuan dan sosialisasi tentang zat adiktif dll...makasih sharingnya mbak^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, sekarang sedang darurat narkoba, semua lapisan masyarakat harus bergerak :D

      Delete
  2. Parah memang, sudah sangat mengkhawatirkan. Tak salah jika ditetapkan darurat narkoba. Seperti fenomena gunung es. Terlihat di permukaan saja udah mengkhawatirkan, di bawah permukaan alias data2 yg tak terungkap lebih mengerikan lagiii. Adikku jadi korban "ganas"nya kecanduan narkoba :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk kita sama2 jaga anak2, saudara kita dari bahaya penyalahgunaan ini Mba :)

      Delete

@templatesyard